nusabali

Polisi Buru 2 Pria Bersama Edi Salman

Kasus Perkelahian Maut Tewaskan 2 Warga di Pegayaman

  • www.nusabali.com-polisi-buru-2-pria-bersama-edi-salman

SINGARAJA, NusaBali
Penanganan kasus perkelahian maut berujung tewasnya dua orang yakni Ketut Vauzi,39, dan Edi Salman,31, warga Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Buleleng, masih bergulir di Unit Reskrim Polsek Sukasada.

Dua orang komplotan Salman yakni pria yang disebut-sebut namanya sebagai Jakar dan Nu'ur yang berhasil kabur, kini masih dalam pengejaran polisi. Kasi Humas Polres Buleleng AKP Gede Sumarjaya mengatakan, saat ini kasus penganiayaan yang berujung tewasnya 2 orang di Desa Pegayaman masih dalam proses penyelidikan. Jajaran Unit Reskrim Polsek Sukasada dibackup Unit Reskrim Polres Buleleng, masih menggali keterangan dari beberapa orang warga setempat, untuk bisa menemukan titik terang penyebab pasti peristiwa berdarah tersebut. "Untuk perkembangan terkait kasus di Desa Pegayaman ini, masih dalam penyelidikan. Saat ini anggota masih di seputaran TKP, untuk mencari barang bukti dan keterangan guna membuat terang tindak pidana yang terjadi disana," kata AKP Sumarjaya, dikonfirmasi Selasa (5/7) siang.

Saat ini, polisi sudah memeriksa dua orang saksi dalam kasus tersebut. Dua orang tersebut, di antaranya istri dari salah satu orang yang meninggal dunia dalam kejadian itu, yakni Ketut Vauzi dan Edi Salman, dan saksi lainnya salah seorang warga setempat yang diduga yang mengetahui hubungan antara keduanya.

Namun dari hasil pemeriksaan itu, polisi belum bisa menemukan motif Edi Salman dan kedua temannya tersebut mendatangi Ketut Vauzi. "Karena saat kejadian persisi tidak ada saksi melihat. Dari keterangan istri korban Vauzi yang memanggil itu adalah si Salman. Yang mendahului memukul, siapa yang menebas, itu masih didalami," jelas AKP Sumarjaya.

Menurut AKP Sumarjaya, polisi juga masih kesulitan mengidentifikasi pemilik senjata tajam (sajam) klewang yang menjadi bukti kuat dalam kasus ini. AKP Sumarjaya menyebutkan, polisi kesulitan menemukan sidik jari di gagang sajam itu. "Karena barang bukti yang ditemukan di TKP belum diketahui siapa pemiliknya. Sulit menemukan sidik jari di kayu," akunya.

Di sisi lain, tak menutup kemungkinan dalam penyelidikan akan ada tersangka dalam kasus ini. Sebab, polisi kini masih memburu keberadaan 2 orang yang kabur itu. Keduanya diduga mengetahui pasti penyebab dan kronologis perkelahian berdarah itu. Jka kedua orang tersebut dipastikan terlibat dalam insiden itu, maka mereka akan dijerat dengan pidana.

Namun, lanjut AKP Sumarjaya, saat ini polisi belum berani memasang status kedua orang tersebut sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO). Ini lantaran polisi belum mengetahui pasti identitas kedua orang tersebut. Pihaknya pun menyarankan agar kedua orang tersebut bisa segera menyerahkan diri ke polisi.

"Masih dalam pengembangan lagi, keduanya masih dalam pengejaran. Kami juga masih mencari nama lengkap dari kedua orang pria ini. Secara identitas lengkap belum diketahui. Kami menyarankan alangkah baiknya kedua orang ini menyerahkan diri. Kami juga sudah meminta bantuan warga di sana agar bisa memberikan informasi terkait keberadaan orang tersebut," katanya.

Sebelumnya, peristiwa berdarah terjadi di Banjar Dinas Kubu, Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Buleleng, pada Minggu (3/7) sekitar pukul 23.00 Wita malam. Sejumlah pria terlibat perkelahian maut yang mengakibatkan dua orang tewas, dengan sejumlah luka sabetan senjata tajam pada sekujur tubuh.

Dua orang yang tewas terbunuh yakni Ketut Vauzi, 39, dan Edi Salman, 31. Diduga persoalan ini dipicu lantaran dari komplotan Edi Salman menduga bahwa Ketut Vauzi menjadi mata-mata dam membocorkan keberadaan mereka ke polisi setelah mereka melakukan aksi kriminal curanmor yang terjadi di wilayah Desa Gitgit beberapa waktu lalu.

Selain dua orang tewas, masih ada 2 orang lagi dari komplotam Edi Salman yakni Jakar dan Nu'ur berhasil kabur saat warga desa setempat mendatangi lokasi pertikaian itu. Kasus tersebut sekarang masih ditangani oleh Polsek Sukasada. Barang bukti berupa klewang masih diamankan untuk penyelidikan.*mz

Komentar