nusabali

Mobil Korban Terekam CCTV Melintas ke Jawa

Mayat Perempuan di Got Pinggir Hutan Klatakan, Melaya

  • www.nusabali.com-mobil-korban-terekam-cctv-melintas-ke-jawa
  • www.nusabali.com-mobil-korban-terekam-cctv-melintas-ke-jawa

NEGARA, NusaBali
Polisi masih mendalami misteri kematian seorang perempuan bernama, I Gusti Agung Mirah Lestari,42, yang ditemukan dalam kondisi mengenaskan di got pinggir Jalan Umum Denpasar-Gilimanuk, kawasan Hutan Klatakan, Banjar Sumbersari, Desa/Kecamatan Melaya, Jembrana, Selasa (23/8) pagi.

Dari penyelidikan sementara, diketahui bahwa mobil korban yang hilang dalam kasus penemuan mayat tersebut, terdeteksi dibawa dua orang laki-laki yang menyeberang ke Pulau Jawa via Pelabuhan Gilimanuk pada, Minggu (21/8) malam.

Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana saat dikonfirmasi, Rabu (24/8) mengatakan dalam upaya mengungkap temuan mayat tersebut, masih dilakukan sejumlah upaya penyelidikan. Salah satunya adalah otopsi terhadap jenazah korban yang telah dilakukan di RSUP Prof IGNG Ngoerah (RSUP Sanglah) Denpasar, Rabu kemarin. “Hari ini (kemarin) sudah dilakukan otopsi. Untuk hasilnya kita masih menunggu dari Tim Forensik,” ujarnya.

Dalam penyelidikan kasus tersebut, AKBP Juliana mengaku pihaknya juga di-backup Polda Bali. Dari Polda Bali memberi atensi untuk melakukan langkah antisipasi ataupun mencari petunjuk-petunjuk dari pengungkapan terhadap kematian korban yang merupakan warga asal Banjar Tengah, Desa Buduk, Kecamatan Mengwi, Badung tersebut. “Kita juga di-backup oleh Polda karena menyangkut beberapa wilayah. Mengantisipasi beberapa hal, termasuk menelusuri kemungkinan adanya tindak pidana sehingga Polda back up,” ucapnya.

Menurut AKBP Juliana, hal yang kini ditelusuri adalah terkait keberadaan mobil ataupun orang yang membawa mobil korban. Mengingat sesuai keterangan pihak keluarga, korban yang juga sempat dilaporkan hilang ke Polres Badung itu terakhir diketahui pergi keluar rumah dengan membawa mobil pribadinya pada, Minggu (21/8) pagi. Namun saat korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di Jembrana, mobil yang sebelumnya dibawa korban tidak ditemukan di sekitar TKP.

Dari upaya penelusuran mobil korban tersebut, AKBP Juliana mengaku sudah sempat mengecek rekaman kamera CCTV yang terdapat di areal Pelabuhan Gilimanuk. Dari pengecekan CCTV tersebut, didapatkan petunjuk adanya mobil korban, yakni Honda Brio Satya nopol DK 1792 FAL, yang melintas ke Jawa dari Pelabuhan Gilimanuk. Di mana kejadian itu terekam pada, Minggu (23/8) malam. “Ya ada melintas. Hari Minggu malam. Sekitar pukul 23.00 Wita,” ujar AKBP Juliana.

AKBP Juliana mengaku, orang yang membawa mobil saat menyeberang ke Jawa itu, bukanlah korban. Namun dari pengecekan pembelian tiket penyeberangan, orang yang membeli tiket dengan membawa mobil korban itu adalah seorang laki-laki. Namun dari keterangan penjual tiket, bahwa di dalam mobil itu sempat melihat ada dua orang laki-laki. “Sudah dapat namanya. Identitas sudah ada, laki-laki satu orang. Tetapi dari saksi-saksi, katanya di mobil itu ada dua orang laki-laki. Tetapi itu masih kita perjelas” ucap AKBP Juliana.

