nusabali

Lahan Pemkab Jembrana Didirikan SPBU

  • www.nusabali.com-lahan-pemkab-jembrana-didirikan-spbu

NEGARA, NusaBali
Keberadaan SPBU anyar di sebelah barat Taman Makam Pahlawan (TMP) Ksatria Kusuma Mandala, Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana, diketahui menggunakan sebagian aset lahan milik Pemkab Jembrana.

Dari pihak SPBU bersangkutan melakukan sewa yang diwujudkan dengan memberi sumbangan berupa penataan aset lahan Pemkab di lokasi setempat.  Dari informasi, total ada seluas 30 are lahan Pemkab Jembrana yang berada di lokasi sekitar areal utama SPBU tersebut. Namun aset lahan Pemkab itu, tepat berada di sebelah timur dari sepadan Sungai Ijo Gading. Sedangkan lahan yang digunakan menjadi tempat areal utama SPBU, adalah lahan pribadi yang berlokasi tepat di sebelah barat TMP atau di timur dari sebagian lahan aset Pemkab.

Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Jembrana I Komang Wiasa,  Senin (5/9), membenarkan jika ada sebagian aset lahan Pemkab yang digunakan pihak SPBU di lokasi setempat. Di mana pemanfaatan sebagian aset lahan daerah itu diberikan kepada pihak yang menyewa seluruh aset lahan daerah 30 are yang ada di lokasi setempat.

Untuk nilai ataupun perjanjian sewa tersebut, kata Wiasa, masih dalam proses menunggu nilai appraisal dari Kantor Pelayanan Perbendaharan Negara (KPPN) Singaraja. Namun dalam kaitan sewa tersebut, sudah ada sumbangan berupa penataan sebagain aset lahan Pemkab.

"Itu (aset lahan Pemkab) disewa. Kami sudah ajukan appraisal karena itu milik pemerintah. Cuma hasil aprraisal belum turun sehingga kami belum bisa menentukan berapa nilainya," ujar Wiasa.

Menurut Wiasa, aset lahan daerah yang telah ditata oleh pihak SPBU di pinggir sungai itu berupa penguatan danu kerthi (sumber air). Areal yang ditata itu pun adalah fasiltas umum yang peruntukan gratis untuk masyarakat. "Jadi ini bentuknya sumbangan pihak ketiga berupa barang. Memang aset lahan kita yang di sana itu bentuk L dan tempatnya tidak strategis," ucap Wiasa.

Wiasa mengaku, nantinya seluruh aset lahan daerah yang sudah lama tidak dimanfaatkan di lokasi itu, seluruhnya akan dipercantik. Pihaknya pun mengaku dari Pemkab sangat diuntungkan terhadap adaya pihak ketiga yang mau membantu penataan terhadap aset lahan yang tidak produktif tesebut. "Pihak ketiga ini juga pelopor sumbangan pihak ketiga swasta dalam membangun fasilitas umum. Poinnya itu. Selama ini kan sumbangannya dari BUMN," ujar Wiasa.

Sementara Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda-Litbang) Jembrana I Made Sudantra mengatakan, aset lahan Pemkab yang sudah ditata di pinggir sungai atau sebelah lokasi utama SPBU itu, biayanya cukup fantastis. Diperkirakan untuk penataan itu menghabiskan biaya hampir setengah miliar rupiah. "Itu biaya untuk menata saja hampir Rp 500 juta. Ini sumbangan pihak ketiga berupa barang, bukan uang. Itu yang kita dapat," ucapnya.

Lebih lanjut, Sudantra menjelaskan, dari total aset lahan seluas 30 are di lokasi tersebut, hanya 20 are saja yang kondisinya datar dan sisanya merupakan jurang. Pemanfaatan lahan aset Pemkab Jembrana tersebut sebelumya sangat kumuh. Hal itu merusak pemandangan di tengah kota. Terlebih berada dekat TMP sehingga ditata agar terlihat lebih asri.

Di samping itu, sambung Sudantra, tidak ada akses keluar masuk ke lokasi aset lahan milik Pemkab yang ada di pinggir sungai itu. Karena di sebelah selatan adalah areal Polres Jembrana, sebagian di depan adalah lahan milik pribadi, dan di sebelah timur ada TMP.

"Daripada tidak bermanfaat, kan lebih baik disewakan, ditata dan nantinya juga ada rencana membuat tempat transit parkir di sana.  Dari sana itu nanti selain sewa, akan kita dapatkan pajak parkir. Dan untuk di dalam kota ada tempat alternatif untuk bermain seperti rest area, dan kota kita menjadi lebih asri," ucap Sudantra. *ode

Komentar