nusabali

Suwirta akan Tarung ke DPRD Bali

Di Pileg 2024, Pasca Lengser dari Kursi Bupati Klungkung

  • www.nusabali.com-suwirta-akan-tarung-ke-dprd-bali

Walau mempunyai pengalaman menjadi Bupati Klungkung selama 10 tahun, tapi bagi Suwirta itu tidak menjamin mendapat suara sama seperti di Pilkada.

SEMARAPURA, NusaBali
Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, memastikan akan melanjutkan karier politiknya pasca lengser dari jabatan Bupati Klungkung tahun 2023 mendatang. Bupati asal Dusun Ceningan, Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung ini akan ikut bertarung memperebutkan kursi DPRD Provinsi Bali.

Mengapa memilih tarung hanya di tingkat DPRD Provinsi Bali, Bupati Suwirta menyatakan karena banyak pertimbangan, di antaranya karena faktor situasi politik maupun faktor finansial. "Kemampuan baik finansial, dan kemampuan saya berpolitik hanya di DPRD Bali," ujar Bupati Suwirta, kepada NusaBali saat ditemui, Senin (5/9). Dia menjelaskan alasan dari segi situasi politik. Sebagai orang baru dan juga bukan lahir dari partai politik, Bupati Suwirta mengaku harus banyak belajar dan tetap menjaga situasi di internal partai (PDIP).

"Jangan sampai saya nanti lebih besar keinginan daripada kemampuan. Kalau urusan ke DPRD RI saya rasa teman-teman sudah mempunyai kemampuan, pengalaman, jangan sampai saya justru mengganggu teman-teman yang lain," kata Bupati Klungkung dua periode (2013-2018 dan 2018-2023) ini.

Jadi dirinya ingin kondusifitas di tubuh PDIP bisa terjaga. "Jangan sampai karena saya justru dibilang mempunyai ambisi. Saya masuk ke PDIP ini tidak ada ambisi apa-apa, ambisi saya karena kemarin setelah dikeluarkan dari WA grup (Gerindra, Red) saya harus mendapatkan rumah baru. Rumah baru saya ini adalah PDIP ini," imbuh Bupati Suwirta.

Walaupun mempunyai pengalaman menjadi bupati selama 10 tahun tapi itu tidak menjamin mendapat suara sama seperti Pilkada. "Saya mempunyai keyakinan kepada masyarakat Klungkung, mudah-mudahan masih ingat apa yang Nyoman Suwirta lakukan, itu saja. Kalau nanti toh juga harus jungkir balik lagi mesimakrama itu urusan lain lah," ujarnya.

Adapun pengalaman jadi bupati, niat baik, komitmen baik tidak bisa dijalankan sendiri. Jadi berbuat baik perlu tim yang kuat untuk mewujudkan itu. "Saya juga tidak berkeinginan Gema Santi dilanjutkan, karena yang jelas biar tidak dilanjutkan tetap dibutuhkan. Kan suara kedamaian siapa sih tidak perlu, kemudian gerakan masyarakat santun dan inovatif siapa yang tidak memerlukan. Yang jelas itu tetap dibutuhkan tapi namanya saja yang mungkin berbeda," ujarnya.

Selain itu, Bupati Suwirta juga menegaskan istrinya juga sudah terkunci, tidak akan terjun ke politik. Dalam hal ini Bupati Suwirta komit tidak bikin dinasti politik. "Biar saya saja di politik, dan istri mendampingi," kata Bupati Klungkung pertama asal kawasan seberang Nusa Penida ini. Terpisah Ketua DPC PDIP Klungkung, Anak Agung Gde Anom mengatakan ada tiga nama yang akan diplot untuk maju pada pemilihan legislatif (Pileg) 2024 di tingkat Provinsi Bali dari Dapil Klungkung, yakni incumbent Tjokorda Gede Agung dan Ni Luh Kadek Dwi Yustiawati, serta I Nyoman Suwirta yang masa jabatannya sebagai Bupati Klungkung berakhir pada 2023 mendatang. Gung Anom juga mengungkapkan telah memegang nama-nama calon yang akan maju pada Pileg 2024.

Nantinya nama-nama itu akan diteruskan ke DPD PDIP Provinsi Bali untuk diajukan ke DPP PDIP. "Untuk nama-nama (calon legislatif) sudah ada. Kami berproses dulu, nanti resminya turun dari DPP ke DPD, baru setelah itu kami tindaklanjuti di DPC. Intinya kami menunggu perintah," ujar Gung Anom. Di samping itu kehadiran Bupati Suwirta yang kini ‘berseragam banteng’, dapat meningkatkan raihan suara PDIP pada Pemilu 2024. "Semoga apa yang dia perbuat untuk Klungkung selama 10 tahun bisa berimbas positif ke PDIP," harap Gung Anom.

Pada Pileg 2019 lalu, PDIP berhasil meloloskan dua kadernya ke DPRD Provinsi Bali. Keduanya, yakni Ni Luh Kadek Dwi Yustiawati, dan Tjokorda Gde Agung. Dwi Yustiawati lolos ke DPRD Bali Dapil Klungkung dengan raihan 23.410 suara. Srikandi PDIP kelahiran 11 Desember 1992 ini mengungguli dua caleg lainnya yang lolos ke DPRD Bali Dapil Klungkung, yakni Tjokorda Gde Agung (PDIP) yang meraih 9.470 suara dan I Ketut Juliarta (Gerindra) yang raih 7.308 suara.

Seperti diketahui sebelumnya, Bupati Klungkung dua periode (2013-2018 dan 2018-2023), I Nyoman Suwirta resmi menjadi kader PDIP. Suwirta digaet langsung Ketua DPD PDIP Provinsi Bali, Wayan Koster masuk barisan Si Moncong Putih (PDI Perjuangan) untuk membesarkan PDIP di Kabupaten Klungkung.

Suwirta mengakui dirinya sudah ber KTA (kartu tanda anggota) PDI Perjuangan. Dirinya pun sudah komunikasi dengan elite PDIP di Provinsi Bali dan Kabupaten Klungkung, seraya meminta bimbingan. "Saya sebagai anggota biasa (kader PDIP). Tidak ada jabatan di partai, saya sudah minta bimbingan para senior di PDIP," ujar Suwirta.

Suwirta yang sebelumnya sudah mundur 2 (dua) tahun lalu sebagai Dewan Pembina DPC Partai Gerindra Klungkung mengakui dirinya ingin punya garis perjuangan sehingga bergabung ke PDIP. "Saya ingin punya garis perjuangan melalui partai politik. Ya pilihan saya ke PDI Perjuangan. Walaupun hanya sebagai anggota biasa," tegas bupati asal Banjar Ceningan, Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida ini. Suwirta menegaskan dirinya tidak punya target apa-apa masuk PDIP. Apalagi ada isu akan berebut Ketua DPC PDIP Klungkung atau maju ke kursi eksekutif sebagai Wakil Gubernur Bali. "Saya tidak ada target begitu (jadi Ketua DPC PDIP Klungkung). Murni gabung ke PDIP agar ada garis perjuangan saja. Agar tidak ngambang," tegas Suwirta. *wan

Komentar