nusabali

Dukung Misi Jokowi dan Sad Kerthi: Bendesa Intaran Tolak Terminal LNG

  • www.nusabali.com-dukung-misi-jokowi-dan-sad-kerthi-bendesa-intaran-tolak-terminal-lng

DENPASAR, NusaBali.com- Desa Adat Intaran bersama KEKAL Bali, Frontier Bali, dan Walhi Bali melakukan kegiatan Penanaman Mangrove di Kawasan Muntig Siokan Desa Adat Intaran Sanur, Selasa (26/7/2022).

Kegiatan ini bertepatan dengan Hari Mangrove Sedunia serta sebagai bentuk penolakan terhadap rencana pembangunan Terminal LNG yang kabarnya akan membabat hutan mangrove. 

I Gusti Agung Alit Kencana  menjelaskan bahwa kegiatan ini  sebagai bentuk memperingati hari Mangrove dunia. Selain itu kegiatan ini sebagai wujud dukungan kepada Presiden Jokowi mengenai program Mangrove 600.000 Hektar dalam komitmennya terhadap mitigasi perubahan iklim yang juga akan dipamerkan pada giat KTT G20 yang akan berlangsung di Bali dan juga sebagai wujud dukungan terhadap Visi Gubernur Bali yakni Sad Kerthi Loka Bali. 

"Oleh sebab itu  kita tetap harus menanam, merawat, menjaga, melestarikan. Apalagi Mangrove ini kan kegunaanya sangat besar sekali," ujar I Gusti Agung Alit Kencana selaku Bendesa Adat Intaran. 

Alit Kencana juga berpesan jangan sampai ada yang berniat menebangnya apalagi digunakan untuk pembangunan Terminal LNG di Kawasan Mangrove. "Jangan sampai ada yang menebangnya apalagi  dibabat untuk pembangunan Terminal LNG," pesannya.

Alit Kencana menjelaskan terkait statement Gubernur Koster  tentang pambangunan Terminal LNG tidak di areal Mangrove tak bisa dijadikan jaminan, karena hal tersebut tidak dibarengi dengan keluarnya surat resmi oleh Gubernur Bali. "Kalau misalnya beliau menyampaikan tidak akan ada pembangunan Terminal LNG di kawasan mangrove dan tidak akan merusak terumbu karang ya sudah stop, dengan mengeluarkan keputusan resmi," tegasnya.

Sependapat dengan hal tersebut, Made Krisna selaku Direktur Walhi Bali mengungkapkan bahwa wacana Gubernur Bali terkait Terminal LNG tidak dibangun di kawasan mangrove tanpa adanya pencabutan izin-izin dan juga belum adanya surat tertulis pihaknya juga meragukan statement tersebut. 

"Jika memang tidak dilakukan di areal mangrove, keluarkan surat tertulis, cabut segala izin yang menjustifikasi pembangunan Terminal LNG di kawasan mangrove," tegas Krisna.

Kegiatan yang berlangsung dari pukul 15.00 Wita ini tidak hanya melakukan kegiatan penanaman mangrove saja. Namun  dilakukan juga kegiatan bersih-bersih pantai oleh masyarakat Desa Adat Intaran sembari membawa kotak donasi untuk yang kesemua hasilnya akan diperuntukkan mendukung gerakan penolakan Terminal LNG di kawasan mangrove. *ris

Komentar