nusabali

Kunker ke Jembrana, Pemkot Lhokseumawe Tertarik Program JSDDD

  • www.nusabali.com-kunker-ke-jembrana-pemkot-lhokseumawe-tertarik-program-jsddd

NEGARA, NusaBali
Penjabat (Pj) Walikota Lhokseumawe Imran, bersama sejumlah pejabat Pemkot Lhokseumawe, Aceh, melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Pemkab Jembrana, Selasa (30/8).

Selain mempelajari tentang pengelolaan sampah, rombongan Pemkot Lhokseumawe berkunjung ke Gumi Makepung untuk melaksanakan studi tiru tentang program Jembrana Satu Data dari Desa (JSDDD).  

Rombongan dari Pemkot Lhokseumawe diterima oleh Bupati Jembrana I Nengah Tamba, di Kantor Bupati Jembrana. Bupati Tamba menjelaskan tentang manfaat JSDDD yang merupakan sistem satu data daerah yang saat ini baru ada di Kabupaten Jembrana.

Menurut Bupati Tamba, JSDDD memuat seluruh data masyarakat Jembrana meliputi data kependudukan dan sosial ekonomi. Sehingga dapat disaring untuk memperoleh data yang dibutuhkan. "Ini sangat bermanfaat dalam menyusun kebijakan baik di bidang pembangunan maupun pelayanan kepada masyarakat. Seperti beberapa waktu kemarin, salah satu perusahaan besar di bidang produsen linting rokok  membutuhkan ribuan tenaga kerja. Bisa kita ambil dari JSDDD berupa data tenaga kerja dari keluarga miskin dengan usia produktif,” ucap Bupati Tamba.

Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Jembrana I Made Yasa menjelaskan, JSDDD awalnya merupakan data SDGs (Sustainable Development Goals/tujuan pembangunan berkelanjutan) yang ditambahkan berbagai variabel dari data yang dibutuhkan oleh masing-masing OPD. Sehingga nantinya satu data ini mampu menyajikan berbagai informasi yang dibutuhkan.

“Jembrana Satu Data dari Desa berawal dari SDGs yang juga ditambahkan berbagai variabel. Seperti data kemiskinan, data sosial, serta dari aspek lainnya. Awalnya kami hanya berpikir bagaimana data di masing-masing instansi yang tidak terpadu ini dapat disinkronkan menjadi satu. Sehingga siapapun yang ingin mengetahui kondisi Jembrana dari tingkat desa, misalnya data kependudukan, pertanian, dan potensi yang kita miliki bersumber dari satu data,” kata Yasa yang secara definitif menjabat Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Jembrana.

Selain program JSDDD, Imran juga menanyakan terkait keberhasilan Jembrana dalam pengelolaan sampah sehingga mampu mengurangi sampah yang masuk ke TPA. Terkait hal tersebut, Bupati Tamba mengatakan bahwa keberhasilan Jembrana dalam mengurangi permasalahan sampah dapat terwujud dengan kolaborasi berbagai pihak.

“Persoalan sampah merupakan warisan. Ini menjadi ancaman nasional dan daerah. Yang kita mampu kerjakan hari ini adalah memilah sampah plastik dan organik untuk dapat dimanfaatkan kembali. Hal ini tidak terlepas dari kerjasama antara pemerintah daerah dengan NGO (Non Governmental Organization) asing,” ujar Bupati Tamba.

Bupati Tamba menambahkan, masyarakat Bali diatur dengan dua aturan yaitu adat dan dinas. Khusus di Jembrana, pengelolaan sampah juga diatur dalam aturan adat. Karena sanksi adat menurutnya lebih memiliki kekuatan dalam mengatur kehidupan masyarakat sehari-hari.

Di samping itu, kata Bupati Tamba, untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah mulai dari tingkat bawah, salah satu upaya yang dilakukan adalah melaksanakan lomba Keren Tidak Ada Sampah (KEDAS) di tingkat desa/kelurahan. Hal tersebut mampu meningkatkan antusias masyarakat dalam memilah sampah mulai dari tingkat rumah tangga.

“Kita juga menggelar lomba tentang pengelolaan sampah antardesa/kelurahan. Ini guna meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memilah sampah,” kata Bupati Tamba.

Ditemui usai melaksanakan kunjungan lapangan, Imran menyampaikan apresiasinya kepada Pemkab Jembrana. Menurutnya, yang didapat dari kunjungan ke Jembrana ini, sangat berarti bagi Pemkot Lhokseumawe. Baik dalam upaya menjaga kebersihan kota, mengelola sampah, dan mengurangi volume sampah di TPA. Termasuk mengenai program JSDDD yang ada di Jembrana.

“Saya sangat antusias dan mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Jembrana dalam mengkoordinasikan data. Upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Jembrana merupakan upaya yang luar biasa menuju ke arah kebijakan pemerintah pusat. Untuk menyatukan semua data baik dari tingkat desa/kelurahan, kemudian kecamatan, kabupaten, provinsi hingga ke tingkat kementerian/lembaga yang ada di tingkat pemerintah pusat,” ucap Imran. *ode

Komentar