nusabali

Puluhan Kucit di Banjar Penarukan Mati

  • www.nusabali.com-puluhan-kucit-di-banjar-penarukan-mati

BANGLI, NusaBali
Puluhan bibit babi atau kucit mati mendadak di Banjar Penarukan, Desa Persiapan Pulasari, Kecamatan Tembuku, Bangli.

Kematian ternak babi ini mengakibatkan peternak mengalami kerugian puluhan juta rupiah. Puluhan kucit itu mati dengan gejala mencret dan tidak mau makan.  Salah seorang peternak babi, Putu Parsa mengatakan 10 ekor kucit peliharaanya mati mendadak. Bibit babi itu baru berumur 40 hari. Parsa beli 43 bibit babi dari 4 ekor indukan. Bibit babi yang dibeli umur 40 hari. “Selama dua minggu, 10 ekor babi dari satu induk mengalami gejala mencret. Babi tidak mau makan, kurus, dan keluarkan berak bercampur darah,” ungkap Parsa, Selasa (2/8).

Parsa pun mencari dokter hewan agar kucitnya bisa diselamatkan dengan pemberian obat. Namun sebanyak 10 ekor bibit babi mati dan menyebabkan kerugian Rp 11,5 juta. Dia tidak tahu penyebab kematian kucit tersebut. “Jika salah pakan, mungkin semua bibit sakit atau mati. Tapi yang mati dari satu indukan saja,” ujarnya. Peternak lainnya, Wayan Suka juga mengalami nasib yang sama. Sebanyak 23 ekor bibit babi dari 3 indukan mati. Sementara Nang Purni mengabarkan 20 ekor bibit babinya juga mati.

Kadis Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli, I Made Alit Parwata saat dikonfirmasi terkait kematian puluhan ekor bibit babi beralasan belum menerima laporan. “Kami belum dapat laporan. Tapi kami akan coba telusuri,” jawabnya singkat. *esa

Komentar