nusabali

Perang Narkoba, BNN Gandeng DEA

  • www.nusabali.com-perang-narkoba-bnn-gandeng-dea

MANGUPURA, NusaBali
Indonesia melalui Badan Narkotika Nasional (BNN) RI kembali menjadi tuan rumah penyelenggara pertemuan The Far East Regional IDEC Working Group.

Pertemuan tahunan yang diikuti oleh para penegak hukum dari 21 negara dari Asia Timur dan Pasifik itu digelar di The Merusaka, Kawasan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, pada 2-4 Agustus 2022.

Pada pertemuan yang membahas strategi penanganan peredaran gelap narkotika internasional ini, BNN menggandeng Drugs Enforcement Administration (DEA). DEA digandeng dalam pertemuan ini karena banyak mempunyai atase di seluruh dunia. Dalam pertemuan yang dihadiri langsung oleh Kepala BNN RI, Komjen Pol Petrus Reinhard Golose itu juga dihadiri oleh Far East DEA Regional Director, Jhon P Scott.

Komjen Golose menegaskan, BNN melalukan berbagai upaya dalam membendung masuknya narkotika jaringan internasional. Menurutnya, narkotika adalah masalah serius yang penanganannya tidak bisa dilakukan sendiri. Melalui pertemuan ini membahas kartel narkoba di Meksiko. Namun demikian, mantan Kapolda Bali itu enggan menyebutkan target dan strategi yang akan dilakukan bersama dengan negara lainnya.

"Saya sebagai BNN, mengapresiasi komitmen dari DEA. DEA ini paling banyak mempunyai atase di seluruh dunia. Dilihat dari itu bahwa betapa pentingnya penanganan narkotika. Pertemuan ini diselenggarakan sebagai bentuk kerja sama dengan negara lain, seperti Amerika Serikat, Australia, Jepang, Cina, Korea, dan Thailand dalam perang melawan narkotika," ungkap Komjen Golose usai membuka IDEC kemarin pagi.

Jenderal lulusan Akpol 1988 ini mengatakan, konferensi The Far East Regional IDEC Working Group digelar karena banyak hal atau modus operandi yang baru dalam peredaran gelap narkotika. Untuk menghadapi hal itu, Indonesia perlu bekerja sama antar negara-negara lain.

Dikatakannya, selama dua tahun Covid-19 melumpuhkan ekonomi dunia, drugs user (pengguna) di Indonesia justeru naik. Oleh karena itu perlu dilakukan pencegahan melalui pendekatan yang telah dilakukan, yakni soft, hard, maupun smart power approach. "Tidak ada satu negera di dunia yang bisa bekerja sendiri melawan narkotika," tuturnya.

Pelaksanaan The Far East Regional IDEC Working Group ini menjadi salah satu bentuk implementasi dari strategi hard power approach BNN RI dalam menangani permasalahan narkotika. Berbagai isu terkait peredaran gelap dan penyelundupan narkotika dibahas bersama dalam pertemuan ini.

Kejahatan narkotika merupakan transnational organized crime. Oleh sebab itu, penanganan kejahatan narkotika memerlukan strategi khusus dan kerja sama kuat dari berbagai negara. Pertemuan ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi negara-negara, khususnya Asia Timur dan Pasifik dalam memperkuat barisan dalam perang melawan narkoba. *pol

Komentar