nusabali

Deburan Ombak di Water Blow Meluber Hingga Daratan

Gelombang Tinggi di Perairan Selatan Bali Bisa Capai 5 Meter

  • www.nusabali.com-deburan-ombak-di-water-blow-meluber-hingga-daratan

MANGUPURA, NusaBali
Gelombang tinggi yang terjadi di perairan Selatan Bali pada Rabu (27/7) siang mengakibatkan air laut menghantam karang di Data Tarik Wisata (DTW) Water Blow, Kawasan The Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung.

Bahkan hantaman gelombang cukup tinggi, hingga air laut naik sampai radius 100 meter dari bibir karang. Salah seorang pengunjung, Susanto, 36, mengaku kejadian gelombang tinggi dan menghantam karang itu terjadi pada Rabu siang. Deburan ombak itu cukup tinggi sekitar 7 meter. Setelah itu, luberan langsung mengalir hingga radius 100 meter ke arah barat. Untungnya, kata dia, saat kejadian itu tidak ada aktivitas mencolok di DTW yang dikenal dengan ciri khas karang dan deburan ombaknya itu.

Menurut dia, kejadian tersebut berlangsung selama sekitar 2 jam. Hal itu juga diperparah dengan tiupan angin yang cukup kencang. Meski sempat di landa deburan ombak itu, pada sore harinya sudah kembali normal. Air laut yang sebelumnya meluber tidak memicu genangan. “Sore sudah normal lagi. Memang gelombang masih tinggi, tapi untuk deburannya sudah berkurang. Tidak seperti saat siang hari,” kata Susanto.

Sementara, Managing Director The Nusa Dua, I Gusti Ngurah Ardita belum memberikan keterangan resmi terkait hal itu. Namun, sejumlah petugas dari ITDC sudah turun melakukan pengecekan ihwal ada tidaknya kerusakan yang ditimbulkan deburan ombak itu. “Kalau untuk kondisi gelombang sudah normal. Kami juga sudah cek di lokasi aliran air yang meluber setelah kejadian itu. Namun, semuanya sudah normal,” kata salah satu petugas ITDC yang sempat mengecek langsung ke lokasi.

Secara terpisah, Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, I Nyoman Gede Wirajaya, mengatakan kondisi gelombang di sejumlah perairan di sekitar Bali memang tercatat sedang tinggi, termasuk di Perairan Selatan Bali, di mana dari pengamatan yang dilakukan tinggi gelombang mencapai 1-5 meter. Kondisi serupa terjadi di Selat Bali dan Selat Lombok yang juga tercatat 1-5 meter. Sementara, untuk perairan Utara Bali dari 0,5 - 2 meter. “Kondisi gelombang tinggi ini juga disertai dengan angin kencang di sekitar Bali, termasuk di Selatan Bali,” jelasnya.

Kondisi tersebut, kata dia, disebabkan suhu muka laut di sekitar Bali berada di kisaran 26 - 29 derajat celcius. Hal ini menyebabkan suhu muka laut cukup hangat dapat meningkatkan potensi penguapan atau biasa disebut penambahan massa uap air di Pulau Bali. Selain itu, gelombang tinggi ini juga dipicu oleh massa udara basah terkonsentrasi dari lapisan permukaan hingga lapisan 1.500 meter. “Kemudian faktor lainnya karena sebagian besar wilayah Bali sudah masuk musim kemarau, sehingga potensi pembentukan awan hujan di sekitar wilayah Timur juga cukup signifikan,” jelas Wirajaya. *dar

Komentar