nusabali

Pemuda Difabel Unjuk Karya di PICA Fest 2022

  • www.nusabali.com-pemuda-difabel-unjuk-karya-di-pica-fest-2022

DENPASAR, NusaBali.com – Komunitas Nirkala Bali menghimpun difabel tunanetra untuk unjuk karya pada PICA Fest 2022 yang dilangsungkan di Lapangan Puputan Niti Mandala Renon, Denpasar, 4-7 Agustus 2022.

Komunitas yang berdiri sejak 2019 ini  juga menggandeng penyandang disabilitas lainnya untuk ikut serta dalam festival clothing terbesar di Pulau Dewata ini.

“Saya sebagai penggagas Nirkala Bali juga mengajak rekan saya dari komunitas Bali Mahasadu untuk ikut meramaikan both di sini. Karena barang yang saya jual hanya clothing berupa baju saja, maka saya ajak rekan yang lain,” terang I Wayan Dika Setyana Jaya, founder Nirkala Bali.

Dika, 24, menuturkan komunitasnya memproduksi baju kaos berbagai ukuran yang dibanderol dengan harga Rp 140 ribu. Komunitas Nirkala Bali yang memiliki band juga mendapat kesempatan tampil pada PICA Fest 2022 pada Minggu (7/8/2022) di panggung Pica Magz Stage pukul 15.30 Wita.

Nirkala Bali menggandeng komunitas Bali Mahasadu yang menjual produk kerajinan tangan. 

“Saya menjual berbagai produk kerajinan tangan seperti dupa herbal dan aroma terapi, menjual camilan bakwan keladi dan juga buku bacaan. Produk ini semua dibuat oleh teman-teman penyandang disabilitas tunanetra yang ada di komunitas Bali Mahasadu,” papar Ida Bagus Aditya Putra Pidada, pendiri Bali Mahasadu.

Dupa herbal dan aroma terapi dibanderol Rp 15 ribu sampai dengan Rp 40 ribu saja. Sedangkan camilan bakwan keladi seharga Rp 10 ribu, dan buku cerita dengan harga Rp 70 ribu. 

Pria yang akrab disapa Bagus Aditya pun menuturkan jika buku yang dijualnya adalah hasil karya dirinya yang sudah terbit tahun lalu. Buku yang berjudul ‘Beri Aku Cakrawala’ ternyata berawal dari dirinya yang terinspirasi dari band rock dari Inggris, Bring Me the Horizon. 

“Jadi saya terinspirasi band rock dari Inggris, sehingga saya juga membuat sebuah buku dimana itu adalah buku tunggal pertama saya yang berisikan 69 puisi tentang perjalanan hidup, spiritual, cinta, sosial budaya, dan kemanusian,” jelas Bagus Aditya yang juga dikenal sebagai penyair muda difabel Bali.

Lebih lanjut, Bagus Aditya menjelaskan tidak ada target penjualan selama ia berjualan di PICA Fest tahun ini. Namun diakui penjualan satu produk dari para pengunjung sangat berarti bagi kemajuan penyandang disabilitas dalam berkarya dan berdaya.

Komunitas Bali Mahasadu juga menyediakan jasa pijat pada penyelenggaraan PICA Fest 2022. “Pijatnya bisa langsung di tempat, nanti akan dipijat di bagian kepala, leher, sampai pundak. Dan pengunjung yang ingin menggunakan jasa ini cukup membayar secara sukarela atau seikhlasnya,” jelas Bagus Aditya yang  juga berprofesi sebagai penyiar radio di Radio Publik Kota Denpasar  ini.

Salah satu pengunjung, Gusti Ngurah, 26, memberikan cerita pengalamannya saat berkunjung untuk merasakan sensasi pijat kesehatan tersebut. “Saat dipijat di bagian kepala rasanya enak sekali ya, kepala rasanya lebih ringan sekali. Enak lah pijatannya tidak bikin sakit,” ungkap Gusti Ngurah setelah merasakan pengalamannya tersebut.  

Sebagai informasi, usaha Bali Mahasadu yang telah memiliki anggota sebanyak 10 orang tersebut juga memiliki lokasi tetap berlokasi di Jalan Pantai Sindhu No. 5 Sanur, Denpasar. Usaha yang melayani semua keluhan dan sakit tubuh dengan refleksi dan pijat kesehatan dari para terapis muda tunanetra bersertifikat internasional dengan tarif berkisar Rp 70 ribu sampai Rp 150 ribu. *ris


Komentar