nusabali

Layanan Vaksin Booster Belum Ada Lonjakan

  • www.nusabali.com-layanan-vaksin-booster-belum-ada-lonjakan

TABANAN, NusaBali
Kendati kembali dijadikan syarat perjalanan per 17 Juli 2022, namun belum ada peningkatan berarti dalam layanan vaksinasi boster di Kabupaten Tabanan.

Data per tanggal 14 Juli 2022, capaian vaksinasi booster mentok di angka 71,91 persen (243.405), sedangkan dosis kedua sudah mencapai 93,09 persen (379.669) dari target 407.872 sasaran penerima vaksinasi di Tabanan.

Kepala Dinas Kesehatan Tabanan dr Nyoman Susila mengatakan, sejak ditetapkan menjadi syarat perjalanan belum ada peningkatan signifikan untuk mencari vaksin booster. "Belum ada menonjol ini, masih sama layanan seperti sebelumnya," tegas dr Susila, Jumat (15/7).

Menurutnya penyebab belum ada peningkatan ini dimungkinkan karena sasaran telah banyak yang mengikuti vaksinasi atau bisa saja aturan masih baru. "Mungkin sasaranya telah banyak mengikuti vaksinasi booster sehingga sedikit yang datang ke layanan," katanya.

Kendatipun demikian Dinas Kesehatan masih tetap akan melaksanakan pelayanan vaksinasi massal menyasar desa bersama dengan instansi terkait seperti TNI dan Polri. Bahkan dalam waktu dekat pihaknya kembali akan melaksanakan vaksinasi massal di tempat umum. "Kita akan evaluasi capaian, tiap minggu kita evaluasi, Senin kita rapat," tandas Mantan Dirut RSUD Tabanan ini.

Sebelumnya Dinas Kesehatan sulit mencari sasaran untuk vaksinasi booster. Salah satu faktor penyebab sulitnya mencari sasaran karena vaksin booster tak menjadi syarat untuk bepergian hanya sampai vaksin II menjadi syarat tersebut. Hingga 16 Juni 2022, vaksinasi booster mentok di 70-an persen.

Selain itu di tengah kasus Covid-19 yang menurun ada pula faktor masyarakat untuk 'ngekoh' datang ke pos pelayanan.  Padahal dalam setiap pelaksanaan vaksinasi telah diinformasikan kepada seluruh pemangku kebijakan di desa maupun kecamatan. Bahkan saking sulitnya mencari sasaran ketika petugas turun melaksanakan vaksinasi yang datang hanya 4 orang, bahkan paling banyak 8 orang. Karena yang datang dihitung dengan jari menyebabkan tidak efisien layanan karena kebanyakan petugas. Bahkan Dinas Kesehatan sempat menunggu 4 jam, yang datang hanya 4 orang. *des

Komentar