nusabali

TNI AL Gelar Pertemuan NIOHC di Bali, Diikuti 16 Negara

Survei Peta Laut Bermanfaat untuk Pelayaran hingga Kesejahteraan

  • www.nusabali.com-tni-al-gelar-pertemuan-niohc-di-bali-diikuti-16-negara

MANGUPURA, NusaBali.com – Bukan hanya untuk kepentingan pelayaran, namun peta laut sangat bermanfaat untuk mengetahui sumber daya alam yang terkandung di bawah perairan. Fakta ini membuat survei dan pemetaan pengumpulan data hidro-oseanografi sangat penting dilakukan.

Peta laut peninggalan masa kolonial Belanda pun terus di-update melalui survei yang dilakukan oleh Pusat Hidro-oseanografi TNI AL (Pushidrosal).  

“Peta di-update melalui survei. Apalagi jika ada yang membahayakan, speerti adanya kapal tenggelam harus dipetakan agar tidak ditabrak,” kata Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana Yudo Margono.

Bahkan melalui kegiatan survei yang dilakukan Pushidrosal beberapa waktu lalu, ditemukan adanya gunung berapi di Laut Banda. “Jika tidak disurvei akan tidak diketahui. Kini kementerian, lembaga, universitas mengevaluasi gunung itu,” kata Yudo Margono.

Pada akhirnya, kata Yudo Margono, potensi kekayaan alam yang terkandung di dalamnya juga bisa diketahui. Pasalnya biasanya jika ada gunung berapi, maka di kawasan tersebut ada sumber minyak bumi pula.

“Jadi survei berguna selain untuk keselamatan navigasi, juga memetakan sumber daya alam. Minyak bisa digunakan BP Migas pertamina. Kemudian bisa pula untuk sektor perikanan, mengetahui dimana banyak ikan,” kata Yudo.

Pentingnya survei peta laut ini dungkapkan oleh KASAL Laskamana Yudo Margono setelah membuka pertemuan International North Indian Ocean Hydrographic Commission (NIOHC) ke-21 bertempat di Hotel Hilton, Sawangan, Kuta Selatan, Bali pada Selasa (23/8/2022). 

Diungkapkan bahwa selain navigasi, keselamatan pelayaran memerlukan peta laut untuk mengetahui kedalaman, cuaca, rintangan-rintangan. Hal-hal itulah yang kemudian  dituangkan dalam sebuah peta, sehingga di dalam pembuatan peta ada standar internasional.

“Hidros diakui internasional. Peta yang dibuat Hidros diakui internasional, dipakai pelaut dunia. Jika tidak menggunakan peta Indonesia mereka  tidak mau. Seperti Jepang misalnya, disodori peta bukan Hidros tidak mau. Apa yang dibuat oleh Hidros sudah standar internasional, sehingga asing bisa gunakan peta itu,” kata Yudo Margono. 

Manfaat lain dari peta laut, lanjut Yudo Margono, adalah bisa menentukan batas wilayahsengketa antarnegara. “Jadi banyak sekali manfaat, apalagi kita negara kepulauan dengan laut sangat luas, sehingga peran Hidro penting,” urai Yudo Margono.

Sementara event International, North Indian Ocean Hydrographic Commission (NIOHC) ke-21 yang digelar di Bali pada 23-25 Agustus 2022 digelar secara hybrid dan dihadiri oleh 16 negara anggota NIOHC di antaranya Bangladesh, Srilangka, India, Oman, Maladewa, Australia, Pakistan, Saudi Arabia, Thailand dan Inggris (member), Prancis, Amerika Serikat, Mauritius, serta  Indonesia sebagai tuan rumah.

NIOHC atau Komisi Hidrografi Samudra Hindia Utara merupakan bagian dari International Hydrographic Organization (IHO). IHO, Organisasi Hidrografi Internasional terbentuk sejak 1921. Saat ini Indonesia mengemban amanat sebagai chair NIOHC.

“Melalui pertemuan ini,  saya berharap kita dapat membangun saling pengertian tentang pentingnya hidrografi untuk mendukung transformasi blue economy dunia. Selain itu kita dapat menjawab tantangan Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan,” kata KASAL dalam sambutannya.

Pertemuan NIOHC ke-21 merupakan pertemuan tatap muka pertama sejak merebaknya pandemi Covid-19 tahun 2020. Pertemuan tersebut dipimpin oleh Laksamana Madya TNI Nurhidayat (Komandan Pushidrosal) selaku Chair NIOHC. 

Delegasi Indonesia  dalam pertemuan ini diwakili oleh Komandan Pushidrosal Laksamana Madya TNI Nurhidayat, Asopssurta Danpushidrosal Laksamana Pertama TNI Dyan Primana Sobaruddin, Pabanops Pushidrosal Kolonel Laut (P) Oke Dwiyana P, Aspamkersamtas Danpushidrosal Kolonel Laut (P) Fajar Rusdianto, serta Kadispeta Letkol Laut (P) Agus Sutrianto.

Adapun agenda dan kegiatan pertemuan ini di antaranya penyampaian national report oleh tiap negara anggota NIOHC (Member dan Associate Member). Pada sesi national report ini bertujuan untuk menyampaikan informasi perkembangan yang telah dicapai oleh Lembaga Hidrografi masing-masing negara anggota terkait.

Informasi yang disampaikan negara peserta diantaranya penyelenggaraan kemampuan survei hidrografi, kegiatan capacity building maupun kontribusi lembaga hidrografi pada bidang ruang lingkup secara nasional maupun regional seperti Search and Rescue (SAR) dan tanggap bencana alam.

Selain itu juga dibahas tentang  perkembangan komite dan kelompok kerja (working group) di NIOHC yang meliputi North India Chart Coordination Working Group (NICCWG), NIOHC Capacity Building serta  NIOHC Statute Working Group.

Komentar