nusabali

Banjar Tangerang Gelar Simakrama

  • www.nusabali.com-banjar-tangerang-gelar-simakrama

JAKARTA, NusaBali
Banjar Tangerang, Provinsi Banten menggelar simakrama dengan sesepuh dan tokoh Hindu Banjar Tangerang di Wantilan Pura Kertajaya, Sabtu malam (13/8).

Simakrama dilakukan juga untuk menjalin silaturahmi serta mohon doa restu kepada mereka agar renovasi pura berjalan lancar.

Nampak hadir Irjen Pol (Purn) Ketut Untung Yoga Ana, Irjen Pol Nyoman Laba, AA Gede Anom Suarta, Wayan Susena, Nyoman Suwandi dan I Gusti Made Artha.

"Melalui momen ini, kami mohon izin dan doa restu kepada sesepuh dan tokoh Hindu Banjar Tangerang untuk merenovasi pura agar berjalan lancar," ujar Ketua Banjar Tangerang I Made Suartha saat memberi sambutan. Untuk merenovasi pura, Banjar Tangerang telah menyusun kepanitian.

Terpilih Ketut Jono sebagai Ketua Panitia Renovasi Pura Kertajaya. Made Suartha mengatakan, tidak mudah melakukan renovasi pada masa pandemi Covid-19. Apalagi, dana yang diperlukan Rp1.150.000.000. Oleh karena itu, Made Suartha berpesan kepada panitia agar tidak membebani umat Banjar Tangerang.

Menurut Made Suarta, umat bisa dikenakan biaya sebesar 30 persen. Selebihnya mencari secara eksternal.

Sebagai Ketua Panitia Pelaksana Renovasi Pura Kertajaya, Ketut Jono segera melakukan penggalian dana yang dibutuhkan. Mereka mengirimkan proposal ke instansi pemerintah dan swasta.

Kemudian, panitia sepakat secara internal mengumpulkan dana sehingga terkumpul dana sebesar Rp350 juta.

"Astungkara, dana sudah pecah sebesar Rp1 miliar sehingga mendekati dari target," jelas Ketut Jono. Penggalian dana umat Banjar Tangerang pun ditargetkan sebesar Rp400 juta.

Mereka bisa bergotong royong mengumpulkan dana itu sebesar Rp65 ribu per bulan atau Rp2 ribu per hari, mulai Agustus 2022 nanti selama satu tahun. Bila tidak bisa semampunya. "Mohon dukungan agar berjalan lancar dan sukses," kata Ketut Jono.

Nantinya yang akan direnovasi adalah padmasana, anglurah, balai papelik sari, balai pawedan dan taman sari. Renovasi dilakukan karena bangunan sudah mulai rusak. Bangunan terbuat dari batu merah dan paras. Saat renovasi diganti dengan batu candi dari Kabupaten Karangasem, Bali.

Renovasi sendiri dilakukan sejak Pujawali ke 58 Pura Kertajaya yang jatuh pada 23 Juli 2022 lalu. Pada Pujawali ke 59 bangunan lama dibongkar dan diganti yang baru. Selanjutnya pada Pujawali ke 60 renovasi dijadwalkan selesai.

"Saya mendukung renovasi ini. Mari kita beri semangat mereka," ucap salah satu sesepuh dan tokoh umat, Ketut Untung Yoga Ana. *k22

Komentar