nusabali

RSUP Prof Ngoerah: Dua Korban Ledakan Kompor Jenazah Meninggal Dunia

  • www.nusabali.com-rsup-prof-ngoerah-dua-korban-ledakan-kompor-jenazah-meninggal-dunia

DENPASAR, NusaBali.com - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Ngoerah mengonfirmasi dua korban ledakan kompor saat ngaben (kremasi) massal di Gianyar, meninggal dunia setelah mendapat perawatan di ICU Burn dari rumah sakit  yang dulunya dikenal dengan nama RSUP Sanglah tersebut.

"Sudah dua meninggal tadi malam jam 20.00 Wita dan satu lagi jam 07.12 Wita, Bagus Oscar dan I Kadek Gian Permana Putra," kata Kepala Bagian Humas RSUP Prof Ngoerah Dewa Ketut Kresna, Minggu (21/8/2022).

Sebelumnya, kedua korban dirawat di ruang ICU unit luka bakar RSUP Prof Ngoerah untuk distabilkan kondisinya terlebih dahulu.

Di antara enam pasien ledakan kompor jenazah saat ngaben massal di Desa Adat Selat, Desa Blega, Gianyar, Jumat (19/8/2022) petang yang dilarikan ke Denpasar, dua korban merupakan korban terparah.

Dr dr Agus Roy Rusly Hariantana yang sempat menangani korban ledakan kompor hasil rujukan RS Sanjiwani menjelaskan bahwa kondisi dua pasien tergolong berat dengan Bagus Oscar, 33, mengalami luka bakar 98 persen, sedangkan Kadek Gian, 24, luka bakarnya mencapai  94 persen.

"Untuk yang di ruang isolasi memang cukup berat, dua korban cukup berat karena ruas luka bakarnya lebih dari 90 persen, untuk sisanya lagi empat korban saat ini kondisi masih naik turun tapi sampai saat ini masih stabil karena ruas luka bakarnya kurang dari 80 persen," kata Roy.

Empat pasien lainnya adalah Adi Wiranata, 32, Made Budiarta, 49, Kadek Dwi, 30, dan IGNP, 11, yang sejak sehari setelah kejadian sudah sadarkan diri. Sementara dua pasien meninggal dunia sebelumnya diberikan obat bius oleh tim unit luka bakar.

Roy menuturkan sebelumnya para pasien telah dibersihkan lukanya dengan tindakan eskarotomi, dengan membuka jaringan mati yang menjerat dada, tangan dan kaki agar pasien dapat bernapas dengan baik saat awal tiba di UGD RSUP Prof Ngoerah setelah sebelumnya ditangani lebih dahulu di RS Sanjiwani.

Namun kondisi keenam pasien belum dapat dipastikan pihaknya, lantaran masih ada kesulitan dalam menstabilkan kondisi bahkan dengan bantuan mesin. Kepada empat pasien yang masih sadarkan diri pun Roy belum dapat memastikan kapan dapat diambil tindakan lanjutan.

Setelah dinyatakan meninggal dunia, dua korban ledakan kompor di Gianyar dibawa ke rumah duka.

Insiden itu sendiri terjadi saat proses kremasi jenazah berlangsung sekitar 30 menit di pembakaran petulangan berbentuk singa. Kompor tiba-tiba meledak saat kerumunan orang berada di sana sehingga belasan orang dikabarkan terdampak. *ant


Komentar