nusabali

Agustusan, Pedagang Bendera Bertebaran

  • www.nusabali.com-agustusan-pedagang-bendera-bertebaran

SINGARAJA, NusaBali
Menjelang persyaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus mendatang, penjual bendera dan pernak-pernik merah putih di sejumlah titik jalan seputaran Kota Singaraja mulai bermunculan.

Mereka menggelar lapaknya di sepanjang trotoar, di sejumlah jalan protokol di Kota Singaraja. Seperti yang terlihat di sepanjang Jalan Ahmad Yani dan Jalan Udayana, sejumlah pedagang musiman menjajakan deretan bendera merah-putih berbagai ukuran, umbul-umbul, hingga background yang berlambangkan burung garuda.

Salah satu pedagang musiman itu adalah Firman Wildansyah, 30, asal Kota Garut, Jawa Barat. Setiap tahunnya, dia datang ke Buleleng bersama kelompoknya yang juga sebagai pedagang bendera. "Baru tiga hari jualan di sini. Belum kelihatan ramai atau tidak. Biasanya tanggal 5 baru kelihatan. Nanti pulangnya sebelum 17 Agustus, paling lambat," kata Firman ditemui di lokasi berjualan di Jalan Ahmad Yani Singaraja, Selasa (2/8) siang.

Bendera yang dia jual memiliki berbagai bentuk, dengan harga tergantung bentuk dan ukuran. Yang termahal yakni, background bendera merah putih Rp 450 ribu dengan panjang 9 meter. Sementara, bendera yang paling murah Rp 5 ribu, bendera berukuran kecil yang biasanya dipasang di sepeda motor.

Pria yang sudah tujuh tahun menggeluti pekerjaan berjualan bendera ini mengatakan, jenis background tersebut harganya mahal larena berisi motif gelombang dan sablonan garuda. "Isinya sepuluh atau lima gelombang. Kalau umbul-umbul jualnya Rp 45 ribu. Sedangkan bendera yang paling besar 1 meter x 1,8 meter, harganya Rp 90 ribu," beber Firman.

Firman mengaku, dari berjualan bendera musiman itu dia bisa meraup keuntungan hingga Rp 200 ribu per hari. Namun, pada 2021 lalu saat penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), penjualannya mengalami penurunan drastis.

Dengan melandainya kasus Covid-19 pada tahun ini, dia berharap bendera merah putih jualannya ramai dibeli. Apalagi, dengan adanya gerakan galang donasi 10 juta Bendera Merah Putih serangkaian Hut ke-77, serta imbauan pemerintah untuk memasang bendera hingga pernak-pernik bernuansa merah putih, dapat menambah keuntungan dari berjualan bendera tersebut. "Mudah-mudahan dengan imbauan itu jadi ramai. Sehingga jadi cepat jualannya," kata dia.

Harapan senada juga disampaikan penjaja bendera merah putih lainnya yang berjualan di Jalan Udayana Kota Singaraja, bernama Hendra Darmawan, 28. "Sekarang PPKM kan sudah lebih longgar, aktivitas masyarakat juga tidak dibatasi seperti tahun lalu. Mudah-mudahan berimbas pada pembelian bendera dan umbul2 tahun ini lebih ramai," harapnya.

Hendra menuturkan, stok bendera dan umbul-umbul yang dia jual ada beragam ukuran. Dari bendeta ukuran paling kecil 20 centimeter x 15 centimeter  yang dibandrol Rp 5 ribu sampai hingga bendeta berukuran 2meter x 3 meter dengan harga Rp 325 ribu. "Harga tergantung ukuran dan bentuknya. Kalau untuk umbul-umbul juga menyesuaikan motifnya," ujar Hendra.

Seluruh stok bendera hingga pernak-pernik bernuansa merah putih itu dia datangkan dari Jawa Barat. Dia sendiri merupakan pedagang musiman dan biasa datang ke Kota Singaraja saat momen Agustusan untuk berjualan bendera. "Memang sudah biasa setiap tahun jualan ke sini. Jadi barang-barang ini diproduksi di tempat asal kemudian kami bawa dan kami jual di sini. Tidak sampai akhir bulan," katanya. *mz

Komentar