Cuaca Buruk, Petani Subak Gadon III Desa Beraban, Panen Bawang Lebih Awal

Hal tersebut dilakukan karena curah hujan tinggi, sehingga ditakutkan bawang mengalami busuk umbi. Kendati pun panen lebih awal, hasil panen bawang merah yang dilakukan memuaskan. Satu hektare menghasilkan 40 ton.

Pekaseh Gadon III I Made Sudarta, mengatakan Subak Gadon III sudah mulai panen bawang bantuan pusat. Panen ini adalah hasil tanam yang dilakukan pada Juli 2022. “Kami sudah mulai panen bawang bantuan pusat. Hasilnya lumayan bagus,” ujarnya, Selasa (13/9).

Namun sejumlah petani disarankan lebih awal panen. Ini karena curah hujan meningkat ditakutkan bawang mengalami busuk umbi. “Panen lebih awal ini ada yang baru berusia 55 hari. Biasanya panen bawang bagusnya di usia 66 hari. Tetapi untuk konsumsi, usia 55 hari ini sudah bagus,” kata Sudarta.

Menurutnya bantuan pusat untuk tanam bawang di Subak Gadon III seluas 10 hektare. Untuk hasil tahun ini lumayan bagus meskipun ada yang panen lebih awal. Hasil disebutkan bagus karena 1 hektare menghasilkan 40 ton bawang merah. “Kalau saja tidak ada hujan, kami bisa mendapatkan 50 ton,” ucap Sudarta.

Sudarta menambahkan di Subak Gadon III kondisi temperatur tanahnya memang cocok untuk bercocok tanam bawang. Karenanya, hasil dari panen bantuan pusat ini sudah disarankan ke petani untuk sebagian panen dijadikan bibit sendiri. Ini untuk mengantisipasi tidak dapat bantuan kembali dari pusat.

Bahkan karena cocok untuk dilakukan penanaman, Subak Gadon III sudah 4 kali dijadikan lokasi penanam bawang merah. Dua kali mendapat bantuan dari Pemprov Bali, dan dari Dana Desa Beraban juga dialokasikan penanaman bawang merah sebagai program ketahanan pangan. “Untuk sekarang harga bawang merah relatif sedang Rp 23.000 – Rp 25.000 per kilogram kering jemur,” tandas Sudarta. *des