nusabali

Muncul Opsi Kembali Kelulusan Sistem CAT

  • www.nusabali.com-muncul-opsi-kembali-kelulusan-sistem-cat

Setelah sepekan bekerja terkait penanganan kisruh rekrutmen pegawai RS Bali Mandara, Komisi I DPRD Bali bakal menggelar rapat pleno, Rabu (26/4) besok.

Komisi I Plenokan Kisruh RS Bali Mandara


DENPASAR, NusaBali
Bergulir dua opsi dalam penyelesaian kisruh ini. Pertama, dikembalian ke sistem pelulusan dengan CAT (Computer Assisted Test). Kedua, dibentuk Pansus (Panitia Khusus) RS Bali Mandara.

Ketua Komisi I DPRD Bali, Ketut Tema Tenaya, mengatakan dua opsi ini memang belum resmi menjadi keputusan. Namun, kedua opsi ini sudah mulai bergulir sebagai pendapat di internal Komisi I DPRD Bali (yang membidangi Aparatur Sipil Negara).

“Pengembalian kelulusan ke sistem CAT ini sudah disinggug saat Komisi I rapat kerja dengan Gubernur Bali dan juga saat pemanggilan Pansel Rekrutmen Pegawai RS Bali Mandara. Kalau opsi pembentukan Pansus RS Bali Mandara, itu baru ide pribadi,” ujar Tama Tenaya kepada NusaBali, Senin (24/4).

Ditanya soal opsi mana yang akan dibawa ke rapat pleno, menurut Tama Tenaya, keduanya bisa disodorkan. Kalau sistem CAT, tentunya harus ada rekomendasi. Kalau pembentukan Pansus, itu menunggu kesepakatan dalam pleno internal.

“Tapi, apa pun nanti, Komisi I DPRD Bali sebagai leading sector akan menyerahkan hasil kinerja untuk disampaikan di pleno. Apapun keputusannya, kita laksanakan,” ujar politisi PDIP asal Kelurahan Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung ini.

Tama Tenaya menegaskan, Komisi I DPRD Bali juga bisa menerbitkan rekomendasi untuk disampaikan kepada Pansel Rekrutmen Pegawai RS Bali Mandara. Namun, pihaknya memilih tetap menunggu pleno. “Tunggu pleno dulu. Nanti akan ada keputusan terbaik dalam pleno itu menyangkut penyelesaikan kisruh rekrutmen pegawai RS Bali Mandara,” katanya.

Saat ini, kata Tama Tenaya, proses rekrutmen pegawai RS Bali Mandara sudah memasuki sesi tes kesehatan. Dari 630 pelamar yang dinyatakan lolos ke tahap tes kesehatan, sebanyak 110 orang nantinya harus gugur. Sebab, formasi yang dibutuhkan RS Bali Mandara hanya untuk 520 orang.

“Ini jadi blunder besar juga. Untuk kedua kalinya Pansel bikin blunder. Bagaimana kalau yang 630 orang itu semuanya lulus tes kesehatan, yang mana mau dikorbankan? Ini bagi kami yang tidak ada solusi dan salah sistemnya,” tandas Tama Tenaya.

Menurut Tama Tenaya, pelulusan dengan sistem CAT paling adil dan murni, kalau berbicara keterbukaan dalam rekrutmen pegawai RS Bali Mandara. Karenanya, aspirasi anggota Komisi I DPRD Bali kebanyakan ke sistem CAT ini.

“Sistem CAT bagi anggota Komisi I paling baik. Komisi IV DPRD Bali (yang membidangi masalah kesehatan) juga melihat hal yang sama, sebaiknya dikembalikan pelulusan ke sistem CAT saja. Sebab, ini akan lebih adil. Tapi, ya ini baru aspirasi,” ujar mantan Bendahara DPD PDIP Bali 2010-2015 ini.

Sementara itu, anggota Komisi I DPRD Bali dari Fraksi Golkar Dapil Buleleng, Ida Gede Komang Kresna Budi, mengatakan pihaknya tetap melaksanakan proses pengkajian data yang diserahkan Pansel Rekrutmen Pegawai RS Bali Mandara, Jumat (21/4) lalu. Kresna Budi secara pribadi menilai sistem CAT memang lebih baik dan adil.

“Dalam rapat dengan Komisi I, Pansel Rerutmen Pegawai RS Bali Mandara juga mengatakan siap kok kalau diputuskan kembali ke pelulusan sistem CAT, karena ini yang paling adil. Namun, tunggu lem-baga memutuskannya,” ujar Kresna Budi kepada NusaBali secara terpisah, Senin kemarin.

Kresna Budi mengatakan, Komisi I DPRD Bali sebagai leading sector akan mengawal persoalan rekrutmen pegawai RS Bali Mandara ini sampai tuntas, apa pun nanti keputusannya. Kalau soal opsi, kata dia, sejauh ini belkum ada keputusan membentuk Pansus RS Bali Mandara. “Saya sebagai anggota Komisi I akan mengawal proses penyelesaian ini supaya ada hasil terbaik,” tegas Kresna Budi yang juga Sekretaris Fraksi Golkar DPRD Bali.

Sayangnya, Ketua Pansel Rekrutmen RS Bali Mandara, Tjokorda Ngurah Pemayun, yang notabene Sekda Provinsi Bali, belum bisa dikonfirmasi terkait dua opsi yang bergulir di internal Komisi I DPRD Bali. Saat dihubungi NusaBali per telepon, Senin kemarin, terdengar ada nada sambung, namun ponselnya tidak diangkat. * nat

Komentar