Cakti dan Jekri Raih Emas
Bali Penuhi Target di Kejurnas Tinju Medan
Bali sendiri total menurunkan delapan petinju, mestinya dapat medali lebih banyak. Sebab persiapan mereka sangat matang dengan konsistensi latihan yang terus berlanjut.
DENPASAR, NusaBali
Pengprov Pertina Bali meraih dua medali emas dan dua perak pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Tinju Elite dan Youth, di Medan, Sumatera Utara, yang berakhir, Rabu (10/8) malam. Dengan raihan dua medali emas itu Pertina Bali merasa berhasil memenuhi target.
Ya, dua emas disumbangkan Cakti Dwi Putra di kelas 75 kg kategori elite dan Jekri Riwu di kelas 63,5 kg elite. Sedangkan dua perak diraih Yulius Babu Eha di kelas 60 kg elite dan Jeklin Ndawajepi di kelas 51kg kategori youth.
"Target awal terpenuhi, dari empat petinju yang maju ke final Bali berhasil meraih dua medali emas," kata Ketua Umum Pengprov Pertina Bali, Made Muliawan Arya, Kamis.
Menurut pria yang biasa disapa De Gadjah itu, Bali sendiri total menurunkan delapan petinju, mestinya dapat medali lebih banyak dari itu. Sebab persiapan mereka sangat matang dengan konsistensi latihan yang terus berlanjut. Namun petinju lainnya justru kandas di babak penyisihan awal, sehingga harus puas dengan dua emas dan dua perak. Menurut De Gadjah, petinju Bali yang belum berhasil meraih emas, perak, atau perunggu, karena karena kurang beruntung saja saat laga pertama langsung kalah. Padahal ada petinju yang meraih medali saat PON XX di Papua dan kalah di pertandingan pertama.
"Kita akan evaluasi yang belum meraih medali, terpenting target tercapai. Sebab, tujuan awal ikut Kejurnas untuk meningkatkan jam terbang," kata De Gadjah, yang juga Ketua DPD Gerindra Bali itu.
Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar itu mengakui di kategori youth sejatinya juga target emas tapi di final dikalahkan petinju NTT. Hal itu, dinilai mungkin karena minim pengalaman bertanding melawan petinju kidal.
De Gadjah menambahkan yang belum berhasil diharapkan latihan lebih kerja keras lagi untuk mampu bersaing menunjukkan prestasi di level nasional di masa depan. Untuk itu, ada harapan para petinju akan mengikuti kejuaraan junior di Bali, sekaligus untuk persiapan Pra Pekan Olahraga Pelajar Nasional pada Oktober nanti.
Sementara itu Ketua Harian Pengkot Pertina Denpasar, I Gusti Agung Satrya Wiguna menambahkan kedelapan petinju yang dikirim di Kejurnas didominasi petinju asal Pengkot Pertina Denpasar, setelah hasil seleksi di Sasana Setia Budi beberapa waktu lalu.
Pria yang biasa disapa Gungde itupun menegaskan, dirinya berharap petinju Denpasar, yang juga tergabung dalam tim Porprov, dapat meningkatkan jam terbang dan volume bertanding. Jadi, saat turun di Porprov Bali XV/2022 pada November mampu meraih prestasi terbaik.
Sementara pada laga final, Cakti Dwi Putra mengalahkan petinju tuan rumah Felix (Sumut) dengan kemenangan angka. Sedangkan Jekri Riwu menghentikan langkah Gabriel (Papua). Lalu Yulius Babu Eha kalah dari Fido (DKI Jakarta), dan Jeklin Ndawajepi juga kalah dari Ridho (NTT). *dek
Pengprov Pertina Bali meraih dua medali emas dan dua perak pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Tinju Elite dan Youth, di Medan, Sumatera Utara, yang berakhir, Rabu (10/8) malam. Dengan raihan dua medali emas itu Pertina Bali merasa berhasil memenuhi target.
Ya, dua emas disumbangkan Cakti Dwi Putra di kelas 75 kg kategori elite dan Jekri Riwu di kelas 63,5 kg elite. Sedangkan dua perak diraih Yulius Babu Eha di kelas 60 kg elite dan Jeklin Ndawajepi di kelas 51kg kategori youth.
"Target awal terpenuhi, dari empat petinju yang maju ke final Bali berhasil meraih dua medali emas," kata Ketua Umum Pengprov Pertina Bali, Made Muliawan Arya, Kamis.
Menurut pria yang biasa disapa De Gadjah itu, Bali sendiri total menurunkan delapan petinju, mestinya dapat medali lebih banyak dari itu. Sebab persiapan mereka sangat matang dengan konsistensi latihan yang terus berlanjut. Namun petinju lainnya justru kandas di babak penyisihan awal, sehingga harus puas dengan dua emas dan dua perak. Menurut De Gadjah, petinju Bali yang belum berhasil meraih emas, perak, atau perunggu, karena karena kurang beruntung saja saat laga pertama langsung kalah. Padahal ada petinju yang meraih medali saat PON XX di Papua dan kalah di pertandingan pertama.
"Kita akan evaluasi yang belum meraih medali, terpenting target tercapai. Sebab, tujuan awal ikut Kejurnas untuk meningkatkan jam terbang," kata De Gadjah, yang juga Ketua DPD Gerindra Bali itu.
Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar itu mengakui di kategori youth sejatinya juga target emas tapi di final dikalahkan petinju NTT. Hal itu, dinilai mungkin karena minim pengalaman bertanding melawan petinju kidal.
De Gadjah menambahkan yang belum berhasil diharapkan latihan lebih kerja keras lagi untuk mampu bersaing menunjukkan prestasi di level nasional di masa depan. Untuk itu, ada harapan para petinju akan mengikuti kejuaraan junior di Bali, sekaligus untuk persiapan Pra Pekan Olahraga Pelajar Nasional pada Oktober nanti.
Sementara itu Ketua Harian Pengkot Pertina Denpasar, I Gusti Agung Satrya Wiguna menambahkan kedelapan petinju yang dikirim di Kejurnas didominasi petinju asal Pengkot Pertina Denpasar, setelah hasil seleksi di Sasana Setia Budi beberapa waktu lalu.
Pria yang biasa disapa Gungde itupun menegaskan, dirinya berharap petinju Denpasar, yang juga tergabung dalam tim Porprov, dapat meningkatkan jam terbang dan volume bertanding. Jadi, saat turun di Porprov Bali XV/2022 pada November mampu meraih prestasi terbaik.
Sementara pada laga final, Cakti Dwi Putra mengalahkan petinju tuan rumah Felix (Sumut) dengan kemenangan angka. Sedangkan Jekri Riwu menghentikan langkah Gabriel (Papua). Lalu Yulius Babu Eha kalah dari Fido (DKI Jakarta), dan Jeklin Ndawajepi juga kalah dari Ridho (NTT). *dek
Komentar