nusabali

Dalam Pelestarian Seni dan Budaya Bali, Istakari Apresiasi Perjuangan Gubernur Koster

  • www.nusabali.com-dalam-pelestarian-seni-dan-budaya-bali-istakari-apresiasi-perjuangan-gubernur-koster

DENPASAR, NusaBali
Pengabdian Gubernur Bali Wayan Koster di bidang pelestarian seni budaya Bali mendapatkan apresiasi dari Ikatan Siswa Tamatan Konservatori Karawitan Indonesia (Istakari).

Apresiasi kepada Gubernur Koster tersebut diberikan pada acara Reuni Agung Istakari di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya (Art Centre), Denpasar, Sabtu (16/7). Turut mendampingi Gubernur Koster, Ny Putri Suastini Koster yang juga Ketua Dekranasda Bali dan budayawan Prof Dr I Made Bandem.

Apresiasi diberikan kepada Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini lantaran dalam sejarah perjuangan hidupnya, Gubernur Koster banyak berkecimpung dan berkontribusi dalam bidang seni dan budaya. Gubernur Koster diketahui telah aktif menabuh gamelan sejak menempuh pendidikan di SD Sembiran, SMP Bhaktiyasa Singaraja, hingga dipercaya menjadi Ketua Kesenian Rindik di SMA Negeri 1 Singaraja merangkap di SMA TP45 Singaraja.

Jiwa seninya berlanjut ditekuninya saat menempuh kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan menjadi Ketua Unit Kesenian Mahagotra Ganesha ITB pada tahun 1984. Perjuangan Gubernur Koster di bidang seni budaya tidak berhenti termasuk saat memulai karir politik menjadi Anggota DPR RI selama tiga periode dari Fraksi PDIP sejak tahun 2004. Mantan peneliti Balitbang Depdikbud RI Tahun 1988-1994 ini mendapatkan tugas di Komisi X yang membidangi pendidikan, kebudayaan, pariwisata, pemuda, dan olahraga dengan menyelesaikan Peraturan Perundang-Undangan yang berkaitan dengan kebudayaan, yaitu Undang-undang RI Nomor 11 Tahun  2010 tentang Cagar Budaya dan Undang-undang RI Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

“Saya telah diwariskan RUU tentang Kebudayaan dari DPR RI periode sebelumnya yang tidak pernah jadi-jadi dan tidak pernah mencapai kesepakatan. Namun periode kedua saya di DPR RI, baru berhasil menyelesaikannya. Ketika itu ada Dirjen Kebudayaan, Hilmar Farid dan saya buat RUU ini yang dinamakan dengan RUU Pemajuan Kebudayaan serta dimulai dibahas pada tahun 2016. Dalam hati saya UU Pemajuan Kebudayaan ini sangat penting untuk memajukan kebudayaan Indonesia dan kebudayaan Bali pada khususnya. Karena pentingnya, saya berjanji akan pakai UU Pemajuan Kebudayaan untuk maju sebagai Gubernur Bali. Astungkara jadi UU, dan saya ditugaskan menjadi calon Gubernur Bali serta terpilih sebagai Gubernur Bali Periode 2018-2023,” cerita mantan Dosen STIE Perbanas Jakarta, Universitas Pelita Harapan Tangerang, dan Universitas Tarumanegara Jakarta ini yang disambut tepuk tangan.

Terpilih menjadi Gubernur Bali, Ketua DPD PDIP Provinsi Bali ini menjadikan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru sesuai dengan prinsip Trisakti Bung Karno, yakni Berdaulat secara Politik, Berdikari secara Ekonomi, dan Berkepribadian dalam Kebudayaan sebagai roh pembangunan daerah Bali, karena menyadari penuh kekuatan Bali ada di kebudayaan.

“Bali tidak memiliki sumber daya alam, namun Bali dari seluruh wilayah di Indonesia, hanya memiliki anugerah yang luar biasa dengan kekayaan adat istiadat, tradisi, seni budaya, dan kearifan lokal yang sangat kuat dan tumbuh di desa adat,” tegas Gubernur Koster.

Selain di desa adat, Gubernur Koster menyebut pelestarian seni budaya Bali juga dilakukan oleh sekolah seni, seperti Kokar (Konservatori Karawitan), kemudian ASTI (Akademi Seni Tari Indonesia) atau yang sekarang disebut ISI (Institut Seni Indonesia) Denpasar.

“Saya berpesan kepada Prof Made Bandem agar ISI jangan berubah menjadi universitas, tetapi harus tetap menjadi institut seni agar tidak kehilangan ‘unteng’ (jati diri, Red). Karena ini adalah salah satu instrumen kita untuk menjaga budaya Bali, sekaligus memajukannya ke depan dengan kreasi dan inovasi mulai dari tingkat SD, SMP dan SMA,” pesan Gubernur Bali.

Sementara Ketua Umum Istakari, I Wayan Madra Aryasa, dalam laporannya menyampaikan bahwa Istakari siap bersinergi dengan pemerintah dalam upaya mengembangkan dan melestarikan tradisi dan budaya Bali untuk mewujudkan visi pembangunan daerah Bali, Nangun Sat Kerthi Loka Bali.

Dalam acara Reuni Agung Istakari 2022 turut juga dimeriahkan oleh Ny Putri Suastini Koster dengan membacakan puisi berjudul ‘Sumpah Kumbakarna’ dan diiringi musik gamelan yang dibawakan siswa-siswi SMKN 5 Denpasar. *cr78

Komentar