nusabali

Kepala Desa se-Rokan Hilir Disambut Joged Bumbung di Desa Punggul

  • www.nusabali.com-kepala-desa-se-rokan-hilir-disambut-joged-bumbung-di-desa-punggul

MANGUPURA, NusaBali.com – Desa Punggul, Abiansemal, Kabupaten Badung, kedatangan rombongan Kepala Desa se-Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau yang berjumlah sekitar 200 orang, Jumat (12/8/2022).

Rombongan tiba sekitar pukul 11.00 Wita diarahkan ke Kantor Perbekel Desa Punggul dan areal sekitar kantor untuk melihat suasana desa sekaligus memamerkan secara langsung inovasi digital yang dikembangkan Desa Punggul sejak tahun 2014 tersebut.

Selanjutnya di Wantilan Desa Punggul yang berada di dekat kantor yang berlokasi di Jalan Kapten I Gusti Made Regug No. 1 tersebut, rombongan aparatur desa dari kabupaten pesisir barat laut Riau itu, diundang untuk merapat dengan tabuhan Rindik yang dipadukan dengan gitar listrik, gendang, dan simbal.

Rombongan yang sudah berkumpul di wantilan kemudian disambut dua orang penari Joged Bumbung dari Kelompok Batu Kembar asal Desa Blahkiuh, Abiansemal.

Satu per satu para kepala desa itu pun mulai menari mengikuti irama iringan musik dengan berbekalkan uang Rp 50.000 hingga Rp 100.000 di tangan mereka. Dua orang penari Joged itu pun mulai dikerumuni para aparatur desa yang turut memeriahkan acara hiburan tersebut.

Menurut salah satu anggota rombongan, Paimin, 59, Kepala Kepenghuluan Bangko Permata di Kecamatan Bangko Pusako, ia sangat menikmati penyambutan yang sangat menghibur tersebut. Kata Paimin, di daerahnya juga terdapat kebudayaan semacam tari pergaulan tersebut dan biasanya diadakan pada akhir sebuah acara tertentu.

“Nyawer itu ada setelah selesai acara tertentu. Kami selaku Datuk Kepenghuluan, setiap ada pesta kalau ada lagu, tetap datuk itu kalau dipanggil pasti nyawer, itu budaya,” kata Paimin kepada NusaBali.com, Jumat (12/8/2022) siang.

Selain itu, Kepala Desa Bagan Punak Pesisir di Kecamatan Bangko, Muhammad Toyib, 58, mengaku sangat semangat disambut oleh masyarakat Bali dengan acara hiburan tersebut setelah lelah di perjalanan dari Banyuwangi.

“Kami kan dari Kabupaten Rokan Hilir, kami langsung ke Bali dari Banyuwangi. Kami semangat disambut masyarakat Bali seperti ini,” ungkap Toyib di sela-sela semangatnya ia mengibing dan menyawer.

Toyib pun terlihat bersemangat dalam acara hiburan tersebut. Ia bahkan mewanti-wanti untuk menambahkan durasi tarian tersebut ketika panitia acara sudah memutuskan berakhir.

Sejumlah anggota rombongan tersebut memberikan respons positif terhadap suasana di Desa Punggul yang dikatakan cukup bersih, ramah lingkungan, fasilitas yang diberikan memuaskan, dan mereka terkesan dengan proses penyambutan yang dilakukan.

Kata Kadek Sukarma, 49, Perbekel Desa Punggul, acara hiburan tersebut merupakan segmen penyegaran bagi para peserta studi banding yang pada Kamis (12/8/2022), sudah semalaman suntuk mengikuti pemaparan materi yang dibawakan oleh Sukarma dan Perbekel Desa Kutuh, Kuta Selatan.

“Tujuannya untuk me-refresh, kunjungan ke desa itu supaya tidak formal sekali karena kalau pakai tari maskot, mereka pasti kurang paham,” kata Sukarma.

Kegiatan ini juga dimanfaatkan Pemerintah Desa Punggul sebagai sarana promosi desa, sebab, kegiatan yang menghibur tersebut akan didokumentasikan oleh para anggota rombongan dan kemudian disebarkan ke kolega mereka.

Sebelumnya, penyambutan tamu yang berkunjung untuk studi banding di Desa Punggul hanya disambut secara formal saja, dan perhelatan Tari Joged Bumbung ini baru pertama kali dilakukan. *rat

Komentar