nusabali

Siswa SMAN 1 Bangli Kantongi 2 Medali Emas, 1 Perak

Ikuti Ajang Internasional WSEEC Tahun 2022

  • www.nusabali.com-siswa-sman-1-bangli-kantongi-2-medali-emas-1-perak

BANGLI, NusaBali
Tahun 2022 menjadi gebrakan SMAN 1 Bangli (Smanichi) untuk bersaing di kancah internasional.

Baru-baru ini tiga tim SMAN 1 Bangli sukses meraih 2 medali emas dan 1 medali perak pada World Science, Environment and Engineering Competition (WSEEC) 2022.

Pembina Tim Generation of Young Scientist SMA Negeri 1 Bangli (Genesis), I Wayan Januariawan dan Made Ari Marlini mengatakan ajang bergengsi ini diselenggarakan Indonesian Young Scientist Association (IYSA) yang kali ini berkolaborasi dengan Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia (UI). Lomba ini meliputi lomba penelitian ilmiah tingkat internasional. "Ada 235 tim dari 23 negara yang ikut dalam ajang ini," ujar Januariawan, Senin (1/8).

Adapun negara-negara yang menjadi peserta, di antaranya Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Korea Selatan, Nigeria, Macedonia, Puerto Rico, Turkey, Meksiko, Kazakhstan, India, Palestina, Egypt, Iran, Maroko, Bangladesh, Haiti, Azerbaijan, Irak, Taiwan, Romania, dan United Arab Emirates.

Menurutnya di ajang ini, SMAN 1 Bangli mengirimkan tiga tim. Dengan katagori yang diikuti Life Science, Social Science dan Mathematics. Setiap tim berisikan 5 orang siswa kelas XI dan XII. Sementara itu lomba dilakukan secara daring pada 17-21 Juli lalu. "Kami belum bisa mengikuti secara offline. Mudah-mudah dalam ajang berikutnya bisa offline," sebutnya.

Januariawan yang merupakan guru mata pelajaran Kimia ini menyebutkan dalam katagori life science, timnya membuat produk yang dinamakan teh spoci. "Teh spoci ini berbahan daun cemcem dan kulit jeruk siam. Dalam katagori ini siswa kami meraih medali perak. Medali emas diraih Korea Selatan," ungkapnya.

Berikutnya, katagori social science, yakni membuat media pembelajaran interaktif yang berupa game (The Lunar Game) untuk mengedukasi remaja tentang bullying. Lewat The Lunar Game ini, siswa berhasil memboyong medali emas. Katagori berikutnya Mathematic. Pada katagori ini siswa menerapkan pendekatan fibonacci dan golden ratio untuk pelestarian lagu tradisional. "Lagu Putri Cening Ayu diaransemen dengan rumus matematika," terang Januariawan.

Proses penelitian diawali dengan menganalisis fibonacci dan golden ratio dari Lagu Putri Cening Ayu. Kemudian dilakukan aransemen lagu untuk meningkatkan persentase nada fibonacci dan meningkatkan persentase nilai yang mendekati golden ratio. Selanjutnya lagu hasil aransemen diperdengarkan kepada 50 responden untuk memberi nilai yang meliputi sangat suka, suka, cukup suka, tidak suka dan sangat tidak suka.

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa aransemen lagu yang dilakukan mengandung nada fibonacci sebesar 62% dengan ketepatan golden ratio 76,4 %.

Tingkat penerimaan aransemen lagu Putri Cening Ayu mencapai nilai indeks 89,2% dengan kategori sangat suka. Ke depan diharapkan melalui penelitian ini masyarakat khususnya remaja menjadi lebih peduli terhadap lagu tradisional dan selalu berupaya untuk melestarikan agar tidak punah seiring perkembangan zaman. "Jangan sampai juga warisan budaya kita malah diambil dan diakui oleh pihak lain karena kita sendiri kurang peduli," sebutnya.

Untuk mengikuti ajang ini, pihaknya melakukan persiapan sekitar dua bulan. Diakui lomba tingkat internasional baru tahun ini bisa diikuti. Selain karena situasi pandemi, tentu perlu persiapan matang. "Untuk ajang internasional baru tahun ini," sambung Made Ari Marlini. Guru Bahasa Inggris ini mengatakan capaian kali ini menjadi semangat bagi siswa dan sekolah untuk terus berinovasi. Ke depan diharapkan mampu menorehkan prestasi lebih banyak lagi.

Di sisi lain, salah satu perwakilan Spoci Tea Team, I Made Suputra Dwipayana menjelaskan tim membuat teh dengan menggunakan bahan yang banyak ditemukan di Bangli. Bangli dikenal dengan daerah penghasil jeruk dan memiliki daun khas, yakni Cemcem. Pihaknya mencoba membuat racikan dari kedua bahan tersebut. "Kami manfaatkan daun cemcem dan kulit jeruk siam," ujarnya.

Kemudian proses pembuatan yakni diawali dengan mencuci bersih daun cemcem dan kulit jeruk siam. Setelah itu dipotong-potong halus dan baru di oven. Setelah mengering bahan tersebut dimasukan dalam kantong teh. "Cemcem dan kulit jeruk siam banyak mengandung antioksidan sehingga baik untuk dikonsumsi. Kami pilih dalam bentuk teh, karena teh sudah familiar di masyarakat," jelasnya.

Agar bisa diikutkan dalam lomba, pihaknya juga sudah melakukan uji lab bekerjasama dengan Universitas Warmadewa. besar harapan teh spoci ini bisa diproduksi dengan jumlah banyak. "Teh spoci ini minuman fungsional yang potensial mencegah penyakit degeneratif seperti stroke. Kami akan lakukan uji lagi, untuk melengkapi hal yang kurang, termasuk untuk BPOM. Sehingga nanti bisa dinikmati banyak orang," tegas siswa kelas XI MIPA ini.

Lantas tim peraih medali emas salah satunya Tim The Lunar. Salah satu anggota tim, Ni Kadek Kesuma Anugrah Varshini menjelaskan The Lunar Game merupakan game yang dibuat untuk media sosialisasi kaitannya tentang bullying. Kasus bullying masih banyak ditemukan saat ini. Lewat game ini diharapkan mampu mengedukasi anak-anak remaja akan bahaya bullying. "Game ini kami buat dengan menggabungkan game ular tangga dan monopoli. Game ini dapat dimainkan anak maupun orang tua," ucap siswa Kelas XII IPS. *esa

Komentar