nusabali

Gerindra Sayangkan Alasan Bupati Suwirta Pindah Partai

  • www.nusabali.com-gerindra-sayangkan-alasan-bupati-suwirta-pindah-partai

SEMARAPURA, NusaBali
Jajaran DPC Gerindra Klungkung sayangkan alasan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta hengkang dari Gerindra, sebagai akibat dia dikeluarkan dari grup WA internal pengurus DPC Gerindra Klungkung.

Menurut Gerindra itu hanya sebagai alasan Bupati Suwirta untuk mencari ‘suaka politik’ dalam mengamankan dirinya.

Tak hanya masalah pernyataan tersebut, terungkap juga bahwa surat pengunduran diri bupati asal Dusun Ceningan, Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung ini sampai sekarang belum dijawab dan diputuskan oleh DPP Gerindra. Kendati demikian, Gerindra tidak mau mengintervensi hak politik seseorang, termasuk Bupati Suwirta. "Setiap politisi mempunyai hak mau ke mana, kami pun tidak mau mengintervensi hak dari saudara Pak Nyoman Suwirta. Namun dalam hal ini beliau sebagai Penasihat Partai Gerindra Klungkung saat itu, semestinya dengan dikeluarkan dari grup WA bisa mempertanyakan atau paling tidak melakukan rapat kecil, ada apa," ujar Anggota Fraksi Gerindra DPRD Klungkung, Wayan Widiana di ruang Fraksi Gerindra DPRD Klungkung, Selasa (6/9).

Politisi asal Desa Bakas, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung ini menyebut kemungkinan dikeluarkan dari grup WA karena ada banyak indikator. "Jangan hal itu dipakai alasan untuk keluar, namun perlu diselesaikan secara internal," imbuh Widiana. Sementara itu, Ketua DPC Gerindra Klungkung, I Wayan Baru mengatakan seorang bupati harus mengedepankan etika kalau dulu masuknya baik-baik keluarnya pun juga harus baik-baik.

Seperti alasan sudah tidak nyaman lagi, dan lainnya sehingga surat pengunduran dirinya dapat ditindak lanjuti ke DPD dan DPP untuk kemudian diproses oleh Badan Kehormatan Gerindra. Bahkan sangat disayangkan sekali dimana surat pengunduran diri Nyoman Suwirta pada saat itu dibawa oleh oknum ASN seorang guru lagi," kata Wayan Baru.

Selanjutnya, Baru juga mengungkit bagaimana Gerindra memberikan rekomendasinya langsung ke Klungkung kepada I Nyoman Suwirta yang berpasangan dengan I Made Kasta, saat maju dalam Pilkada Klungkung periode kedua pada 14 Desember 2017.

"Seharusnya kita yang menyambut ke DPP. Karena kita di Gerindra memberikan yang terbaik pada kader. Sehingga teman-teman bereaksi terhadap pernyataan bupati tersebut," ujar Wakil Ketua DPRD Klungkung ini. Menurut Baru, dulu Suwirta bilang sepanjang tidak dipecat tidak akan keluar dari Gerindra. "Dan Gerindra dia taruh bukan di dada tapi di kepala, begitulah ucapan dia," ucap Baru.

Sementara itu, Wakil Ketua Bidang OKK (Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi) DPC Gerindra Klungkung AA Gde Sayang Suparta menambahkan bahwa Partai Gerindra pasti bereaksi ketika ada satu pernyataan yang tidak sesuai dengan kenyataan. Untuk itu Gung Sayang meminta agar jangan mengusik Gerindra lagi. "Dan memberikan pernyataan seolah teraniaya padahal sesungguhnya dialah yang menganiaya. Perpindahan beliau ke partai lain menurut kami adalah pilihan politik beliau," ujar Gung Sayang.

"Saya rasa masyarakat sudah paham dan mengerti tentang hal itu berlabuh ke partai lain itu sah saja, dan sampai sekarang secara yuridis formal Partai Gerindra masih tercatat sebagai partai pendukung Paket Suwasta di KPU," kata Gung Sayang.

Sementara itu, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menyampaikan niatnya untuk maju ke DPRD Bali lewat partai lain seperti diberitakan sebelumnya adalah murni hak politiknya. Kenyataan bahwa langkah politiknya ini membuat gaduh internal Partai Gerindra, Bupati Suwirta menegaskan tidak ada maksud membuat mereka tersinggung.

Bahkan, seluruh pengurus DPC Partai Gerindra Klungkung sebagai teman baik, karena sewaktu di Gerindra Klungkung menjabat sebagai Ketua Dewan Penasihat. Selain itu, apa yang disampaikan oleh Bupati Suwirta dalam pemberitaan di media massa merupakan apa adanya. Bupati Suwirta pun sudah menyatakan mantap ingin melanjutkan karier politik ke DPRD Bali melalui PDIP.

“Apa yang saya sampaikan apa adanya. Tidak bermaksud membuat mereka tersinggung. Keluar dari Partai Gerindra merupakan hak pribadi saya,” ujar Bupati Suwirta. Seperti diberitakan sebelumnya, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta memastikan akan melanjutkan karier politiknya pasca lengser dari jabatan Bupati Klungkung tahun 2023 mendatang. Bupati asal Dusun Ceningan, Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung ini akan ikut bertarung memperebutkan kursi DPRD Provinsi Bali.

Mengapa memilih tarung hanya di tingkat DPRD Provinsi Bali, Bupati Suwirta menyatakan karena banyak pertimbangan, di antaranya karena faktor situasi politik maupun faktor finansial. "Kemampuan baik finansial, dan kemampuan saya berpolitik hanya di DPRD Bali," ujar Bupati Suwirta, kepada NusaBali saat ditemui, Senin (5/9). Dia menjelaskan alasan dari segi situasi politik. Sebagai orang baru dan juga bukan lahir dari partai politik, Bupati Suwirta mengaku harus banyak belajar dan tetap menjaga situasi di internal partai (PDIP).

"Jangan sampai saya nanti lebih besar keinginan daripada kemampuan. Kalau urusan ke DPRD RI saya rasa teman-teman sudah mempunyai kemampuan, pengalaman, jangan sampai saya justru mengganggu teman-teman yang lain," kata Bupati Klungkung dua periode (2013-2018 dan 2018-2023) ini.

Jadi dirinya ingin kondusifitas di tubuh PDIP bisa terjaga. "Jangan sampai karena saya justru dibilang mempunyai ambisi. Saya masuk ke PDIP ini tidak ada ambisi apa-apa, ambisi saya karena kemarin setelah dikeluarkan dari WA grup (Gerindra, Red) saya harus mendapatkan rumah baru. Rumah baru saya ini adalah PDIP ini," imbuh Bupati Suwirta. *wan

Komentar