nusabali

BEM Bali Utara Minta Harga BBM Dikaji Ulang

  • www.nusabali.com-bem-bali-utara-minta-harga-bbm-dikaji-ulang

SINGARAJA, NusaBali
Mahasiswa Buleleng di bawah naungan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)  Bali Utara menyuarakan kekecewaan terhadap kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yag dinilai tidak memihak masyarakat.

Perwakilan mahasiswa itu pun menyampaikan aspirasi di DPRD Buleleng, Jumat (16/9) pagi. Presiden Mahasiswa Undiksha Singaraja Putu Febri Sugiantara mengatakan, penyampaian aspirasi masyarakat ini sebelumnya sudah dilakukan pengumpulan data di lapangan. Mereka melakukan pengumpulan data di masyarakat terkait dampak kenaikan BBM. Dari pengumpulan data tersebut perwakilan mahasiswa menemukan fakta, kenaikan harga BBM yang dilakukan pemerintah dilakukan sepihak dan tidak pernah ada kata sepakat dari masyarakat.

“Data di lapangan yang kami temukan sebenarnya masyarakat tidak mendukung. Bahkan tumbuh nada resah yang sangat kuat, namun masyarakat memilih pasrah. Hal ini membuat kami sadar kondisi ini perlu didengarkan dewan,” ucap Febri.

Atas kondisi tersebut BEM Bali Utara pun mengajukan petisi yang berisi 4 tuntutan dan 4 poin usulan solusi. Tuntutan pertama, mereka meminta pemerintah agar lebih terbuka menyampaikan penyebab kenaikan harga BBM, kedua agar pemerintah memberantas mafia migas. Ketiga pemerintah perlu mengoptimalkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM, agar tepat sasaran. Lalu tuntutan terakhir, meminta agar kenaikan harga BBM memperhatikan situasi dan kondisi saat ini dan memprioritaskan kesejahteraan masyarakat.

“Yang menjadi pertanyaan masyarakat di lapangan, kenapa kenaikan BBM dilakukan saat bangsa sedang berusaha bangkit dari pandemi. Tentu ini tamparan keras untuk masyarakat. Perlu pernyataan terbuka pemerintah apakah penyebabnya karena fokus IKM, mendukung G20, atau ada faktor lain yang tidak sampai informasinya ke masyarakat luas,” imbuh dia.

Masyarakat pun disebut Febri menginginkan agar ada keterbukaan pemerintah dalam membagikan data terkait penyebab kenaikan BBM. Selain itu mereka juga meminta pemerintah memberantas mafia migas, mengontrol dan melakukan pengawasan penyaluran BLT BBM secara optimal dan tepat sasaran.  

“Kami menginginkan kenaikan BBM dikaji ulang oleh pemerintah. Disisi lain isu penggunaan anggaran yang tidak masuk akal baik dari legislatif dan eksekutif juga banyak yang tidak pro rakyat. Jangan sampai pemerintah tidak hanya mengayomi diri, tapi mengabaikan kebutuhan masyarakat,” tegas dia.

Sementara itu Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna usai menerima aspirasi gabungan BEM Undiksha Singaraja, BEM STIKES Rana Wijaya dan BEM Unipas Singaraja, mengungkap keluhan yang sama juga diterimanya hampir setiap hari. Banyak masyarakat yang mengadu kesulitan mereka saat ini karena dampak kenaikan BBM.

“Kami sebagai wakil rakyat saban hari menerima keluhan masyarakat dampak kenaikan BBM ini, dari petani, nelayan, pelaku usaha kecil, sama seperti yang disampaikan adik-adik mahasiswa ini. Sehingga ini perlu diperjuangkan untuk dicarikan solusi,” kata Supriatna.

Menurutnya DPRD sebagai wakil rakyat terus akan memperjuangkan dan mencarikan solusi atas kesulitan masyarakat saat ini, karena dampak kenaikan harga BBM. “Tuntutan dan solusi adik-adik mahasiswa akan kami teruskan ke pusat. Kita mencarikan solusi juga masyarakat bisa berkurang bebannya dengan mengawal melalui program pemerintah dan penyaluran BLT,” tegas polisi asal Desa/Kecamatan Tejakula Buleleng ini. *k23

Komentar