nusabali

KKN Unud Kenalkan Inovasi Abon Bonggol Pisang kepada Ibu-Ibu PKK Desa Puhu

  • www.nusabali.com-kkn-unud-kenalkan-inovasi-abon-bonggol-pisang-kepada-ibu-ibu-pkk-desa-puhu
  • www.nusabali.com-kkn-unud-kenalkan-inovasi-abon-bonggol-pisang-kepada-ibu-ibu-pkk-desa-puhu
  • www.nusabali.com-kkn-unud-kenalkan-inovasi-abon-bonggol-pisang-kepada-ibu-ibu-pkk-desa-puhu

GIANYAR, NusaBali.com – Untuk menambah peluang usaha bagi warga Desa Puhu, Kecamatan Payangan, mahasiswa Universitas Udayana (Unud) yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Gianyar, memberikan Edukasi Inovasi Pengolahan Abon Bonggol Pisang Klutuk kepada Ibu-Ibu PKK dan Kader Posyandu Banjar Penginyahan, Desa Puhu, Minggu (21/8/2022).

KKN Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) XXV Universitas Udayana menjadi mahasiswa sebagai tokoh utama pemberi solusi dari masalah yang terjadi di masyarakat. Seperti halnya di Desa Puhu yang masyarakatnya mengandalkan  peternakan babi dan sapi serta perkebunan pisang klutuk atau lebih dikenal dengan pisang batu.

“Semoga kesempatan ini dapat menjadi peluang baik dari mahasiswa maupun masyarakat, terutama ibu-ibu bersama untuk kreatif dan tanggap dalam memanfaatkan peluang yang nantinya dapat mewujudkan masyarakat yang berdaya.” ujar Dwi Prema Satya Radha Rani Krishna, Ketua Panitia Kegiatan Edukasi Inovasi Pengolahan Abon Bonggol Pisang Klutuk.

Pisang Klutuk atau Pisang Batu merupakan salah satu potensi utama di Desa Puhu. Biasanya masyarakat memanfaatkan pohon Pisang Klutuk hanya di bagian daunnya saja, yang kemudian dijual dan digunakan sebagai bahan pembungkus makanan atau hanya sebagai bahan pelengkap di upacara keagamaan. Sedangkan, bagian atas akar pohon Pisang Klutuk yaitu bonggol biasanya tidak dimanfaatkan yang berujung membusuk dan dibuang. 

Padahal, kata Dwi Prema, kandungan gizi bonggol pisang itu sendiri memiliki gizi tinggi dan beragam yang dapat diolah menjadi salah satu olahan makanan dengan daya peluang ekonomi. 


Dilihat dari kandungan gizi, merujuk dari Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat di tahun 2018 bahwa, dalam seratus gram bonggol pisang basah terkandung; Kalori 43,00 kkal, Protein 0,60 g, Lemak 0,00 g, Karbohidrat 11,60 g, Kalsium 15,00 mg, Fosfor 60,00 mg, Zat Besi 1,00 mg, Vitamin B1 0,01 mg, Vitamin C 12,0 mg. 

Sedangkan untuk bonggol pisang kering terkandung; Kalori 245,00 kkal, Protein 3,40 g, Lemak 0,00 g, Karbohidrat 66,20 g, Kalsium 60,00 mg, Fosfor 150,00 mg, Zat Besi 2,00 mg, Vitamin B1 0,04 mg, Vitamin C 4,0 mg.

Edukasi yang dimulai pukul 14.00 WITA diawali dengan mahasiswa KKN menjelaskan peluang dari bahan dan pemanfaatan bonggol pisang. Kemudian dilanjutkan dengan sesi demonstrasi  memasak abon bonggol pisang klutuk bersama mahasiswa KKN. 

“Kreatif sekali, kami baru tahu bisa diolah menjadi masakan ini dan juga bahannya alami juga mudah dicari di sekitar, sehingga kami sangat mengapresiasi dari inovasi yang dikenalkan kepada kami. Semoga ibu-ibu di sini bisa mencoba dan dikembangkan serta menjadi tambahan ilmu untuk kami yang dapat menjadi peluang bisnis yang dapat dikembangkan berbasis rumah tangga atau UMKM,” ujar I Gusti Ayu Sari Sukadewi, istri Kelian Banjar Penginyahan.


Edukasi Inovasi Pengolahan Abon Bonggol Pisang Klutuk sesuai dengan tema utama kegiatan Kelompok KKN PPM XXV Universitas Udayana Desa Puhu 2022 yakni ‘Sinergi Pemberdayaan Desa Puhu Berbasis Masyarakat Berdaya, Wujudkan Desa Sejahtera’ melalui Strategi PEKA: Produktif, Eksis, Kreatif, Adaptif yang dicerminkan dengan rangkaian beberapa program kegiatan.

Komentar