nusabali

'Pembangunan RS Kanker Lambat'

  • www.nusabali.com-pembangunan-rs-kanker-lambat

Menteri BUMN menyampaikan, pihaknya serius membangun RS Kanker Internasional di Sanur.

JAKARTA, NusaBali

Anggota Komisi VI DPR RI dari daerah pemilihan Bali Nyoman Parta menilai pembangunan Rumah Sakit (RS) Internasional Kanker di Sanur, Bali, lambat.

Pria dari Fraksi PDI Perjuangan ini, meminta keseriusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam pembangunan RS tersebut saat Komisi VI DPR RI Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri BUMN dan Menteri Investasi/Kepala BKPM RI Bahlil Lahadalia, Kamis (8/9).

"Saya melihat di lapangan, pembangunan RS Internasional Kanker di Sanur tidak ada gerakannya. Lambat dan stagnan. Ini mau diteruskan atau tidak Pak Menteri?," ujar Parta. Menurut Parta, dia sudah beberapa kali melintasi daerah pembangunan RS itu.

Hasilnya, setiap kali dia melintasi daerah itu tidak ada kemajuan. "Pembangunannya sangat-sangat lambat," tegas Parta. Padahal, kata Parta, RS Internasional Kanker ditargetkan beroperasional pada 2023 mendatang.

Saat ini sudah memasuki bulan September sehingga tahun 2022 akan segera berakhir dan menuju ke tahun 2023. Namun, hingga sekarang belum ada kemajuan. "Kira-kira akan terwujud tidak RS ini?," imbuh Parta.

Pernyataan Parta mendapat respon dari Menter Erick Thohir. Erick menyampaikan, pihaknya serius membangun RS Kanker Internasional di Sanur. "Insya Allah, awal November ini infrastruktur dasar RS tuntas," terang Erick.

Bagi Erick, RS tersebut sangat dibutuhkan. Lantaran diketahui ada dua juta masyarakat Indonesia berobat ke luar negeri yang menyebabkan pemborosan dana sebesar Rp99 triliun. Erick tidak ingin itu terjadi kembali. Oleh karenanya perlu membuat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan dan membangun RS di Sanur.

Dia pun menjelaskan, alasan keterlambatan pembagunan RS. "Kenapa ada keterlambatan, jujur karena izin dari KEK ini baru keluar dua minggu lalu. Sedangkan peletakan batu pertama telah kita lakukan November 2021," ungkap Menteri Erick Thohir.

Untuk itu, lanjut Erick, tidak mungkin melakukan pembangunan sebelum izin keluar. Dengan keluarnya izin tersebut, Erick optimis RS akan segera selesai. Sebab, RS tersebut dibutuhkan mengingat penyakit kanker di Indonesia merupakan salah satu tertinggi di dunia.

"Maka dari itu perbaikan Hotel Inna akan selesai tahun 2023. Sementara RS yang izinnya baru keluar akan selesai pada Mei 2024. Kami akan pastikan itu," ucap pria yang menjadi Ketua Tim Pemenangan Joko Widodo-KH Maruf Amin di pemilihan presiden 2019 ini. *k22

Komentar