nusabali

Festival Anak Denpasar: Anak Difabel dan Orangtua Ikuti Lomba Parenting Menghias Kaleng

  • www.nusabali.com-festival-anak-denpasar-anak-difabel-dan-orangtua-ikuti-lomba-parenting-menghias-kaleng

DENPASAR, NusaBali.com – Rangkaian acara Hari Anak Nasional (HAN) Kota Denpasar dalam Festival Anak Denpasar 2022 kali ini tidak hanya menyediakan wadah bagi anak-anak untuk mengekspresikan diri tetapi juga untuk orangtua dari anak-anak berkebutuhan khusus.

Acara yang bertajuk ‘Lomba Parenting Menghias Kaleng’ itu mengajak orangtua dan anak-anak mereka yang berkebutuhan khusus untuk bekerja sama menghias kaleng menggunakan clay atau plastisin warna-warni. Kegiatan itu berlangsung di salah satu mall anggota Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI) Kota Denpasar, yakni Trans Studio Mall di Jalan Imam Bonjol, Denpasar, Jumat (22/7/2022).

“Ada 48 peserta parenting dengan ayah atau bundanya, semua dari sekolah ramah anak yang khusus difabel,” jelas Ismurtono Santoso, Sekretaris Jenderal APSAI Kota Denpasar, yang menjadi mitra pelaksanaan acara yang dimulai pukul 10.00 Wita tersebut.

Salah satu kegiatan inklusif Festival Anak Denpasar ini dimulai dengan acara workshop menghias kaleng dari Lyra Giotto, perusahaan yang menjual produk mewarnai untuk playgroup hingga universitas, yang juga merupakan anggota APSAI. Kemudian, dilanjutkan dengan kegiatan berkarya di mana anak-anak dan orangtua diuji kerja samanya untuk menghias kaleng.

Menurut Ismurtono Santoso yang akrab dipanggil Kak Ade, antusiasme peserta sangat luar biasa dan karya yang dihasilkan oleh para peserta juga sangat bagus. Ia juga menambahkan bahwa para pemenang berasal dari berbagai wilayah di Denpasar yang menandakan pembinaan anak-anak difabel di Kota Denpasar sudah merata.

“Kebetulan juaranya itu rata dari berbagai daerah (di Denpasar), pembinaannya bagus dan ke depan ini menjadi salah satu tolok ukur juga untuk keberhasilan Kota Denpasar menjadi kota laik anak yang memfasilitasi anak-anak difabel,” ujar Komisioner Komisi Penyelenggara Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Bali itu.

Salah satu orangtua peserta, Gede Sudibya, yang mendampingi anaknya, I Nyoman Panji Swastika, kelas 3 SMP dari Pusat Layanan Autisme (PLA) Pradnyagama, sangat mengapresiasi kegiatan positif yang diselenggarakan oleh Forum Anak Daerah (FAD) Kota Denpasar itu.

“Acara ini sangat positif untuk perkembangan anak yang berkebutuhan khusus, mudah-mudahan acara seperti ini dilaksanakan rutin, sehingga anak berkebutuhan khusus in bisa beradaptasi dengan baik bersama teman-temannya,” tutur Sudibya.

Pria yang menetap di Jalan Tunggul Ametung di daerah Ahmad Yani Utara, Denpasar itu, mengungkapkan bahwa anaknya baru kali ini mengikuti kegiatan seperti ini, walaupun sebelumnya Panji sudah sering mengikuti lomba menyanyi yang diadakan yayasan tempat ia bersekolah.

Sudibya pun berharap kegiatan positif dan inklusif seperti ini dilakukan lebih sering. “Acara ini adalah awal motivasi untuk anak-anak, sehingga anak bisa merasakan dirinya bahwa mereka bisa, bahwa mereka sama seperti teman-teman yang lain, sehingga sebagai motivasi untuk menjadi lebih baik; acara ini perlu diadakan lebih sering untuk menyiapkan anak menjadi mandiri,” tutup Gede Sudibya.

Selain itu, menurut Dayu Pramita, guru dan pendamping salah satu peserta, Yunike Elroi, mengatakan acara berkarya menghias kaleng tersebut sangat bermanfaat bagi motorik anak difabel. “Luar biasa acaranya bisa mengkreasikan kreativitas anak, sehingga mereka bisa melatih motoriknya apalagi untuk anak difabel,” tutur Pramita yang anak didiknya berhasil memperoleh juara kedua di acara tersebut.

Pada kesempatan itu pula, Yunike Elroi, peserta difabel yang berusia 16 tahun berusaha membagikan perasaannya setelah menjadi juara kepada NusaBali.com. “Bahagia setelah mendapat juara,” kata Yunike singkat. Dibantu Pramita untuk membahasakan pertanyaan NusaBali.com, Yunike mengaku telah berlatih bersama ibunya di rumah dengan membuat bentuk bunga dan dedaunan untuk bahan menghias kaleng. *rat

Komentar