nusabali

Dubes Turki Agendakan Kunjungi Desa Kenderan

Sinergi Empowering Women dengan PPI dan PSU

  • www.nusabali.com-dubes-turki-agendakan-kunjungi-desa-kenderan

DENPASAR, NusaBali.com - Duta Besar (Dubes) Turki untuk Indonesia Prof Dr Askin Asan akan mengunjungi desa binaan Perempuan Pemimpin Indonesia (PPI) Provinsi Bali di Desa Kenderan, Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Gianyar, guna melihat langsung program empowering women (pemberdayaan perempuan) dan berdiskusi dengan para perempuan Bali.

Bahkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga ingin bertemu dan berdiskusi langsung dengan perempuan Bali. 

Namun sebelum itu, Dubes Turki Askin Asan terlebih dahulu hadir memberikan inspirasi untuk pemberdayaan perempuan dalam kegiatan Ambassador Talk ‘Women Empowerment, Culture and Education’ di Kampus Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) di Denpasar, Selasa (5/7/2022).

Sosok perempuan yang pernah menjadi rektor di salah satu perguruan tinggi ternama di Turki ini menegaskan bahwa pendidikan adalah kunci penting untuk pemberdayaan perempuan dan membawa jalan kesuksesan bagi perempuan. 

“Pendidikan akan mengantarkan kesuksesan. Hidup akan lebih mudah," ujar Prof  Askin Asan yang  juga pernah menjadi anggota legislatif di Turki hingga pernah menjabat sebagai salah satu wakil menteri.

Diharapkan masyarakat, pemerintah dan negara harus secara bersama-sama membuat pendidikan lebih mudah diakses baik olah kaum perempuan maupun laki-laki, oleh anak-anak hingga orangtua.

Di sisi lain Askin Asan mengungkapkan ada kesamaan antara perempuan Turki dengan perempuan Indonesia dan juga khususnya Bali, misalnya dalam hal tantangan dan persoalan yang dihadapi perempuan.

Tapi di sisi lain dirinya memuji sosok kehebatan perempuan Bali sebagai perempuan yang kuat, punya ikatan sosial dan kontribusi yang kuat dalam masyarakat dan berkontribusi secara positif dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakat, termasuk kontribusi dalam hal ekonomi.

“Perempuan Bali sangat kuat, mereka pekerja keras, berkontribusi kepada masyarakat dan dalam aktivitas adat budaya serta agama,” ujar Askin Asan yang hadir dalam Ambassador Talk di Undiknas ini di sela-sela agenda Dubes Turki akan menghadiri rangkaian pertemuan G20 di Nusa Dua pada 6-8 Juli 2022.

Kehadiran Askin Asan dalam Ambassador Talk di Undiknas  juga untuk berbagi tentang program dan strategi pemberdayaan perempuan merupakan kegiatan kolaborasi dan  dan Sinergi Pang Pade Payu (SIP3) Perempuan Pemimpin Indonesia (PPI) Pusat menggandeng Pusat Studi Undiknas (PSU) untuk memberikan kontribusinya yang terbaik bagi bangsa dan negeri ini khususnya dalam upaya pemberdayaan perempuan atau empowering women.

Sementara terkait kerjasama dengan Pusat Studi Undiknas, Dubes Turki mendorong adanya kerjasama kolaborasi riset di berbagai topik mulai dari politik, pertanian, pariwisata, sosial budaya hingga isu-isu pemberdayaan perempuan. 

Diharapkan Undiknas sebagai lembaga pendidikan juga mampu memasukkan program gender dalam kurikulum pendidikannya.

Acara Ambassador Talk  ini dibuka Wakil Rektor IV Undiknas (Vice Rektor for Partnership and Entrepreneurship) Agus Fredy Maradona PH D, juga dihadiri Wakil Rektor II Undiknas (Vice Rector for Human Resource and Finance) Dr AAA Ngurah Sri Rahayu Gorda SH MM MH.

Hadir pula Ketua Perempuan Pemimpin Indonesia (PPI) Pusat R Ay Hj Irlisa Rachmadiana MM, Ketua PPI Provinsi Bali Dr AAA Ngurah Tini Rusmini Gorda SH MM MH yang juga merupakan Kepala Pusat Studi Undiknas (PSU), Kepala Pusat Kajian Ekonomi dan Pariwisata Undiknas Dr Ni Putu Nina Eka Lestari, sejumlah mahasiswa kelas internasional Undiknas, perwakilan desa binaan PPI Bali seperti Kepala Desa dan Sekretaris Desa Kenderan serta tokoh puri dengan dipandu moderator Kepala Pusat Kajian ASEAN dan Internasional Undiknas Anak Agung Mia Intentilia SIP MA.