Menurut ABKP Juliana, kini masih dilakukan upaya pencarian terhadap laki-laki yang membawa mobil korban itu. Pihaknya pun belum dapat mengungkapkan identitas ataupun inisial laki-laki yang sempat membeli tiket tersebut karena masih dilakukan penyelidikan. “Kenapa bisa melintas ke sana, kenapa bisa beralih tangan, itu masih kita telusuri. Kalau itu ditemukan, mungkin ada titik terang di situ,” ujar AKBP Juliana. Dia mengatakan yang jelas pihaknya termasuk dari Polda Bali masih berusaha melakukan pencarian mobil dan orang yang membawa mobil korban tersebut.

Ketika sudah ditemukan, akan ditelusuri kaitan yang bersangkutan hingga membawa mobil korban. Pihaknya juga belum berani memastikan apakah orang yang membawa mobil korban itu telah membunuh korban atau terjadi hal lain. “Kita telusuri dulu. Apakah ada kaitannya dengan meninggalnya korban. Apakah ada tindak pidana terhadap korban atau bagaimana. Apakah dia dapat beli mobil itu atau bagaimana. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa ditemukan. Dari sana nanti kita akan cari titik terang,” pungkas Kapolres Jembrana asal Gianyar ini.

Sementara jenazah I Gusti Agung Mirah Lestari diotopsi tim dokter forensik RSUP Sanglah pada Rabu pagi kemarin. Otopsi atas permintaan penyidik kepolisian dan disetujui pihak keluarga ini bertujuan untuk menguak kematian janggal yang dialami korban. Namun demikian dr Kunthi Yulianti SpFM selaku ketua tim dokter yang melakukan tindakan otopsi terhadap korban, belum bisa memberi banyak keterangan mengenai hasil otopsi. Dia mengungkapkan ada pemeriksaan lanjutan laboratorium yang harus dilakukan untuk mendapat kesimpulan yang lebih akurat terhadap penyebab kematian korban. Dokter Kunthi mengatakan uji laboratorium memerlukan waktu sekitar 3-4 minggu.

"Kami masih memerlukan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan lain, jadi ada beberapa sampel yang harus kami periksa ke laboratorium forensik (Polda Bali). Jadi untuk sebab kematian kami harus menunggu pemeriksaan lengkap dari laboratorium. Jadi nanti kami analisis hasil lab serta temuan saat otopsi," ungkap dr Kunthi saat ditemui NusaBali di RSUP Sanglah, Rabu kemarin.

Dijelaskan, hasil otopsi dan uji lab nantinya akan menyimpulkan penyebab kematian korban, sementara kronologis kejadian tetap menjadi ranah penyidik kepolisian. Dia mengatakan pihaknya menerima jenazah korban pada, Selasa (23/8) malam pukul 20.28 Wita. Selanjutnya proses otopsi dilaksanakan pada Rabu pagi pukul 09.00 Wita yang berlangsung sekitar tiga jam.

Kepala Instalasi Forensik RSUP Sanglah ini mengakui terdapat sejumlah luka luar pada tubuh korban yang sudah mulai mengalami proses pembusukan. Namun begitu dr Kunthi masih enggan menyampaikan lebih jauh hasil temuan sementara otopsi. Dikatakan, jenazah korban yang sudah mengalami pembusukan menandakan kematian korban sudah melewati 24 jam.  "Kalau kita di lingkungan tropis seperti ini, mulai pembusukan rata-rata 24 jam setelah kematian," ungkapnya. Saat ini jenazah korban masih dititipkan di ruang jenazah RSUP Sanglah. dr Kunthi mengatakan pihak keluarga sudah diperbolehkan mengambil jenazah korban dikarenakan proses otopsi sudah selesai.

Sementara informasi yang diterima NusaBali, korban I Gusti Agung Mirah Lestari bukan pegawai tetap bank yang berlokasi di Gianyar, tetapi merupakan pegawai outsourching yang disediakan oleh pihak ketiga. Sebelumnya diberitakan warga yang melintas di Jalan Umum Denpasar-Gilimanuk kawasan Hutan Klatakan, Banjar Sumbersari, Desa/Kecamatan Melaya, Jembrana, dihebohkan penemuan sesosok mayat perempuan di dalam got pinggir jalan, Selasa (23/8) pagi. Belum diketahui secara jelas apa penyebab kematian perempuan yang terungkap merupakan seorang pegawai bank bernama I Gusti Agung Mirah Lestari,42, asal Banjar Tengah, Desa Buduk, Kecamatan Mengwi, Badung ini. *ode, cr78

Komentar