nusabali

Tampilkan Tari Puspanjali Massal, Siap Sambut Wisatawan

Festival Pantai Kelecung 2022 di Desa Tegal Mengkeb, Tabanan Berlangsung Meriah

  • www.nusabali.com-tampilkan-tari-puspanjali-massal-siap-sambut-wisatawan
  • www.nusabali.com-tampilkan-tari-puspanjali-massal-siap-sambut-wisatawan

Tari Puspanjali massal ini dipentaskan kurang lebih selama 15 menit tepat pada pukul 18.00 Wita atau saat sedang ada sunset (matahari hendak tenggelam).

TABANAN, NusaBali

Desa Tegal Mengkeb, Kecamatan Selemadeg Timur menggelar Festival Pantai Kelecung 13 dan 14 Agustus 2022. Festival bertema 'Meliang-liang di Pantai Kelecung' ini dibuka Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya pada, Sabtu (13/8) sore. Festival dibuat sebagai upaya mempromosikan sejumlah wisata yang ada di Pantai Kelecung. Menariknya saat pembukaan festival ini, dipentaskan 2.000 penari Puspanjali yang dibawakan oleh ibu-ibu PKK desa setempat dan siswi SMKN 3 Tabanan.

Selain tari massal, juga pula ditampilkan wisata majukungan, karaoke artis lokal, hingga gong kebyar ibu-ibu PKK. Saat ini di Pantai Kelecung sudah ramai dikunjungi terutama saat weekend. Wisatawan berdatangan karena melihat suasana alam di Pantai Kelecung masih asri, ditambah pula pemandangan kiri dan kanan menuju pantai yang menawarkan panorama sawah terasering.

Perbekel Tegal Mengkeb, I Dewa Made Widarma mengatakan festival yang dilaksanakan ini sudah yang kelima kalinya. Memang sempat vakum karena pandemi Covid-19, namun tahun ini digelar kembali. "Yang menyelenggarakan Pemerintah Desa Tegal Mengkeb, ini festival sudah yang ke-5," ujar Dewa Widarma, Minggu (14/8).

Kata dia, dalam Festival Pantai Kelecung V ini dipentaskan berbagai kesenian yang memberdayakan warga Desa Tegal Mengkeb. Salah satunya pementasan Tari Puspanjali massal dengan jumlah penari sebanyak 2.000 orang. "Angka 2.000 ini adalah angka filosofi hidup warga Desa Tegal Mengkeb," katanya.

Dipilih Tari Puspanjali karena merupakan tari penyambutan untuk undangan. Sekaligus sebagai simbol menyambut wisatawan yang datang ke Pantai Kelecung. Tarian disiapkan sejak tiga bulan lalu. Namun masing-masing kelompok yang terdiri dari 12 kelompok telah latihan secara sendiri sendiri. Kemudian pada H-1 digelar kegiatan gladi bersih dengan melibatkan seluruh kelompok. Sekaligus untuk membuat seluruh penari kompak dan solid saat pentas di hari pelaksanaan.

Tari Puspanjali massal ini dipentaskan kurang lebih selama 15 menit tepat pada pukul 18.00 Wita atau saat sedang ada sunset (matahari tenggelam). Karena tujuan festival ini promosi wisata maka tarian dipentaskan saat sedang turun sunset. Perbekel Dewa Widarma juga mengungkapkan walau digelar massal dengan melibatkan 2.000 penari, namun tidak ada gangguan niskalan saat pementasan. “Tidak ada penari yang kerauhan, seluru penari baik siswi SMK dan ibu-ibu PKK menari dengan lancar dari awal hingga akhir,” ujarnya.

Dia menambahkan, tujuan dari festival diselenggarakan sebagai upaya mempromosikan wisata Pantai Klecung. Sebab Pantai Kelecung sendiri juga salah satu destinasi wisata yang ada di Tabanan. Apalagi setiap harinya kunjungan wisatawan sudah ramai terutama saat weekend (akhir pekan). "Yang berkunjung ini adalah wisatawan mancanegara dan domestik. Kalau wekeend jumlah kunjungan sampai di angka 500-1.000 orang," ungkap Perbekel Dewa Widarma.

Dia pun berharap lewat festival ini kunjungan semakin ramai. Selain bisa menikmati asrinya pemandangan pantai, wisatawan juga bisa melaksanakan yoga semedi di Pantai Kelecung. "Pantai Kelecung memang cocok dijadikan tempat Yoga, banyak wisatawan terutama asing melaksanakan kegiatan ini," tandasnya.

Sementara itu Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya mengapresiasi festival yang dilaksanakan Desa Tegal Mengkeb. Dia berharap festival ini menjadi awal positif untuk mempromosikan seluruh potensi di Tabanan. Terlebih sekarang adalah masa bangkitnya pariwisata. “Gagasan membuat Festival Pantai Kelecung ini perlu mendapat apresiasi, karena bisa membuktikan bahwa Pantai Kelecung juga menarik dikunjungi baik oleh wisatawan asing maupun wisatawan domestik, baik luar Bali, luar Tabanan maupun masyarakat lokal Tabanan sendiri," imbuhnya.

Dia juga menyarankan agar festival ini mendapat publikasi yang baik, terlebih melalui media sosial. Baginya, kekuatan media sosial menjadi sarana promosi wisata yang sangat ampuh untuk memperkenalkan keindahan Pantai Kelecung. "Saya berharap agar festival ini bisa terus dilestarikan dan disemarakkan di tahun-tahun mendatang, bahkan dengan melibatkan kolaborasi dari seluruh desa di Selemadeg Timur," pungkas politisi asal Banjar Dauh Pala, Desa Dauh Peken, Tabanan ini. *des

Komentar