nusabali

Koster Paparkan Ekonomi Kerthi Bali di Side Event G20

Sektor Industri Akan Kuat Berbasiskan Kearifan Lokal Bali

  • www.nusabali.com-koster-paparkan-ekonomi-kerthi-bali-di-side-event-g20
  • www.nusabali.com-koster-paparkan-ekonomi-kerthi-bali-di-side-event-g20

Konsep Ekonomi Kerthi Bali digunakan sebagai acuan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dalam menyusun  program Transformasi Ekonomi Bali.

MANGUPURA, NusaBali

Konsep Ekonomi Kerthi Bali yang digagas oleh Gubernur Bali Wayan Koster dijadikan acuan dalam acara FGD III Side Event G20 Indonesia 'Digital Economy to Support SDGs' yang diselenggarakan Kementerian Koperasi dan UKM RI. Tak hanya itu, juga menjadi bahan pertemuan dalam acara Side Event 3rd Development Working Group Meeting dengan tema 'Transforming the Economy Towards a Resilience and Sustainable Growth' yang diselenggarakan oleh Kementerian PPN/Bappenas RI setelah orang nomor satu di Pemprov Bali ini membuka secara resmi pertemuan bertaraf internasional tersebut di Hilton Hotel dan di BNDCC, Nusa Dua, Badung pada Soma Umanis Medangkungan, Senin (8/8).

Pertemuan yang membahas  ekonomi digital untuk mendukung SDGs (Sustainable Development Goals)  dan transformasi ekonomi menuju ketahanan dan pertumbuhan berkelanjutan ini dihadiri oleh Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas RI Suharso Monoarfa dan Sekretaris Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Taufik Hanafi.

Selain itu hadir sejumlah narasumber, seperti mantan Menteri Perencanaan Venezuele (1992-1993) Racardo Hausmann, mantan Menteri Perencanaan Pembangunan RI (2009-2014) Armida Alisjahbana, mantan Menteri Perencanaan Pembangunan RI (1998-1999) dan Wakil Presiden RI (2009-2014) Budiono, dan mantan Menteri Perencanaan Pembangunan RI (2016-2019) serta mantan Menteri Riset dan Inovasi RI (2019-2021) Bambang Brodjonegoro.

Ekonomi Kerthi Bali, kata Gubernur Koster merupakan upaya untuk memperkuat dan menyeimbangkan struktur dan fundamental perekonomian Bali guna mengimplementasikan visi pembangunan Bali, yaitu Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.

Visi tersebut untuk mewujudkan keseimbangan atau keharmonisan Alam Bali, Manusia Bali, dan Kebudayaan Bali sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi, yaitu enam sumber utama kesejahteraan atau kebahagiaan kehidupan manusia, meliputi Atma Kerthi, Segara Kerthi, Danu Kerthi, Wana Kerthi, Jana Kerthi, dan Jagat Kerthi guna terwujudnya Bali Berdikari dalam Bidang Ekonomi.

Lebih lanjut mantan Anggota DPR RI 3 Periode dari Fraksi PDIP ini menyebut Ekonomi Kerthi Bali memiliki 6 sektor unggulan yang menjadi Pilar Perekonomian Bali, yaitu meliputi: 1) Sektor Pertanian dalam arti luas termasuk Peternakan dan Perkebunan dengan Sistem Pertanian Organik; 2) Sektor Kelautan dan Perikanan; 3) Sektor Industri Manufaktur dan Industri Berbasis Budaya Branding Bali; 4) Sektor Industri Kecil Menengah (IKM), Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Koperasi; 5) Sektor Ekonomi Kreatif dan Digital; dan Sektor Pariwisata.

Konsep Ekonomi Kerthi Bali secara nyata memberi manfaat bagi peningkatan kesejahteraan dan kebahagiaan Krama Bali secara niskala-sekala, serta dalam penerapannya akan berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap upaya penurunan emisi karbon.

"Respon anak muda Bali bertalenta sangat luar biasa dan cepat menyesuaikan di dalam melaksanakan ekonomi kreatif dan digital. Kemudian untuk mewujudkan keharmonisan alam, hijau/ramah lingkungan, kami telah mengeluarkan Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih, yang mana pembangkit tenaga listrik di Bali harus menggunakan bahan bakar ramah lingkungan dan menggunakan PLTS berteknologi Rooftop, serta didukung oleh Peraturan Gubernur Bali Nomor 48 Tahun 2019 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai. Selain itu, kami gencar mengembangkan Sistem Pertanian Organik yang diatur dengan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 8 Tahun 2019 dengan hasil cukup mengembirakan, dimana dari 70.000 hektare sawah di Bali, sudah ada 29.800 hektare sawah yang menggunakan sistem organik dan kami target semua sawah sudah organik di Tahun 2024,” jelas Gubernur jebolan ITB ini disambut tepuk tangan.

Mengakhiri sambutannya, Ketua DPD PDIP Provinsi Bali ini menegaskan Konsep Pembangunan Ekonomi Kerthi Bali telah digunakan sebagai acuan oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Perencanaan  Pembangunan  Nasional/Bappenas dalam  menyusun  program Transformasi Ekonomi Bali melalui Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali menuju Bali Era Baru: Hijau, Tangguh, dan Sejahtera, serta diluncurkan secara resmi oleh Presiden RI Ir Joko Widodo pada tanggal 3 Desember 2021.

Sementara Mantan Menteri Perencanaan Pembangunan RI (2016-2019), Bambang Brodjonegoro menilai ekonomi Bali nantinya akan kuat di sektor industri pengolahan yang berbasis sumber daya alam dan berdasarkan skill yang dimiliki oleh masyarakat Bali berbasis pada nilai-nilai kearifan lokal Bali. Sedangkan Sekretaris Menteri PPN, Taufik Hanafi menyatakan telah melihat secara nyata bahwa Bali telah melaksanakan dari enam strategi transformasi ekonomi, baik dari aspek SDM hingga transformasi digitalnya agar Indonesia bisa keluar dari middle income trap (pendapatan kelas menengah).

Gubernur Koster mengucapkan apresiasi dan terima kasih, karena Bali dipilih sebagai tempat pelaksanaan pertemuan FGD III Side Event G20 Indonesia 'Digital Economy to Support SDGs' yang diselenggarakan oleh Kementerian Koperasi dan UKM RI. Menurutnya pertemuan ini sangat penting sebagai bagian acara pendahuluan dari rangkaian pertemuan Presidensi G20. *nat

Komentar