nusabali

Komputer Kurang, Sekolah Pinjam ke Orangtua Murid

  • www.nusabali.com-komputer-kurang-sekolah-pinjam-ke-orangtua-murid

Memastikan pelaksanaan ujian nasional (UN) tingkat SMA–SMK berlangsung dengan baik, Bupati Bangli I Made Gianyar melakukan pemantauan ke sejumlah sekolah, Senin (10/4).

Bupati Bangli Pantau Pelaksanaan UN SMA–SMK  


BANGLI, NusaBali
“Meskipun sekarang SMA–SMK sudah menjadi kewenangan provinsi, tetapi bupati harus tahu apapun bentuk pelaksanaan pendidikan di kabupaten  dan tetap bertanggung jawab dari segi kewilayahan,” ujar Bupati Made Gianyar didampingi Kadisdikpora I Nyoman Suteja dan Kabag Humas dan Protokol Pemkab Bangli Cokorda Bagus Gaya Dirga.

“Urusan pendidikan merupakan urusan bersama yang dikelola pusat, provinsi, dan kabupaten. Kami keliling ke beberapa sekolah,” imbuhnya.

Bupati Made Gianyar menilai sistem baru ujian nasional berbasis komputer (UNBK), mengatasi persoalan-persoalan klasik yang kerap muncul dalam UN, seperti kekurangan naskah ujian, soal kabur atau paket soal yang tertukar. Selain itu dengan sistem UNBK ini, tak memungkinkan para peserta saling contek. Dari sisi kejujuran lebih terjamin. “Sistem ini sangat mirip dengan Computer Assisted Test (CAT) untuk PNS,” ujarnya. Made Gianyar berharap tahun depan semua SMA–SMK di Bangli sudah bisa melaksanakan UNBK.

UN tingkat SMA–SMK di Bangli diikuti 2.331 peserta dari 20 SMA–SMK. Dari 2.331 murid tersebut, 868 laki-laki dan 1.114 perempuan. Dari 20 SMA–SMK, 9 sekolah melaksanakan UNBK. Sedang 11 SMA–SMK melaksanakan ujian nasional berbasis kertas dan pensil (UNBKP).

Sementara itu, tidak semua sekolah yang menggelar UNBK menggunakan komputer milik sekolah. Ada yang menggunakan komputer pinjaman. Seperti di SMAN 1 Bangli, pihak sekolah meminjam komputer (laptop) kepada orangtua siswa sebanyak 37 unit. Hal itu karena SMAN 1 baru memiliki 58 unit komputer. Jumlah tersebut kurang dari persyaratan minimal ketersediaan komputer bagi sekolah menggelar UNBK.  Syarat tersebut, di sekolah minimal tersedia 30 persen komputer dari jumlah perserta UN. “Karenanya kami meminjam kepada orangtua dan siswa,” ujar Kepala SMAN 1 Bangli I Nengah Sudaya. Jumlah peserta UN di SMAN 1 Bangli sebanyak 249 murid. “Sudah ada perjanjian, jika terjadi kerusakan menjadi tanggung jawab sekolah,” imbuh Sudaya.

Sementara SMAN 2 Bangli juga meminjam komputer di SMPN 1 Bangli. Karenanya sebanyak 291 peserta UN dari SMAN 2 Bangli mengikuti UN di SMPN 1 Bangli di Jalan Nusantara, Kelurahan Cempaga, Bangli.

Kadisdikpora Bangli I Nyoman Suteja dan Kepala UPT Disdikpora Bali di Bangli I Wayan Andra Septiawan, menyatakan pelaksanaan UN hari pertama berlangsung lancar. “Tidak ada laporan adanya peserta yang tidak hadir,” tutur Suteja. Hanya ada sedikit persoalan, tidak adanya penomoran abjad (a, b, c, dan d) UNBK untuk pilihan ganda pada satu soal seorang peserta di salah satu SMK 2 Kintamani. Namun  persoalan itu sudah diselesaikan atas petunjuk pengawas. Kemudian dibuatkan berita acara. “Jawabannya diminta sesuai keyakinan dan pilihan siswa. Jadi sudah diselesaikan,” kata Andra Septiawan. * k17

Komentar