nusabali

Bocah yang Dibuang Ibu dan Pacarnya Sering Dijadikan Pelampiasan Emosi

  • www.nusabali.com-bocah-yang-dibuang-ibu-dan-pacarnya-sering-dijadikan-pelampiasan-emosi
  • www.nusabali.com-bocah-yang-dibuang-ibu-dan-pacarnya-sering-dijadikan-pelampiasan-emosi

DENPASAR, NusaBali.com - Kekerasan fisik dan mental yang dialami oleh seorang bocah perempuan berusia 4 tahun Ni Ketut AS,  ternyata tidak hanya sebanyak enam kali seperti pengakuan dari ibu kandungnya Dwi Novita Murti alias Novi, 33 dan Yohanes Paulus Maniek Putra alias Jo, 38.

Tetangga kos tempat tinggal mereka di Jalan Kerta Dalem Sari, Desa Sidakarya, Kecamatan Denpasar Selatan mengungkapkan, sang bocah kertap dijadikan sebagai pelampiasan emosi dari Jo yang tak lain pacar dari ibunya.

Salah seorang tetangga sekitar kos tempat tinggal Jo, saat ditemui NusaBali, Kamis (21/7/2022) mengatakan si bocah  sering disiksa.  Bahkan Novi yang menjadi kekasihnya sering dipukul sampai babak belur. Tindakan penganiayaan yang dilakukan oleh pria asal Kupang Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu menjadi pemandangan bisa oleh tetangga kos mereka selama setahun terakhir mereka tinggal di sana.

Selain disiksa dengan cara dicubit, ditendang, dan bahkan direndam dalam bak air, si bocah malang ini  juga selalu dikurung di dalam kamar. Akibatnya bocah yang masih dalam tahap pertumbuhan itu tidak bisa mengenal dunia luar. Tidak bisa menikmati kebebasan di alam luar, apalagi bermain bersama anak seusianya.

Sumber yang enggan menyebutkan namanya tadi mengatakan sudah bosan melihat tindakan kekerasan yang dilakukan oleh Jo. Pernah ada tetangga berinisiatif memberikan teguran, Jo malah marah dan ancam bunuh. Tetangga yang tak tega tersebut mengaku juga  sudah melapor kepada pemilik kos.
 
"Saya sebenarnya heran. Novi itu kok malah bertahan ya. Kok tidak kabur saja. Hal itulah yang membuat kami tetangga memilih masa bodoh saja. Bagaimana kita mau tegur, habis berantem Jo dan Novi berpelukan lagi. Saya punya niat lapor polisi, tetapi saya pikir-pikir bikin buang waktu. Nanti dipanggil polisi, kerjaan kita lepas," ungkap sumber tadi.

Jo dan Novi juga tidak diketahui kerja apa. Selama 24 jam mereka ada di kos. Keluar sebentar, setelah itu balik lagi. Di kos, mereka pasang musik keras-keras. Siang dan malam sama saja. Akibatnya banyak orang tak betah tinggal di sana. Novi yang berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur tidak bertegur sapa dengan tetangga. Padahal tetangga kos mereka banyak orang dari Banyuwangi.

"Mereka tidak bekerja tetapi masih bisa bayar kos Rp 700.000 sebulan. Ada yang aneh dengan Jo itu. Malam hingga dinihari sering nongkrong sendirian di jalan gang masuk menuju kos. Saya tidak tahu apa yang dia tunggu. Mereka punya tiga unit motor, tetapi tidak pernah diparkir di parkiran kos," beber sumber yang mewanti-wanti agar merahasiakan namanya tadi. *pol

Komentar