nusabali

PMI Karangasem Bantah Jual Beli Darah

  • www.nusabali.com-pmi-karangasem-bantah-jual-beli-darah

Kegiatan rutin menggelar donor darah agar stok darah tetap ada

AMLAPURA, NusaBali
Ketua Dewan Kehormatan PMI Karangasem, I Wayan Suastika, menegaskan PMI tidak pernah jual beli darah. Warga yang membutuhkan darah mengeluarkan biaya Rp 360.000 bukan untuk beli darah, namun sebagai pengganti biaya pemeliharaan. PMI rutin menggelar donor darah agar ada stok darah. Saat ini stok darah AB nihil, A sebanyak 29 kantong, B sebanyak 18 kantong, dan O sebanyak 50 kantong.

Suastika menegaskan, PMI murni bergerak di bidang kemanusiaan, bersinergi dengan pemerintah untuk menangani kebencanaan, melakukan mitigasi, evakuasi, dan mengedukasi masyarakat. Kegiatan rutin menggelar donor darah agar stok darah tetap terjaga. Setiap warga sebagai pendonor tercatat dan dapat kartu. Darah yang diambil diskrining, jika darah itu sehat disimpan dalam gudang penyimpanan darah. “Darah yang disimpan dalam kulkas dengan suhu 8 derajat itulah memerlukan biaya pemeliharaan. Jika ada pasien membutuhkan darah, wajib mengeluarkan pengganti biaya pemeliharaan,” ungkap Suastika di rumah jabatan Ketua DPRD Karangasem, Jalan Ngurah Rai, Amlapura, Sabtu (3/9).

Didampingi Ketua PMI Karangasem I Gede Parwata Yasa dan Sekretaris I Wayan Suara Arsana, Suastika menegaskan tidak ada istilah PMI jual beli darah. Suastika yang juga Ketua DPRD Karangasem ini mengingatkan seluruh kader PMI kompak dan bekerja sesuai tugas dan fungsinya. Tidak menunda-nunda pekerjaan. Sekretaris PMI I Wayan Suara Arsana juga menegaskan, tidak ada jual beli daerah di PMI. “Perlu diluruskan isu di masyarakat. Pasien yang membutuhkan darah mengeluarkan biaya Rp 360.000 sebagai pengganti biaya pemeliharaan darah,” jelas Suara Arsana.

Konsolidasi PMI di rumah jabatan DPRD Karangasem dihadiri Ketua UTD (Unit Transfusi Darah) PMI Karangasem dr AA Harry Wijaya, Kepala Markas PMI Karangasem I Wayan Saputra, Ketua Bidang Anggota dan Relawan I Komang Warsa, Ketua Bidang Penanggulangan Bencana Ida Bagus Ketut Arimbawa, Ketua Bidang Pelayanan Kesehatan dan Sosial dr Putu Wiliska Wilasitha, Ketua Bidang Organisasi I Wayan Arsiawan Adi, dan pengurus lainnya.

AA Harry Wijaya yang selama ini mengoordinasikan acara donor darah di lapangan juga mengingatkan tertib organisasi agar segala informasi mesti disampaikan melalui Kepala Markas PMI. “Saya juga mengingatkan, menyangkut persoalan internal agar tidak dibawa ke medsos. Saya juga menegaskan, PMI tidak ada praktek jual beli darah,” jelas AA Harry Wijaya. Sementara Komang Warsa yang merupakan pendatang baru di PMI tidak banyak komentar. “Mulai hari ini saya belajar tentang kemanusiaan,” kata guru SMAN Rendang ini. *k16

Komentar