nusabali

6.722 Personel Polri Amankan KTT G20 Bali

  • www.nusabali.com-6722-personel-polri-amankan-ktt-g20-bali

Sejak Desember 2021 sudah dilakukan antisipasi. Namun skalanya disesuaikan kegiatan delegasi yang ada.

NEGARA, NusaBali
Pengamanan ekstra diterapkan di Bali menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan berlangsung pada bulan November mendatang. Di samping terpusat di lokasi kegiatan, pengamanan juga dilakukan di seluruh pintu masuk Bali.

Dalam Operasi Puri Agung jelang KTT G20 nanti, diestimasi akan melibatkan hingga total 6.722 orang personel Polri. Hal tersebut disampaikan Kapolda Bali, Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra, saat ditemui usai meresmikan Pos Lantas Sudirman Dewata Polres Jembrana, di Jalan Sudirman, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, Jembrana, Selasa (2/8).

Menurut Irjen Pol Jayan, jumah sekitar 6.700 personel Polri yang akan terlibat langsung dalam pengamanan di Bali itu, termasuk BKO dari Mabes.

"Yang terlibat dari Polda Bali maupun BKO Mabes (Polri), melibatkan berbagai unsur. Baik dari Polairud, Densus, Lalu Lintas, dan berbagai unsur lainnya. Karena bagaimana pun juga (untuk pengamanan G20), kita membutuhkan dukungan sarana dan prasarana dan personel yang lebih dibanding kegiatan operasional hari lainya. Semua dikelola dalam Operasi Puri Agung 2022," ujar Kapolda Bali asal Bangli ini.

Menurut Irjen Pol Jayan, untuk pola pengamanan tetap dilakukan secara terbuka dan tertutup dengan sistem zona dan ring yang menjadi lokasi pelaksanaan G20. Pengamanan terhadap para delegasi akan dilakukan mulai dari kedatangan di bandara, penginapan, ataupun tempat-tempat lainnya yang dipakai berkegiatan, sampai nantinya para delegasi kembali meninggalkan Indonesia.

Di samping pengamanan di lokasi kegiatan, kata Irjen Pol Jayan, dilakukan pengamanan di pintu-pintu masuk balik. Selain bandara, pengamanan juga dilakukan pengamanan di pelabuhan penyeberangan ataupun pelabuhan rakyat di wilayah Bali.

"Di Gilimanuk, Padangbai, Celukan Bawang, Benoa. Semua kita cover pengamanan yang bersifat preventif dan pencegahan-pencegahan yang bisa kita lakukan. Baik itu pemeriksaan KTP ataupun kegiatan lainnya secara temporer dan berlanjut. Orang-orang yang masuk ke Bali tetap kita awasi guna kelancaran kegiatan tersebut," ucap Irjen Pol Jayan.

Pengamanan untuk antisipasi gangguan keamanan terkait agenda G20 di Bali, kata Irjen Pol Jayan, sudah mulai dilakukan sejak Desember 2021. Pasalnya, hampir setiap bulan juga ada kegiatan yang juga berkaitan dengan event G20. Untuk itu antisipasi gangguan keamanan terus dilakukan secara berkelanjutan.  "Sejak Desember 2021 sudah dilakukan antisipasi. Namun skalanya disesuaikan kegiatan delegasi yang ada. Nanti puncak bulan November (rencana pelaksanaan KTT G20). Unsur TNI dan Mabes TNI juga menurunkan unit pengamanan sesuai dengan ekskalasi dan tingkatkan yang direncanakan satuan masing-masing," ujar Irjen Pol Jayan.

Irjen Pol Jayan mengatakan, hingga saat ini situasi keamanan di Bali masih terkendali. Sementara juga belum ditemukan adanya potensi gangguan keamanan. Pihaknya pun meminta partisipasi seluruh masyarakat untuk tetap menjaga situasi agar tetap kondusif.

"Kepedulian masyarakat untuk menjaga keamanan di wilayah masing-masing sangat penting. Karena tanpa ada dukungan, tanpa ada informasi, dan tanpa ada kepedulian masyarakat untuk melaksanakan pengamanan ini, tidak mungkin petugas yang melaksanakan kegiatan ini bekerja secara optimal. Jadi partisipasi masyarakat kami harapkan sekali untuk menjaga keamanan dan ketertiban," ujar Irjen Pol Dayan yang lulusan Akpol 1989 ini. *ode

Komentar