nusabali

Sanggar Tugek Carangsari, Menghibur Sekaligus Sarat Pesan

  • www.nusabali.com-sanggar-tugek-carangsari-menghibur-sekaligus-sarat-pesan
  • www.nusabali.com-sanggar-tugek-carangsari-menghibur-sekaligus-sarat-pesan

DENPASAR, NusaBali - Sanggar Seni Tugek Carangsari, Kabupaten Badung, tampil memukau pada ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) XLIV, bertempat di Kalangan Ayodya, Taman Budaya (Art Centre), Denpasar, Jumat (8/7). 

Melalui pementasan topeng prembon mereka tidak saja ingin memberikan hiburan kepada masyarakat, namun sekaligus ingin menyampaikan pesan-pesan agama dan kebangsaan.

“Kesenian topeng ini selain sebagai kesenian Wali (untuk ritual keagamaan) dan hiburan, juga sebagai media menyampaikan pesan kepada masyarakat,” kata Ketua Sanggar Seni Tugek Carangsari I Gusti Ngurah Artawan, di sela pementasan.
 
Apalagi, lanjut Artawan, komunitas Topeng Tugek Carangsari yang telah didirikan sejak puluhan tahun silam oleh maestro Topeng Tugek I Gusti Ngurah Windia (almarhum) memang memiliki gaya atau ciri khas tersendiri.

“Meskipun ayah saya (I Gusti Ngurah Windia) sudah berpulang, kami senantiasa ingin menghidupkan kembali ‘style’ Topeng Tugek Carangsari. Kami mencoba melanjutkan, semoga bisa sedikit menyamai,” ucapnya.

Menurut Artawan, ciri khas Topeng Tugek Carangsari di antaranya memiliki tembang-tembang tersendiri. Sedangkan untuk dialog para pemainnya memiliki rumus Tat Sat (tattwa dan satua).

“Dalam satua (cerita) yang dibawakan mengandung tattwa (filsafat) dan tattwa disampaikan melalui satua,” kata Artawan.

Seperti halnya pementasan topeng prembon pada umumnya, sajian sanggar ini diawali tari Topeng Keras dan Topeng Tua. Penonton yang memadati Kalangan Ayodya pun semakin dibuat gembira dengan lawakan-lawakan segar dari tokoh penasar (wijil-kartala).

Dalam dialognya, mereka menyelipkan ajakan agar masyarakat senantiasa berperilaku yang baik dan menyayangi sesama. 

Kemudian mereka menyanyikan lagu Bali berjudul Merah Putih, sembari mengajak penonton supaya ingat dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam kelima sila Pancasila.

Meskipun Topeng Tugek Carangsari sudah pentas di hampir setiap penyelenggaraan PKB, untuk pementasan tahun ini, proses latihan sudah dilakukan sejak Desember 2021. “Untuk kali ini, kami menampilkan lakon Ki Pasek Badak yang sempat tenar tahun 1980-an,” ucap Artawan. 7 cr78

Komentar