nusabali

Feast Bakar Panggung Food Frolic Festive 5

  • www.nusabali.com-feast-bakar-panggung-food-frolic-festive-5

DENPASAR, NusaBali.com – Feast, band rock asal Jakarta membakar semangat penonton yang didominasi kalangan milenial di atas panggung Food Frolic Festive 5 (FFF5) yang dihelat di  Lapangan Timur Monumen Bajra Sandhi Denpasar, Sabtu (13/8/2022) malam.

Band yang terlahir dari kumpulan lima pemuda alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia itu sudah sejak sore ditunggu para penggemar untuk mendengarkan lagu-lagu yang penuh dengan kritik sosial ala mahasiswa itu.

Diawali dengan lagu bertajuk ‘Kami Belum Tentu,’ sorakan menggelora dari pendengar yang mayoritas mahasiswa memenuhi lapangan timur dari Monumen Perjuangan Rakyat Bali di Jalan Juanda, Renon, Denpasar tersebut.

Mayoritas pengunjung festival yang dihelat Senat Mahasiswa Ilmu Budaya dari Universitas Udayana (Unud) itu mengaku sengaja datang ke acara tersebut dan bahkan membeli tiket di tempat demi bisa menonton band yang digawangi Bhaskara Putra alias Hindia (vokal), Adnan Satyanugraha Putra (gitar), Dicky Renanda (gitar), Fadli Fikriawan alias Awan (bass), dan Adrianus Aristo Haryo (drum) itu.

“Terima kasih Bali atas sambutan hangatnya,” kata Awan menyapa para pendengar usai membawakan lagu pembuka mereka, Sabtu malam.

Membawakan sepuluh lagu selama satu jam, band pemilik tembang ‘Peradaban’ dan ‘Tarian Penghancur Raya’ itu sukses membuat lingkaran dalam penonton menggila dan tak henti-henti mengangkat tangan mereka seiring irama musik dan lirik yang semakin membakar gelora darah muda para mahasiswa itu.

“Ke sini nonton Feast, saya penggemar Feast sejati,” kata Bagus Dodo, 21, yang mulai mengikuti band tersebut sejak 2015 silam. Pemuda asal Ubud itu mengaku sedang menunggu lagu favoritnya, ‘Tarian Penghancur Raya.’

Senada dengan temannya, Wayan Sudiartana, 22, juga sengaja datang ke festival yang menggabungkan makanan dan musik itu demi melihat band idolanya. “Ke sini karena ingin nonton Feast dan Hindia,” ungkap Sudiartana yang juga sedang menunggu lagu yang sama seperti Dodo.

Band dengan karya musik yang cukup cadas itu tidak hanya digemari kaum adam, tetapi juga disukai kaum hawa, seperti salah satu mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unud, Putri Diantari, 20, yang terlihat berjingkrak-jingkrak mengikuti hentakan musik.

“Ke sini cuma untuk nonton Feast aja sih,” kata Putri yang menggemari band yang aktif dari tahun 2012 tersebut sejak 2020. Tidak tanggung-tanggung, tembang yang ia tunggu adalah ‘Kelelawar,’ lagu pengingat dan penyemangat unjuk rasa kaum mahasiswa.

Ketiga penggemar band yang awalnya muncul dengan lagu rock yang lebih cadas itu mengaku cukup puas dengan penampilan idola mereka secara langsung setelah kekangan pandemi selama dua tahun ini.

“Food Frolic Festive gokil, ini anak-anak FIB (Fakultas Ilmu Budaya) ya?” tanya Awan kepada pendengar yang masih semangat meski sudah menjelang akhir dari penampilan Feast.

Sementara itu, Food Frolic Festive sendiri merupakan program kerja dari Senat Mahasiswa Ilmu Budaya Unud di bawah Koordinator Bidang IV Kerumahtanggaan dan Penggalian Dana. Perhelatan yang dimulai pada tahun 2017 dengan konsep bazar duduk itu tahun ini mengusung konsep festival musik untuk pertama kalinya.

Meski sudah mengalami perubahan konsep, kata Krisna Paramartha, 20, Ketua Panitia FFF5, mengaku benang merah dari acara yang tercetus dari kegemaran berwisata kuliner para anggota senat itu, masih tetap dipertahankan yakni ada makanan dan musiknya.

Pada perhelatan sebelumnya, festival yang tahun ini melibatkan 25 tenant makanan tersebut sempat mewadahi bakat dan minat para mahasiswa Ilmu Budaya Unud, namun pada gelaran kali ini semua acara hiburan diisi oleh bintang tamu.

Namun demikian, acara Road to FFF5, tetap dijadikan ajang yang lebih difokuskan untuk mewadahi mahasiswa Ilmu Budaya untuk berkreativitas.

Krisna Paramartha selaku ketua panitia berharap siapa pun yang memegang kepanitiaan pada tahun berikutnya dapat membuat acara yang lebih menarik dari pada tahun ini dengan menerapkan konsep-konsep yang lebih kreatif dan mengikuti tren perkembangan zaman sehingga mampu memuaskan para pengunjung.

“Ke depannya, siapa pun yang melanjutkan menjadi ketua panitia, semoga bisa lebih wah lagi acaranya, dan semoga konsep-konsep kreatif lebih bisa berkembang mengikuti perubahan zaman,” harap Krisna. *rat

Komentar