nusabali

Shortcut Bajera-Antosari Rampung, Oktober Bisa Dilalui

  • www.nusabali.com-shortcut-bajera-antosari-rampung-oktober-bisa-dilalui
  • www.nusabali.com-shortcut-bajera-antosari-rampung-oktober-bisa-dilalui

TABANAN, NusaBali
Jembatan shortcut di jalur utama Denpasar-Gilimanuk yang menghubungkan Desa Bajera, Kecamatan Selemadeg dengan Desa Antosari, Kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan kini sudah rampung.

Jika tak ada halangan Oktober 2022 nanti jembatan shortcut yang melintasi Sungai (Tukad) Yeh Otan ini sudah bisa dilalui kendaraan. Kini prosesnya tinggal perbaikan aspal dan menunggu uji beban dan uji coba laik fungsi.

Kepala Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.2 Satker Jalan Nasional Provinsi Bali, Anak Agung Yoni Sathia Puspadewi mengatakan secara garis besar proyek sudah rampung. Namun masih menunggu tim uji beban. "Kita masih menunggu tim uji beban, kalau sudah lulus baru mengajukan untuk dilakukan uji laik fungsi," jelasnya, Senin (12/9).

Kata dia, pengujian ini bisa memerlukan waktu sebulan, terutama uji laik fungsi yang akan dilakukan Polda Bali dan Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Bali. Dalam proses uji laik fungsi ini akan dicek kelengkapan rambu, markas as jalan dan lainnya. "Jadi lumayan prosesnya, karena jika ada permasalahan dalam uji laik fungsi ini akan diperbaiki lagi. Kira-kira ada sebulan prosesnya," beber Yoni Sathia Puspadewi.

Kendatipun demikian, secara garis besar proyek shortcut penghubung dua desa ini sudah rampung. Tinggal perbaikan aspal saja yang belum sesuai level itu dibongkar. "Kalau proses pengerjaan bangunan utamanya sudah selesai. Untuk bisa digunakan secara keseluruhan Oktober sudah bisa," tandasnya.

Pantauan NusaBali di lokasi, jembatan shortcut ini memang sudah rampung. Saat ini aktivitas pekerja hanya pada finishing, seperti pengaspalan terutama di bagian timur (Desa Bajera). Sementara di kawasan Desa Antosari pengaspalan sudah dilakukan. Jalan di Pertigaan Antosari juga sudah dilebarkan. Sementara sejumlah pekerja terlihat melakukan finishing dengan membuat ornament ukiran Bali di pembatas kanan dan kiri badan jembatan. Lokasi jembatan shortcut masih ditutup.

Seperti diketahui pembangunan jembatan shortcut ini dimulai dengan pemasangan tiang pancang pada Agustus 2021 lalu dengan anggaran senilai Rp 59 miliar berasal dari APBN. Shortcut penghubung 2 desa ini memiliki panjang mencapai 600 meter dengan lebar 11 meter kemudian lebar struktur bawah 16 meter. Selama proses pengerjaan bangunan tersebut memang dijumpai sejumlah kendala. Seperti para pekerja diharuskan mengikuti vaksinasi Covid-19 serta kendala kontur kawasan pengerjaan shortcut yang berbatu.

Titik shortcut dibangun mulai dari sebelah barat masjid Miskatul Huda di Desa Bajera (sisi timur) hingga pertigaan Desa Antosari (di sisi barat). Shortcut dibangun untuk memutus jalan berliku di antara dua desa bertetangga beda kecamatan ini. Sebab selama ini jalur tengkorak dua desa ini kondisinya berbelok-belok dan kerap menimbulkan truk mogok hingga menyebabkan kecelakaan lalulintas.

Lahan yang dibebaskan untuk pembangunan shortcut jalur Desa Bajera-Desa Antosari ini mencapai 7.611 meter persegi. Rinciannya seluas 4.892 meter persegi di wilayah Desa Bajera dan 2.719 meter persegi di wilayah Desa Antosari.

Lahan tersebut milik 12 warga di dua desa bertetangga, yakni 4 orang warga di Desa Bajera dan 8 orang warga di Desa Antosari. Adapun lahan yang terimbas sepanjang 600 meter untuk pembangunan shortcut adalah lahan perkebunan, toko, lahan kosong, hingga merajan.

Shortcut Bajera-Antosari ini adalah pembangunan shortcut ke empat di Tabanan. Sebelumnya sudah dibangun shortcut di Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan. Kedua shortcut Yeh Hoo menghubungkan Desa Meliling (Kecamatan Kerambitan) dengan Desa Bantas (Kecamatan Selemadeg Timur) dan ketiga adalah shortcut di Desa Megati (Kecamatan Selemadeg Timur). *des

Komentar