nusabali

Gratis! Minikino Film Week 8 Hadirkan 300-an Film Pendek

  • www.nusabali.com-gratis-minikino-film-week-8-hadirkan-300-an-film-pendek

DENPASAR, NusaBali
Festival film pendek Minikino akan kembali digelar untuk ke-8 kalinya pada 2-10 September 2022 di Bali.

Masih sama seperti dua tahun sebelumnya, rangkaian Minikino Film Week 8 (MFW 8) - Bali International Short Film Festival akan diselenggarakan dalam format hybrid secara luring dan daring.  Tercatat 925 judul film pendek masuk melalui kanal online short film depot dan film free way yang dibuka untuk film maker dari seluruh dunia termasuk Indonesia. Seluruh film yang masuk kemudian melalui proses seleksi. Tahun ini MFW 8 menampilkan lebih dari 300 film pendek baik dari Indonesia maupun luar negeri yang dikemas dalam 55 program. Semua film dan program acara MFW 8 dapat diakses secara gratis.

Pemutaran film di MFW, terbuka dan gratis secara umum. Dengan memberikan panduan peringkat usia, MFW juga menawarkan tanggung jawab kepada masyarakat, untuk memilih dan memilah apa yang pantas untuk ditonton.

"MFW tahun ini kemungkinan akan dihadiri oleh lebih banyak orang dibanding dua tahun sebelumnya, sehingga kita harus siap selama festival berlangsung protokol kesehatan standar akan tetap diberlakukan, meski tidak seketat dulu lagi," terang Direktur Festival MFW 8, Edo Wulia, saat konferensi pers MFW 8 di Irama Indah Denpasar, Senin (29/8).

Program-program MFW 8 terbagi di antaranya 30 program internasional, 3 program
inclusive cinema, 10 program S-Express 2022, 5 program Indonesia Raja 2022, 1 program VR Films, 5 program tamu dan Begadang 2022 Official Selection. Seluruh film dalam program tersebut dilengkapi dengan panduan rekomondasi batas usia, dan juga subtitle Indonesia.

Salah satu program baru yang hadir adalah MFW 8 Inclusive Programs sebagai upaya mewujudkan festival yang inklusif. Program ini adalah rangkaian pemutaran dan loka karya untuk semua penonton, terutama untuk penyandang disabilitas. Semua film dalam program dilengkapi dengan closed caption, jenis subtitle untuk penyandang tuli dan kurang dengar. Lalu ada audio description yang ditambahkan ke dalam film untuk penonton dengan penglihatan rendah dan tuna netra.

"Meskipun MFW 8 adalah festival yang bertajuk internasional, festival ini memiliki komitmen untuk menyediakan subtitle Bahasa Indonesia karena ini juga perihal aksesibiltas. Sebagai langkah menjadikan festival yang lebih inklusif, sehingga kita semua bisa berdiskusi dan berpikir kritis dalam ekosistem lokal antara kita penutur Bahasa Indonesia. Baik untuk kawan-kawan penyandang disabilitas maupun non-disabilitas," ujar Fransiska Prihadi, Direktur Program MFW8.

Tahun ini MFW8, Bali International Short Film Festival hadir di 12 titik yang tersebar di
hampir seluruh Bali. Festival Lounge atau tempat titik temu festival berada di MASH

Denpasar. Selebihnya lokasi tersebar di Kota Denpasar (Alliance Françalse Bali, Dharma

Negara Alaya, Irama Indah Mini Hall, The Room Apartments, Anka Coffee, dan Genius Cafe), Kabupaten Badung (Gco Open Space, Uma Seminyak), Kabupaten Buleleng (Komunitas Mahima dan Rumah Film Sang Karsa). Layar tancap (Pop Up Cinema) tahun ini akan diadakan di Desa Adat Pagi, Tabanan.

"Selain mempertimbangkan kesiapan infrastruktur, kami (MFW8) selalu mencari rekanan desa yang aktif dan kerjasama berkelanjutan," terang Direktur Traveling Cinema, I Made Suarbawa, terkait pemilihan lokasi-lokasi tersebut.

Made Suarbawa juga menambahkan jika penyelenggara Pop Up Cinema di Desa Adat Pagi akan berlangsung selama dua hari.

Desa Adat Pagi menjadi pilihan karena di sana terdapat komunitas lokal yang mau bergerak dan tertarik dengan program yang kami sediakan. Dengan ini kami berharap terbentuknya sebuah jaringan budaya menonton yang bisa menghubungkan wilayah-wilayah di Bali," tambahnya.

Minikino Film Week (MFW)-Bali International Short Film Festival, didirikan pada tahun 2015 sebagai festival film pendek internasional yang unik dan tidak biasa di Bali menjangkau kehidupan sehari-hari masyarakat setempat. Layar diatur untuk memberikan kesempatan kepada orang-orang untuk mengalami kembali menonton film secara kolektif, lebih jauh lagi untuk membangun ruang untuk mendiskusikan tentang pengalaman mereka, mempromosikan pemikiran kritis tentang apa yang baru saja mereka tonton.

Layar yang lebih besar, melihat pemutaran bersama, merangsang dan mendorong kesadaran sosial. Melalui Bali International Short Film Festival, MFW berupaya mombangun kemball budaya sinema di Bali. *cr78

Komentar