nusabali

Kantongi Identitas, Polisi Buru Pelaku Pembacokan di Pegayaman

  • www.nusabali.com-kantongi-identitas-polisi-buru-pelaku-pembacokan-di-pegayaman

SINGARAJA, NusaBali
Polisi masih menyelidiki kasus pembacokan warga Banjar Dinas Amertasari, Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Ibrohim, 52.

Ibrohim menjadi korban pembacokan orang misterius di rumahnya ketika memergoki pelaku yang hendak mencuri. Kedua identitas pelaku sudah dikantongi polisi dan kini masih dalam pengejaran.

Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Sumarjaya mengaku, pihaknya sudah mengantongi identias kedua pelaku yang diketahui pria tersebut. Kendati demikian, polisi masih enggan membeberkan identitas kedua pelaku. Menurutnya, penyidik Unit Reskrim Polsek Sukasada yang menangani kasus ini masih memburu keberadaan keduanya.

"Perkembangan kasus dugaan penganiayaan di Desa Pegayaman, nama pelaku sudah dikantongi petugas dan masih dalam pengejaran," kata AKP Sumarjaya, dikonfirmasi Rabu (7/9) siang. Dari keterangan korban, lanjut AKP Sumarjaya, kedua pelaku diduga merupakan warga setempat. Korban mengenali kedua pelaku yang saat itu memaksa masuk rumah korban.

AKP Sumarjaya menambahkan, dalam kasus ini polisi telah meminta keterangan 3 orang saksi, yakni korban, keluarga korban, dan seorang saksi fakta. Sementara korban Ibrohim yang mengalami sejumlah luka sabetan parang, masih dalam pemulihan dan dirawat di RSUD Buleleng, Singaraja.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Ibrohim, 52, warga Banjar Dinas Amertasari, Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Buleleng, harus dilarikan ke rumah sakit, karena menjadi korban pembacokan orang misterius di rumahnya, pada Senin (5/9) dinihari sekitar pukul 03.00 Wita.

Peristiwa tersebut bermula korban memergoki dua orang tidak dikenal yang memanjat tembok penyengker rumahnya. Ibrohim kemudian meneriaki kedua pria misterius tersebut. Bukannya pergi, kedua pria itu malah memaksa masuk ke rumah Ibrohim dengan mendobrak pintu rumahnya.

Usai berhasil masuk ke rumah Ibrohim, salah satu dari pria misterius tersebut langsung melakukan penganiayaan terhadap Ibrohim. Merasa terdesak, Ibrohim pun menangkis dan melawan balik dengan parang. "Korban mengaku sembarangan melakukan perlawanan, tidak tahu kena (parang) apa tidak. Belum tau apakah di antara pelaku ada yang terluka," kata AKP Sumarjaya.

Sementara korban dan salah satu pelaku bergulat, satu pelaku lainnya mengambil sebuah handphone milik anak Ibrohim. Setelah itu, kedua pelaku langsung melarikan diri dari rumah Ibrohim. Akibat kejadian itu, Ibrohim mengalami 3 luka robek pada telapak tangan, 1 luka robek pada punggung tangan, 1 luka gores pada dada, 1 luka gores pada lengan, 1 luka lecet pada tumit, dan 1 luka lecet pada ibu jari. *mz

Komentar