nusabali

Tulang Dibungkus Kain dan Benang ‘Tridatu’ Hebohkan Warga Toyabungkah

  • www.nusabali.com-tulang-dibungkus-kain-dan-benang-tridatu-hebohkan-warga-toyabungkah

Tulang belulang dibungkus kain hijau dengan ikatan benang tiga warna menyerupai benang tridatu, sempat menghebohkan warga di kawasan Toyabungkah, Batur, Kintamani, Senin (17/4) siang.

BANGLI, NusaBali

Setelah diselidiki, ternyata tulang belulang tersebut adalah tulang anjing. Informasi yang dihimpun di lapangan, tulang belulang ditemukan pertama kali oleh pensiunan polisi yang biasa disapa Pak Mada. Kerangka ditemukan saat penggalian sumur untuk mencari sumber air panas yang baru. Warga terkejut, karena dalam penggalian tersebut justru menemukan bungkusan kain, di dalamnya berisi tulang belulang. Untuk memastikan itu, warga langsung melapor ke Polsek Kintamani.

Kapolsek Kintamani Kompol I Putu Gunawan SH bersama Kanit Reskrim AKP I Dewa Oka bersama tim identifikasi Polres Bangi beserta sejumlah anggota Reskrim langsung turun ke lokasi. Setelah diidentifikasi per anatomi dari kepala, susunan geligi dan taring, tulang punggung dan tulang kaki, kuat dugaan bahwa kerangka tersebut adalah kerangka binatang, yakni kerangka anjing dewasa. Sementara benang tridatu yang dipakai mengikat, adalah benang nilon yang sudah terurai berwarna hitam, merah, dan biru. Jadi bukan benang tridatu yang disakralkan.

Kanit Reskrim Polsek Kintamani AKP Dewa Gede Oka seizin Kapolsek membenarkan adanya temuan tulang dibungkus di areal tempat pemandian

air panas tersebut. “Temuan bungkusan itu siang tadi (Senin siang kemarin) sekitar pukul 12.00 Wita. Ditemukan saat warga melakukan penggalian sumur baru di kedalaman satu meter. Dari awal memang warga sudah curiga, itu tulang binatang. Tapi untuk menyakinkan, warga minta bantuan polisi,” ungkap AKP Dewa Gde Oka. Pihaknya memastikan, setelah dilakukan olah TKP dan identifikasi, tulang belulang yang awalnya dikira kerangka manusia itu adalah tulang belulang anjing dewasa. Kemungkinan karena pemiliknya demikian sayang dengan anjing peliharaannya, sehingga dikubur sedemikian rupa. “Setelah identifikasi selesai, kerangka hewan tersebut diserahkan kepada yang punya lahan, agar dikubur lagi sebagaimana mestinya,” ujar AKP Dewa Gde Oka. * k17

Komentar