nusabali

Batur UNESCO Global Geopark Direvalidasi Kedua

  • www.nusabali.com-batur-unesco-global-geopark-direvalidasi-kedua

BANGLI, NusaBali
Revalidasi kedua Batur UNESCO Global Geopark digelar sejak, Rabu (13/7).

Revalidasi dilakukan oleh tim assesor dari UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) atau Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Kegiatan ini dibuka oleh Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta di Museum Gunung Api Batur. Tim assessor akan mengunjungi sejumlah lokasi dalam kegiatan revalidasi kedua ini, seperti Anjungan Penelokan, Geosite, Batur Organic Park pasca tambang, lokasi pasca tambang dan lokasi lainnya.

Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta menyampaikan Batur UNESCO Global Geopark adalah Global Geopark pertama di Indonesia yang diakui oleh UNESCO pada 20 september 2012 pada Konferensi Geopark Eropa ke 11 di Auroca Geopark Portugal. Menurutnya, pembangunan Geopark sangat penting bagi keberlanjutan bumi, dimana secara konseptual tiga pilar utama yang harus dijaga, yaitu keanekaragaman hayati, budaya dan seni yang harus dilindungi demi generasi ke depan.

"Sejak ditetapkan sebagai bagian dari Global Geopark Network (GGN) pada tahun 2012, Batur UNESCO Global Geopark terus bertumbuh menjadi salah satu destinasi pariwisata paling favorit di Bali," ungkapnya. Menurut Bupati Sedana Arta pada tahun 2019 jumlah pengunjung sebanyak 941.410 pengunjung dengan pendapatan senilai 26 miliar lebih. Lebih lanjut, pada bulan Agustus 2016 Batur UNESCO Global Geopark telah melalui proses revalidasi pertama dan telah menghasilkan 11 rekomendasi untuk meningkatkan kualitas pengelolaan Geopark Batur sebagai Global Geopark. Sementara revalidasi kedua seharusnya dilaksanakan pada tahun 2020, tetapi karena Pandemi Covid-19 kegiatan revalidasi kedua ini harus ditunda dan baru bisa dilaksanakan di tahun 2022 ini.

"Pandemi Covid-19 menghentikan berbagai program pembangunan infrastruktur umum, menurunkan pertumbuhan ekonomi global dan mengurangi jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia," kata Bupati asal Desa Sulahan, Kecamatan Susut, Bangli ini. Namun dengan keberhasilan vaksinasi massal dan penerapan protokol kesehatan yang ketat, kondisi pariwisata di Batur UNESCO Global Geopark telah mengalami pertumbuhan yang cukup, tren baru telah diciptakan untuk menarik wisatawan lokal.

Kondisi ini menjadi peluang baru bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangli dan pengelola Batur Global Geopark untuk mengambil momen pasca Covid-19. "Ada tren baru wisatawan memilih wisata luar ruang yang lebih aman dan sehat," ujarnya. Diakui, berbagai program pembangunan dilakukan untuk meningkatkan fasilitas pendukung dan keberlanjutan Batur UNESCO Global Geopark telah dilakukan oleh Pemkab Bangli, termasuk pelatihan wisata, pelatihan packaging produk UMKM seperti kopi arabika Kintamani dan bawang Kintamani, menata kawasan penambangan pasir, pembangunan IPAL dan pengelolaan sampah terpadu. Selain itu ada penyediaan dan pendistribusian air bersih bagi masyarakat di kawasan Geopark Batur, revitalisasi Danau Batur dan penataan keramba jaring apung, pemberdayaan daerah pesisir, penataan kawasan Penelokan dan pedestrian di sekitar jalan Penelokan.

Tidak hanya itu untuk penyediaan layanan yang nyaman bagi wisatawan dilakukan pula pembangunan Pelabuhan Kedisan dan Pelabuhan Terunyan, penyediaan program e-ticketing untuk retribusi tiket wisata, serta me-launching brand pariwisata Bangli dengan tagline ‘Bangli The Origin of Bali’.

Bupati Sedana Arta berharap dengan dilaksanakanya revalidasi kedua ini Batur UNESCO Global Geopark tetap dapat mempertahankan green card-nya. Sementara itu Assesor UNESCO Global Geopark, Nicholas Talbot Powe dalam kesempatan tersebut mengatakan dalam empat hari ke depan pihaknya akan meninjau lebih lanjut bagaimana daerah yang indah ini mampu menghubungkan antara aspek geologikal dengan aspek budaya dan sebagainya.

“Beberapa hari ke depan kami akan menjalankan tugas ini dengan sebaik-baiknya, kami mohon kerjasamanya agar segala hal dapat terorganisir dengan baik," ujarnya. Beberapa lokasi yang dikunjungi tim assessor ini, yakni Anjungan Penelokan, geosite, Batur Organic Park pasca tambang, lokasi pasca tambang dan lokasi lainnya.

Sementara dalam pembukaan revalidasi kedua Batur UNESCO Global Geopark tersebut juga dihadiri pihak Kementerian Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Luar Negeri, Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian ESDM, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kepala Badan Geologi Bandung, Kepala Pusat Survey Geology Bandung, Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Bandung, Komite Nasional Untuk UNESCO, Komite Nasional Geopark, Observer (Hanang Samudra), Ketua Umum Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark, Staf Direktur Hubungan antar Lembaga Kemenparekraf, Kepala Balai Konservasi Sumber daya Alam Bali (BKSDA), Ketua DPRD Bangli yang diwakili oleh Anggota DPRD Komang Carles, Unsur Forkopimda Kabupaten Bangli, General Manager Pengelola Batur UNESCO Global Geopark Ida Bagus Gde Giri Putra, Pimpinan OPD terkait di lingkungan Pemkab Bangli, Camat Kintamani dan Perbekel di wilayah Batur Geopark.  *esa

Komentar