nusabali

Denpasar Catat 684 Kasus DBD, 5 Orang Meninggal Dunia

  • www.nusabali.com-denpasar-catat-684-kasus-dbd-5-orang-meninggal-dunia

DENPASAR, NusaBali
Pemkot Denpasar mencatat sebanyak 684 kasus positif demam berdarah dengue (DBD) dalam kurun waktu 7 bulan di 2022.

Bahkan data di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Denpasar tercatat ada 5 kasus kematian karena DBD. Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar Tri Indarti, Rabu (27/7), mengungkapkan data dari Januari hingga 15 Juli 2022, kasus DBD yang terjadi di Kota Denpasar mencapai ratusan. Data terakhir, 5 orang meninggal dunia akibat DBD.

Adapun sebaran kasus DBD per bulan pada 2022 yakni, pada Januari tercatat sebanyak 137 kasus. Pada Februari ada sebanyak 73 kasus, Maret 115 kasus, April sebanyak 148 kasus, Mei 124 kasus, Juni 66 kasus, dan hingga 15 Juli terdata sebanyak 21 kasus.

Sementara itu, untuk kasus chikungunya sejak Januari hingga Juni 2022 sebanyak 517 kasus. Sebaran kasusnya per bulan yakni Januari sebanyak 42 kasus, Februari sebanyak 59 kasus. Pada Maret sebanyak 43 kasus, April 153 kasus, Mei sebanyak 134 kasus, serta Juni sebanyak 86 kasus.

Karena kasus yang tinggi, Tri Indarti menyatakan, melalui desa dan kelurahan kini terus menggencarkan pelaksanaan fogging.

Kegiatan ini dilaksanakan untuk melakukan antisipasi terhadap penyebaran DBD dan chikungunya. Dia mengajak masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan masing-masing.

“Agar kasusnya tidak semakin meningkat, pemberantasan sarang nyamuk atau PSN memang harus membudaya di dalam rumah atau lingkup keluarga, jangan ada air tergenang. Kami juga sudah berupaya mencegah dengan melakukan fogging,” ujarnya.

Pelaksanaan fogging ini atas arahan Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara yang berupaya untuk berpartisipasi dalam pencegahan DBD maupun chikungunya. Walaupun sejatinya, fogging tidak bisa mengatasi permasalahan demam berdarah dengan tuntas, tapi masyarakat terlanjur merasa aman jika sudah dilakukan fogging.

Pencegahan DBD ini akan lebih efektif jika fogging diimbangi dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk. Yakni dengan menerapkan 3M plus yaitu dengan menutup tempat penampungan air, menguras bak mandi dan tempat penampungan air sekurang-kurangnya seminggu sekali, serta menimbun sampah-sampah dan lubang-lubang pohon yang berpotensi sebagai tempat perkembangan jentik-jentik nyamuk.

Selain itu juga dapat dilakukan dengan melakukan tindakan plus seperti memelihara ikan pemakan jentik-jentik nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, menyemprot dengan insektisida, memasang obat antinyamuk, memeriksa jentik nyamuk secara berkala serta tindakan lain yang sesuai dengan kondisi setempat.

“Dengan usaha yang kami lakukan ini, kami harap perkembangan nyamuk demam berdarah bisa diminimalisir dan masyarakat bisa hidup sehat serta terhindar dari penyakit yang ditularkan oleh nyamuk ini. Namun, ini juga harus didukung masyarakat, karena kalau hanya mengandalkan pemerintah, tidak akan efektif. Makanya PSN dengan 3M plus itu penting,” tandas Tri Indarti. *mis

Komentar