nusabali

Pilu Terapis Reiki, Kaget Mantan Istri dan Mantan Pasien Digerebek di Kamar Kos

  • www.nusabali.com-pilu-terapis-reiki-kaget-mantan-istri-dan-mantan-pasien-digerebek-di-kamar-kos

DENPASAR, NusaBali.com - Penggerebekan pasangan paruh baya di sebuah kamar kos VIP di kawasan Jalan Tukad Batanghari Denpasar pada Senin (20/6/2022), menguak kisah asmara terlarang.

Hal ini diungkapkan oleh seorang pria yang sehari-hari berprofesi sebagai terapis pengobatan reiki.  “Yang perempuan itu mantan istri saya,” curhat pria berinisial  AA kepada wartawan, Sabtu (16/7/2022) lalu. AA mengaku terkejut dengan kabar mengejutkan itu, karena tidak menyangka mantan istrinya, sebut saja Koncreng, 45, menjalin hubungan dengan Tomblos, 60, yang tak lain adalah teman sekaligus pasien yang pernah diterapinya beberapakali.

AA menyebut hubungan baiknya dengan Tomblos berawal dari teman yang memperkenalkannya dengan sosok yang sempat menjadi calon legislatif pada Pemilu 2019 tersebut. “Akhirnya dia sering saya terapi,” kata AA yang menekuni pengobatan non medis Reiki ini.

Terapi dilakukan di rumah Tomblos. Dalam ingatannya, AA menyebut 3 hingga 4 kali melakukan terapi, hingga rasa pusing-pusing dan pegal Tomblos hilang. Hingga akhirnya Tomblos meminta diterapi lagi, namun AA diminta juga mengajak Koncreng, yang saat itu masih berstatus sebagai istrinya.

Kecurigaan AA mulai terjadi saat Tomblos mengajaknya makan di restoran kawasan Renon yang notabene milik Tomblos. “Saat sedang ngobrol spontan dia (Tomblos) meminta nomor HP langsung ke istri saya. Katanya kalau kesulitan mengontak saya, biar dia bisa menghubungi melalui nomor HP istri,” kenang AA menerawang kejadian setahun lalu.

Sampai suatu ketika, dua minggu setelah pertemuan di restoran, Koncreng mendadak pamit untuk menengok orangtuanya di Jawa. Koncreng mengaku ada urusan penting di rumah orangtuanya.

Hingga beberapa hari kemudian Koncreng kembali dari Jawa. Tetapi kecurigaan semakin dirasakan AA. “Dia bilang mau mengasuh bayi di rumah paman. Tetapi, saat saya cek ke rumah paman ternyata tidak ada di sana,” kata AA.

Koncreng sendiri sebelumnya memang membantu mengasuh cucu pamannya di Denpasar, digaji Rp 1 juta per bulan dengan jam kerja pukul 09.00-14.00 Wita.

“Kalau saya tanya, dia mengaku datang dari rumah paman. Belakangan tiap pulang ke rumah dia pergi lagi sambil diam-diam bawa sedikit demi sedikit pakaiannya,” kisah AA.

Sampai akhirnya di bulan Juli 2021, lanjut AA, Koncreng sama sekali tidak pulang ke rumah mereka. “Saya bahkan kaget pada Oktober 2021 menerima surat gugatan cerai,” kata AA lirih.

Keterkejutan AA tak berlangsung lama, karena ia berpikir untuk apa lagi mempertahankan rumah tangga.  Yang tak habis dimengerti, lanjutnya,  adalah salah satu alasan Koncreng menggugat cerai disebutkan gara-gara tidak nyaman tinggal di rumah bersama ibu mertua.

“Sikap ibu kandung saya dijadikan alasan. Padahal, ibu saya tak pernah mencampuri urusan rumah tangga kami. Saya pun menjalankan tugas sebagai suami, menafkahi lahir batin. Lebih dari itu, tiap pagi saya buatkan teh dan roti bakar khusus untuk dia. Mau kurang apa lagi perhatian saya kepada dia saat masih jadi istri. Kami akhirnya bercerai Desember 2021,” ungkap AA.

AA mensinyalir Koncreng tergiur dengan janji-janji Tomblos yang mengaku memiliki beberapa aset berharga, seperti vila di Ubud.

Ia pun mengaku prihatin hubungan Tomblos dan Koncreng terjadi saat istri Tomblos yang seorang notaris terkenal di Denpasar sedang sakit dan menjalani kemoterapi.

“Saya yakin hubungan asmara mereka sudah terjalin sebelum kami berdua resmi bercerai. Dari berita yang saya baca di media online, ada pengakuan karyawan di tempat indekos tersebut, bahwa mereka mulai ngontrak kamar sejak 29 Juli 2021. Ini berarti dia (Koncreng) masih berstatus resmi istri saya, sebaliknya  Tomblos juga masih menjadi suami orang,” ujar AA.

Koncreng yang asli Bengkulu disebut AA sejatinya sudah masuk Hindu.  Demikian pula prosesi perkawinan mereka dilakukan melalui upacara adat Bali.  “Namun saat bercerai dia (Koncreng) belum mapamit secara adat Bali,” ungkap AA.

Sebagaimana berita sebelumnya, anggota Buru Sergap (Buser) dari Polsek Densel melakukan peggerebekan di sebuah kamar kos elite Jalan Tukad Batanghari Denpasar, Senin (20/6/2022) pukul 22.00 Wita.

Dalam video yang beredar dan informasi yang berhasil dihimpun media di lokasi kejadian, saat penggerebekan berlangsung terlihat seorang polisi berpakaian biasa masuk ke kamar dan memergoki Tomblos yang mengenakan kaos tanpa lengan dan celana pendek bersama Koncreng yang tampak duduk di pinggir tempat tidur sambil berusaha menutup separuh wajahnya dengan bantal.  *tim

Komentar