Tini Gorda menerangankan PPI Bali ingin mengimplementasikan program dari PPI Pusat bahwa perempuan sebagai mercusuar dunia. Salah satunya dilakukan PPI Bali dengan membina Desa Kenderan, Gianyar dengan berbagai program salah satunya program pemberdayaan perempuan hingga juga yang menjadi inti program adalah menjadi Desa Kenderan sebagai desa wisata.

Ketika Desa Kenderan menjadi desa wisata banyak hal yang bisa tersentuh dalam hal pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. PPI hadir mengantisipasi agar perempuan dan anak agar tidak menjadi korban tetapi perempuan dan anak akan teredukasi dengan baik dalam tiga poin.

“Dari sisi domestiknya, perempuan bisa menjadi perempuan yang bisa membereskan tugas utamanya untuk keluarga dan anak. Kedua, dari sisi ekonomi bisa membantu perekonomian keluarga. Ketiga, tidak meninggalkan apa yang menjadi ciri khas dari Bali yakni kekuatan sosial budaya,” papar Tini Gorda yang juga merupakan Kepala Pusat Studi Undiknas (PSU) ini.

Pihaknya pun berharap usai pertemuan G20, Dubes Turki bisa turun langsung ke Desa Kenderan untuk bertatap muka dengan para perempuan Bali. 

“Ibu Dubes tertarik dengan program pemberdayaan perempuan di Desa Kenderan dan akan cari waktu lagi agar bisa melihat langsug secara dekat,” ungkap Tini Gorda yang juga Ketua Perempuan Indonesa Maju (PIM) Provinsi Bali ini.

“Saat pertemuan G20 bulan November, Ibu Dubes tentu sudah dapat data-data dan informasi yang akan disampaikan kepada Presiden Turki. Karena menurut Ibu Dubes, Presiden Turki ingin bertatap muka langsung dengan perempuan-perempuan Bali yang punya semangat tetap menegakkan dan mempertahankan kearifan lokal. Terlebih juga Turki adalah negara yang menganut dan menghargai produk lokal, berupaya mengurangi impor,” terang Tini Gorda yang juga Ketua Koperasi Perempuan Ramah Keluarga ‘Pang Pade Payu’.

Kepala Desa Kenderan, I Dewa Gde Jayakusuma yang juga ikut menghadiri Ambassador Talk ini menyampaikan kehadiran Perempuan Pemimpin Indonesia (PPI) Provinsi Bali dengan program 
‘Sinergi untuk Energi Pang Pade Payu (SIP3)’ di Desa Kenderan, Tegalalang, Gianyar sudah menunjukkan hasil yang positif. Kehadiran PPI ini akan memunculkan salah satu potensi untuk menunjang Desa Wisata, sehingga Desa Kendaraan menjadi bersinar seperti diharapkan SIP3.

“Tahun 2022 ini kita mulai bangkit kembali seperti ada program untuk perempuan dan program untuk anak-anak muda agar tidak terjerumus kepada penyalahgunaan narkoba,” ungkap Jayakusuma.

Apresiasi serupa disampaikan Panglingsir Puri Agung Kenderan Anak Agung Indra Wirawan atas program SIP3 dari PPI Bali di Desa Kenderan. “Kami mengucapkan terima kasih kepada PPI dalam kolaborasinya dengan program SIP3 yang membantu kemajuan desa wisata Kenderan,” ujar Wirawan lantas mengakui pihaknya tentu sangat mengharapkan kehadiran Dubes Turki di Desa Kenderan.

Wakil Rektor IV Undiknas (Vice Rektor for Partnership and Entrepreneurship) Agus Fredy Maradona PH D  yang membuka acara Acara Ambassador Talk  ini mengakui pihaknya berbangga bisa menerima kehadiran Dubes Turki untuk Indonesia Prof Askin Asan. 

Turki dinilai sebagai negara yang sangat ramah, terkenal dengan film drama, dan juga permadani yang indah.

Dalam kesempatan ini Agus Fredy Maradona juga menyampaikan Undiknas memiliki sejarah panjang, di mana kampus ini didirikan tahun 1995 silam dan kini melangkah menjadi World Class University atau Universitas Berkelas Dunia.

Wakil Rektor II Undiknas (Vice Rector for Human Resource and Finance) Doktor Anak Agung Ayu Ngurah Sri Rahayu Gorda menyampaikan, kehadiran Duta Besar ini sangat menginspirasi wanita Bali. Diharapkan nantinya ada kolaborasi berupa riset perempuan Bali dengan Turki, di mana tetap berkarya tanpa meninggalkan esensi sebagai perempuan.

Kepala Pusat Kajian Ekonomi dan Pariwisata Undiknas, Dr Ni Putu Nina Eka Lestari mengatakan, perempuan Bali tak hanya berperan di domestik yakni mengatur rumah tangga, tapi juga bergerak di ekonomi dalam membantu mencari nafkah tiang keluarga, dan juga berperan sosial adat budaya Bali. *isu

Komentar