nusabali

Tekan Inflasi, Tabanan Tanam 10 Ha Cabai

  • www.nusabali.com-tekan-inflasi-tabanan-tanam-10-ha-cabai

TABANAN, NusaBali
Menekan angka inflasi, Pemkab Tabanan tanam 10 hektar cabai di Desa Rejasa, Kecamatan Penebel.

Cabai ditanam karena penyumbang inflasi terbesar di Tabanan. Data dari Dinas Ketahanan Pangan Tabanan pada pekan ke-5 Agustus 2022, terdapat 3 jenis komoditas yang stoknya kurang yaitu cabai rawit, jeruk, dan pisang dan penyumbang inflasi tertinggi adalah cabai dengan total kebutuhan/minggu (ton) sebanyak 16,82 dan stok di angka 5,01.

Sementara hasil survey harga pada 3 pedagang pengecer pada 3 pasar, yakni, Pasar Dauh Pala, Pasar Tabanan, dan Kediri, harga komoditas pada 5 September, terdapat kenaikan pada 4 komoditas pangan yang tertinggi adalah cabai rawit merah yang naik sebanyak Rp 5.000, dari yang sebelumnya Rp 45.000 menjadi Rp 50.000 per kilogram.

Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya mengatakan untuk mengatasi inflasi selama 4 bulan ke depan terutama cabai rawit, Tabanan sudah lakukan penanaman cabai di Desa Rejasa, Kecamatan Penebel, seluas 10 hektare.

“Penanaman sudah dikoordinir langsung oleh Dinas Pertanian,” ujar Bupati Sanjaya saat mengikuti rapat High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi Bali yang berlangsung di Ruang Rapat Gedung Gajah, Rumah Jabatan Gubernur Bali, di Denpasar, Selasa (6/9).

Kata Bupati Sanjaya, langkah lain yang dilakukan guna mencegah inflasi ini, Tabanan akan melakukan peningkatan kerjasama antar daerah (KAD) untuk menjaga kestabilan harga kebutuhan pangan, dengan melakukan kerjasama bersama Kabupaten Bangli, Kabupaten Gianyar, Kota Denpasar, PT Good Station Tjipinang Jaya Jakarta, dan dengan Marriot Group. “Penjajakan kerjasama sudah dilakukan, terbaru dengan Marriot Group,” katanya.

Bupati Sanjaya menambahkan, dalam menjangkau harga, Kabupaten Tabanan juga melakukan ragam kegiatan seperti melakukan survey harga pasar secara rutin dan melakukan pasar rakyat di beberapa wilayah pada Agustus lalu. Tercatat pada pameran penjualan komoditas pertanian di Gedung I Ketut Maria, pasar rakyat Glubug yang kala itu menjual komoditas bawang merah, serta pasar rakyat di lapangan parkir Pura Muncak Sari. “Kami juga mempersiapkan subsidi melalui BTT, Dana Desa sesuai kemampuan keuangan daerah,” tandasnya. *des

Komentar