nusabali

Antisipasi Money Changer Bodong, BI Luncurkan Website

Ulah Money Changer ‘Nakal’ Muncul di Ceking, Gianyar

  • www.nusabali.com-antisipasi-money-changer-bodong-bi-luncurkan-website

DENPASAR, NusaBali 

Perwakilan Bank Indonesia Bali meluncurkan inovasi digitalisasi layanan informasi website Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank (KUPVA) BB, yakni authorizedmoneychanger.id yang dikembangkan oleh Asosiasi Pedagang Valuta Asing (APVA) Bali.

Hal ini untuk menekan potensi kerugian yang dialami wisatawan asing akibat bertransaksi pada pedagang valas (money changer) tidak berizin. Peluncuran dilakukan di Plaza Renon Denpasar, Selasa (9/8). 

Pada website tersebut nantinya wisatawan dapat melihat pedagang valas yang tersebar di Pulau Dewata yang tentunya sudah mendapatkan izin dari Bank Indonesia (BI). "Authorized money changer ya, jadi ketahuan di mana lokasinya, kursnya berapa, dia juga bisa riset di situ nanti datang untuk menukarkan ke tempat yang sudah ada izinnya," terang Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali, Trisno Nugroho. 

Dikatakan ada sebanyak 134 money changer di Bali yang terdaftar di Bank Indonesia dengan total 300-an cabang. Sementara itu, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) yang hadir dalam peluncuran tersebut menyambut baik upaya Bank Indonesia untuk menghindarkan para wisatawan asing terkena penipuan money changer tidak berizin. 

"Ini salah satu upaya kita dalam rangka penukaran valuta asing yang dalam beberapa minggu terakhir muncul lagi seiring dibukanya kembali pariwisata Bali," ujar Wagub Cok Ace. Selain melalui upaya penertiban-penertiban di lapangan permasalahan wisatawan tertipu money changer ilegal juga diupayakan melalui satu aplikasi (website), sehingga wisatawan bisa langsung melihat money changer berizin lengkap dengan kurs yang ditawarkan. 

"Mereka sering terjebak dengan harga yang tinggi dan lain sebagainya sehingga akhirnya mereka ditipu," ungkap Wagub. Lebih lanjut dikatakan penertiban money changer sudah dilakukan dengan memberikan izin resmi, bahkan ketentuan tempat, atribut-atribut yang harus ditampilkan sudah jelas.  "Tinggal sekarang penindakan saja. Kalau kita melihat ada unsur penipuannya ada pidananya juga ada unsur pelanggaran Peraturan Daerah juga ada tentang ketertiban umum tentang lokasi dan lain sebagainya," kata Wagub. 

Pada kesempatan yang sama, Ketua Asosiasi Pedagang Valuta Asing (APVA) Bali Ayu Astuti Dhama mengharapkan para wisatawan tidak melakukan transaksi pada money changer tidak berizin. Website yang diluncurkan Bank Indonesia diharapkan dimanfaatkan sebaik-baiknya.  "Misal dia di Ubud dia klik muncul money changer terdekat," ujar Ayu. 

Dikatakan transaksi valas meningkat pada triwulan kedua tahun ini seiring peningkatan jumlah wisatawan asing ke Bali. "Agustus ini liburan Australia loh ya," sambungnya mengenai peningkatan yang mungkin akan terus berlanjut. Terkait money changer bodong pihaknya menyerahkan kepada pihak kepolisian. Karena APVA tidak memiliki wewenang menindaklanjuti hal tersebut. 

Sementara indikasi oknum petugas money changer berulah nakal kembali terjadi. Kali ini muncul dari objek Wisata Ceking, Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Gianyar. Hal ini terungkap dari unggahan seorang guide yang mengajak tamunya untuk menukarkan uang. Diduga sekitar Rp 1 juta uang milik WNA tersebut dikurangi dengan modus kecepatan tangan. 

Video ulah nakal oknum petugas money changer ini sempat diungkap dalam akun media sosial Gede Suwargita, Senin (8/8), namun kemudian unggahan ini dihapus. Dalam video tersebut terlihat oknum penjaga money changer sedang menghitung ulang uang yang ditukarkan oleh tamu yang dihandel oleh Suwargita yang seorang guide ini. 

Ulah oknum ini diketahui ketika tamu tersebut menyampaikan ke Suwargita dia kekurangan uang saat menukar di money changer tersebut. Suwargita pun sempat komplin terhadap petugas money changer itu. Bendesa Adat Tegallalang, Drs Made Jaya Kusuma, saat dikonfirmasi, Selasa (9/8) mengaku belum mengetahui adanya money changer nakal tersebut. Namun pihaknya menyayangkan adanya kejadian tersebut, sebab pariwisata Bali baru pulih. 

Bendesa Jaya Kusuma menyarankan bila ada masyarakat atau tamu yang dirugikan agar melaporkannya ke polisi. "Segera melapor ke pihak berwajib karena itu sudah masuk pidana penipuan," ujarnya. Sementara, Kapolsek Gianyar AKP Ketut Sudita, bersama jajarannya turun ke lapangan menelusuri keberadaan money changer terindikasi nakal di wilayah Wisata Ceking. "Kita sudah telusuri, memang benar kejadian tersebut. Untuk kondusifitas, Kanit Reskrim Polsek Tegallalang telah menghubungi pengunggah agar video tersebut ditarik. Agar tidak menimbulkan polemik/opini yang beragam di medsos yang berimbas negatif di kalangan dunia pariwisata Bali yang baru mulai menggeliat," ujarnya. 

Pihak Kepolisian akan menyelidiki perihal kejadian tersebut, agar tidak terulang kembali kejadian yang mencoreng citra pariwisata. "Sudah kita panggil untuk diklarifikasi dan pengembangan," ungkap AKP Sudita. Dari hasil penyelidikan, bahwa memang benar video yang beredar tersebut berlokasi di sebuah money changer yang ada di kawasan objek wisata Ceking. 

Polisi juga sudah meminta keterangan dari pengunggah video ke Facebook. Selain itu, polisi juga telah meminta keterangan dari karyawan money changer inisial Nengah WW. "Atas kejadian tersebut petugas money changer mengembalikan uang dolar milik tamu tersebut dan pihak tamu asing mengembalikan uang rupiah yang sebelumnya diterima," jelas AKP Sudita. *cr78, nvi 

Komentar