nusabali

Ditembak Saat Pidato, Mantan PM Jepang Shinzo Abe Wafat

Jepang Kumpulkan Menteri, Kecuali Menlu yang Berada di Bali

  • www.nusabali.com-ditembak-saat-pidato-mantan-pm-jepang-shinzo-abe-wafat
  • www.nusabali.com-ditembak-saat-pidato-mantan-pm-jepang-shinzo-abe-wafat

JAKARTA, NusaBali - Mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe yang berusia 67 tahun meninggal dunia pada, Jumat (8/7) setelah ditembak saat berkampanye untuk pemilihan parlemen.

Menurut lembaga penyiaran publik NHK yang dilansir antara, seorang pria menembaki pemimpin terlama di Jepang itu dari belakang dengan senjata buatan sendiri saat dia berpidato dalam kampanye pemilihan parlemen di wilayah bagian barat dari kota Nara. Abe merupakan pemimpin Jepang dengan masa jabatan terlama setelah menjabat dari 2006 hingga 2007 dan kemudian dari 2012 sampai 2020.

Insiden penembakan terhadap Abe merupakan pembunuhan pertama terhadap seorang pejabat atau mantan perdana menteri Jepang sejak zaman militerisme sebelum perang di tahun 1930-an. Kabar wafatnya pria yang dikenal memperjuangkan reformasi ekonomi yang ambisius itu membuat Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida tak mampu menahan kesedihan yang mendalam. Kishida sangat mengutuk penembakan itu dan menyebut tindakan itu tidak dapat dimaafkan. Rasa duka mendalam juga disampaikan oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi. Dia menyampaikan simpati dan belasungkawa mendalam atas meninggalnya Abe.

“Dedikasinya untuk melayani negara dan rakyatnya akan selalu dikenang sebagai contoh terbaik untuk semua,” kata Retno ketika menyampaikan pernyataan pers usai Pertemuan Menlu G20 di Nusa Dua, Bali, Jumat kemarin. Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menyampaikan belasungkawa. "Izinkan saya untuk menyampaikan belasungkawa terdalam kami atas kematian tragis mantan PM Abe Shinzo dari Jepang," kata Jokowi keterangan di akun Instagramnya, Jumat sore.  Jokowi sekaligus mengunggah foto berdua dengan Shinzo Abe. Jokowi mengenang kontribusi Shinzo Abe dalam memperkuat kerja sama RI-Jepang. Jokowi berharap keluarga Shinzo Abe diberi ketabahan dan kekuatan melewati masa sulit.

"Kontribusi beliau dalam memperkuat kerjasama RI-Jepang akan selalu kami kenang. Semoga keluarga PM Abe dan masyarakat Jepang diberikan kekuatan di masa sulit ini," ujarnya.

Abe berusia 52 tahun saat dia pertama kali menjadi perdana menteri Jepang pada tahun 2006. Dia menjadi orang termuda yang pernah menduduki jabatan Perdana Menteri Jepang. Dia dipandang sebagai simbol perubahan dan generasi muda, tetapi juga membawa silsilah politisi generasi ketiga yang dipersiapkan sejak lahir oleh keluarga elite dan konservatif.

Abe melepaskan jabatan sebagai Perdana Menteri Jepang pada September 2020 akibat kondisi kesehatan yang memburuk selama hampir dua tahun. Di hari akhir hidupnya, Abe lebih banyak menghabiskan waktu di kegiatan Partai Demokrat Liberal (LDP). 

Dia tetap mendominasi Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa dan mengendalikan salah satu faksi utama partai. Dia pun menghembuskan napas terakhir setelah ditembak saat berkampanye untuk pemilihan parlemen. Tersangka penembak mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe adalah mantan anggota Pasukan Bela Diri Jepang, menurut sumber di pemerintahan. Abe tak sadarkan diri setelah ditembak seseorang pada Jumat ketika dia berpidato di Kota Nara di Jepang bagian barat menjelang pemilihan anggota majelis tinggi akhir pekan ini.

Si tersangka, Tetsuya Yamagami, ditangkap di lokasi penembakan atas tuduhan percobaan pembunuhan, kata kepolisian. Yamagami adalah pria berusia 41 tahun dan merupakan warga kota di kawasan barat itu. Menurut kepolisian, Abe ditembak dari belakang sekitar pukul 11.30 waktu setempat ketika menyampaikan pidato di depan stasiun kereta api Yamato-Saidaiji, bagian dari perusahaan KA Kintetsu Railway.

Abe jatuh ke tanah dalam keadaan tak sadarkan diri setelah dua tembakan terdengar, kata kepolisian. Sosok berusia 67 tahun itu, yang pernah sekian lama menjadi pemimpin Partai Demokratik Liberal (LDP), dilarikan ke rumah sakit dalam keadaan berlumuran darah di kemejanya.

Pelaku penembakan yang menewaskan Shinzo Abe, Tetsuya Yamagami kini tengah diinvestigasi. Kepada polisi, Yamagami yang merupakan mantan pasukan angkatan laut bela diri Jepang mengaku memiliki dendam kepada salah satu organisasi. Dilansir dari BBC dan detik.com, Jumat kemarin, Yamagami percaya Abe merupakan bagian dari organisasi tersebut. Karena itu dia nekat menembak Abe hingga tewas di tempat umum.

"Tersangka mengaku dendam kepada organisasi tertentu, dan dia melakukan tindakan kriminal itu karena dia percaya mantan Perdana Menteri Abe memiliki hubungan dengan mereka," kata salah satu polisi senior di Nara, Jepang. Kendati demikian, Yamagami mengaku tidak ada dendam politik terhadap Abe. "Itu bukan karena saya memiliki dendam politik terhadap Abe," kata Yamagami kepada investigator.

Polisi menemukan sejumlah benda diduga bahan peledak saat menggeledah rumah Tetsuya Yamagami, di Nara. Penyiar NHK melaporkan bahwa teknisi penjinak bom sedang bersiap untuk melakukan ledakan terkendali di lokasi tersebut. Selain bahan peledak, sejumlah senjata rakitan yang mirip dengan yang digunakan dalam penembakan terhadap Abe juga ditemukan di rumah pelaku.

Para menteri Jepang diminta kembali ke Tokyo pasca wafatnya Shinzo Abe. Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Hirokazu Matsuno mengumumkan dalam pidatonya untuk mendukung pemilihan Majelis Tinggi. Dia menginstruksikan agar para menteri yang sedang tidak berada di luar Tokyo agar kembali. Adapun Menteri Luar Negeri Yoshimasa Hayashi yang berada di Indonesia untuk pertemuan G20 tidak termasuk di dalamnya. Sedangkan Perdana Menteri Fumio Kishida, yang sedang berada di Prefektur Yamagata, membatalkan semua jadwal acaranya untuk kembali ke Tokyo. 7 ant

Komentar