nusabali

Pasar Hewan Ditutup, Pedagang Sapi Hanya Bisa Pasrah

  • www.nusabali.com-pasar-hewan-ditutup-pedagang-sapi-hanya-bisa-pasrah

MANGUPURA, NusaBali.com – Penutupan seluruh pasar hewan di Bali sebagai dampak antisipasi penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak per Selasa (5/7/2022), membuat sebagian besar peternak dan penjual sapi menganggur di daerah asalnya masing-masing.

Hal ini dikarenakan sebagian besar sirkulasi hewan yang berada di Bali merupakan orientasi penjualan ke luar pulau sehingga transaksi lokal jarang terjadi.

“Posisi saya saat ini ada di desa, semua petani dan sapi standby di desa masing-masing,” jelas Wayan Karda, seorang peternak dan penjual sapi yang biasa beroperasi di Pasar Hewan Beringkit, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Giri Mangu Sedana (Pasar Beringkit) di Mengwi, Badung, Senin (11/7/2022) sore.

Peternak sapi yang berasal dari Desa Belantih, Kintamani tersebut berbicara mewakili rekan-rekan peternak dan penjual sedesanya. “Saya diberitahu teman-teman di Pasar Beringkit, sehari sebelum penutupan, pasar harus dikosongkan,” ungkap pria berusia 45 tahun itu.

Selama pasar ditutup dua minggu, 5-19 Juli 2022, Karda mengaku tidak ada solusi yang bisa ia dan rekan-rekannya lakukan. 

“Tidak ada solusi karena pengirimanan antarpulau sudah tidak bisa, di sini (Desa Belantih) tidak ada pasarnya, kalau bibit mungkin ada tetapi biasanya semua mengambil di Pasar Beringkit,” keluh Karda sembari berharap dinas terkait dapat segera mengatasi wabah PMK yang merugikan para peternak sapi.

Karda mengaku bahwa ia dan rekan-rekannya siap kembali berjual-beli lagi begitu Pasar Hewan Beringkit sudah dibuka kembali, dan ia pun siap dengan berbagai persyaratan perjalanan kembali yang mungkin berlaku nanti. *rat

Komentar