nusabali

Kebutuhan Dapur Merajam Nusa Penida

  • www.nusabali.com-kebutuhan-dapur-merajam-nusa-penida

SEMARAPURA, NusaBali
Masyarakat di pulau/Kecamatan Nusa penida, Klungkung amat rentan dirajam lonjakan harga kebutuhan pokok.

Lonjakan ini dipicu biaya transportasi barang dari Bali daratan ke pulau itu.  Contohnya, Bawang Merah asal Bima, harga grosir di Pasar Galiran, Klungkung, hanya Rp 20.000/kg. Sedangkan harga retail di Pasar Galiran, Klungkung Rp 22.000/kg. Namun di Pasar Mentigi dan Lembongan, Nusa Penida, harga barang ini mencapai Rp 35.000/kg (naik 30 persen lebih). Begitu pula harga beras premium, harga grosir dijual 11.000/kg,  sedangkan harga retail menjadi Rp 11.800/kg hingga Rp 12.000/kg di Kecamatan Nusa Penida.

Guna menindaklanjuti hasil pemantauan harga sejumlah bahan pangan komoditas pertanian baik grosir maupun retail di pasar – pasar tersebut, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta lanjut menggelar rapat bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Ruang Rapat Kantor Bupati Klungkung, Rabu (14/9).

Dalam pertemuan tersebut dilaporkan terjadi peningkatan harga retail yang signifikan dari harga grosir di Klungkung Daratan. Begitu pula setelah tiba di kepulauan Nusa Penida, harganya pun semakin meningkat. Guna mengatasi peningkatan harga tersebut, Bupati Suwirta akan mengintervensi harga pasar dengan menggunakan dana BTT (Belanja Tak Terduga).

Selain itu, Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan Klungkung ditugaskan untuk menjalin kerjasama dengan sejumlah pihak seperti Koperasi Walet Sari Ceningan, BUMDes dan PT Mitra Gema Santi untuk menyalurkan beberapa bahan pangan komoditas hasil pertanian yang dianggap sebagai penyumbang inflasi.

"Kami akan siapkan transportasi gratis untuk mengangkut sejumlah bahan komoditas pertanian untuk dijual melalui koperasi dan KUD kepada masyarakat langsung, namun bukan kepada pedagang," ujar Bupati Suwirta, kepada Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Manengah dan Perdagangan Kabupaten Klungkung I Wayan Ardiasa.

Sehari sebelumnya, Bupati Suwirta bersama TPID turun melihat situasi harga ritel di Pasar Umun Galiran, Klungkung, Selasa (13/9). Perbandingan harga grosir dengan harga retail digunakan untuk mengetahui sejauhmana pergerakan harga kebutuhan pokok seiring naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Bupati Suwirta melihat pedagang ritel di dalam pasar yang menjual bawang, cabai, dan kebutuhan pokok lainnya dengan harga bervariasi.

Secara umum semua barang kebutuhan pokok yang belakangan ini sempat naik drastis, sudah mengalami penurunan yang cukup signifikan. Tetapi beras mengalami kenaikan, begitu juga harga palen-palen, karena produk pabrikan hampir semua mengalami kenaikan. "Kenaikan BBM akan menaikkan inflasi. Inflasi harus diwaspadai bersama, karena ini menyertai kenaikan semua unsur ekonomi yang berhubungan komponennya oleh transportasi," ujar Bupati Suwirta.*wan

Komentar