nusabali

Mahasiswa Undiksha Buat Media Pembelajaran untuk Tuna Grahita

  • www.nusabali.com-mahasiswa-undiksha-buat-media-pembelajaran-untuk-tuna-grahita

SINGARAJA, NusaBali
Media pembelajaran menjadi salah satu kebutuhan dalam pelaksanaan pendidikan, tidak terkecuali untuk peserta didik penyandang disabilitas, salah satunya tuna grahita.

Sejalan dengan itu, mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) mencoba untuk membuat media pembelajaran inovatif yang bernama Soulmath.

Mahasiswa yang tergabung dalam satu tim terdiri atas Ni Luh Puspa Pratiwi dari Prodi PGSD, Putu Satya Dadi Saputra dari prodi S1 Akuntansi, Kadek Gustia Loka dari Prodi S1 Akuntansi, Luh Nityaswari Laba dari Pendidikan Bahasa Inggris, dan Kadek Nova Suadnyana dari Prodi Pendidikan Sejarah.

Ketua Tim, Puspa Pratiwi, Rabu (3/8) menjelaskan Soulmath merupakan media pembelajaran dalam bentuk pop-up book untuk meningkatkan kemampuan mengenal dan memahami materi  bangun datar untuk anak berkebutuhan khusus yakni tunagrahita ringan. Media pembelajaran ini mengimplementasikan etnomatematika, yakni pembelajaran matematika berbasis budaya. “Budaya yang kami angkat adalah jejahitan Bali yang memenuhi konsep bangun datar,” jelasnya.

Selain itu, pada media pembelajaran ini terdapat QR Code yang bisa di-scan yang di dalamnya terdapat video pembelajaran serta audio mengenai jejahitan Bali yang dimaksud. “Alasan menggabungkan konsep materi bangun datar dengan budaya bali berupa mejejaitan itu adalah ingin mengimplementasikan pendidikan karakter. Kemudian pendidikan karakter itu bisa diimplementasikan melalui kebudayaan,” katanya.

Karakter yang ingin ditanamkan melalui media pembelajaran ini, sambungnya adalah karakter religius yang terwujud melalui majejaitan, karakter gotong royong ditunjukkan melalui implementasi media pembelajaran yang berkelompok, dan karakter integritas diwujudkan melalui penghargaan terhadap kebudayaan Bali. “Media pembelajaran ini juga untuk menumbuhkan kemandirian. Sasarannya adalah anak tuna grahita agar mereka mampu mengenal bangun datar secara sendiri tanpa bantuan orang lain,” terangnya.

Munculnya ide untuk membuat media pembelajaran ini tidak lepas dari temuan di lapangan, yaitu siswa tuna grahita ringan mengalami kesulitan dalam menganalisis bentuk bangun datar, dan merumuskan bentuk bangun datar.

Media pembelajaran ini juga diikutkan dalam kompetisi tingkat internasional, yaitu World Science, Environment, and Engeneering Competition (WSEEC) yang berlangsung pada Juli 2022 di Universitas Indonesia. Hasilnya, meraih medali emas kategori  Mathematics, IYSA Semi Grand Award, dan Doza Srekja Macedonia Spesial Award. Raihan prestasi ini tidak lepas dari peran pembimbing, Drs. Made Suarjana, M.Pd.

Puspa Pratiwi berharap media pembelajaran ini dapat terus dikembangkan dan dapat diaplikasikan untuk peningkatan kualitas pembelajaran, khususnya bagi siswa tuna grahita. *

Komentar