nusabali

Timnas Cricket Putri U-19 Lolos Kejuaraan Dunia

  • www.nusabali.com-timnas-cricket-putri-u-19-lolos-kejuaraan-dunia

Dramatis dan mengharukan. Perjuangan Timnas Cricket Putri U-19 yang nyaris kalah, malah berhasil lolos ke Kejuaraan Dunia 2023.

DENPASAR, NusaBali

Timnas Cricket Putri Indonesia U-19 berhasil lolos Kejuaraan Dunia 2023 sebagai wakil Asia setelah dalam laga penentuan Kualifikasi Zona Asia di Lapangan Unud Bukit Jimbaran, Kuta Selatan, menang tipis 89-87 atas Papua Nugini.

Kemenangan ini terasa dramatis karena diraih dengan angka tipis, dan dalam dua laga sebelumnya kedua tim saling mengalahkan. Di pertandingan pertama, Minggu (3/7), Timnas menang mudah atas Papua Nugini 106-68. Namun pada pertandingan kedua Senin (4/7), Indonesia justru mengalami kekalahan 69-71.

"Kami bersyukur dapat menangkan pertandingan sebanyak dua kali, dan kalah satu kali," ucap Ketua Umum Pengprov Persatuan Cricket Indonesia (PCI) Bali, Anak Agung Bagus Tri Candra Arka.

Kata pria yang biasa disapa Gung Cok, pertandingan ketiga sangat menegangkan, setelah Timnas Indonesia memukul lebih dulu dan hanya mampu meraih poin 89. Begitu kesempatan giliran lawannya, Timnas Cricket Putri Papua Nugini langsung lancar mendapat poin demi poin, hingga mencapai 87. "Kita sudah nyaris kalah, lawan begitu cepat dan poin pada pertandingan ketiga, sementara dari sisi aturan kesempatan memukul masih banyak, sehingga tinggal lagi sedikit saja poinnya hampir kita kalah," tutur Gung Cok.

Gung Cok yang juga Sekum Kodrat Bali mengatakan, lawan cukup kesulitan saat mengincar 2 poin untuk dapat membalikkan keadaan, justru giliran pemain Timnas Indonesia yang bermain cekatan. Gung Cok menyebutkan, giliran selaku tim penahan poin, pemain Indonesia berhasil menangkap bola, baik lewat lemparan dan pukulan. Kesigapan atlet Cricket Indonesia juga tidak berhenti sampai di sana, tetapi secara perlahan dan pasti sukses mengeluarkan pemain lawan hingga 10 pemain secara beruntun.

Dari sisi regulasi jika dapat mengeluarkan pemukul lawan sampai hitungan 10 kali, langsung dinyatakan sebagai pemenang. "Di sini kita merasa bersyukur, ini di luar dugaan kita. Ketika giliran sebagai penahan mampu menangkap semua bola lawan, hingga tim lawan dinyatakan kalah otomatis. Padahal kesempatan memukul masih banyak, tapi pemain pemukul lawan sudah 10 orang keluar, sehingga Timnas Cricket Putri Indonesia U-19 dinyatakan sebagai pemenang," tutur Gung Cok.

Prestasi ini pun membuat Timnas Cricket Indonesia terharu dan menangis di lapangan. Betapa tidak, di saat di ujung tanduk, mampu menangkap bola secara beruntun sebanyak 10 kali hingga lawan dinyatakan kalah. "Ini prestasi tertinggi bisa lolos kualifikasi Asia, sekarang kita sudah menginjak prestasi di level dunia," tegas Gung Cok.

Dia berharap usai kualifikasi ini ada evaluasi sehingga saat tampil di kejuaraan dunia di Afrika Selatan pada Januari 2023 bisa membawa pulang medali. Dalam Kejuaraan Dunia mendatang, Indonesia bersaing dengan Afrika Selatan,  Australia, Bangladesh, Inggris,  India,  Irlandia, Selandia Baru,  Pakistan, Sri Lanka, AS, Hindia Barat,  Zimbabwe,  United Arab Emirates, dan dua negara lain yang masih menjalani kualifikasi.

Sekum Cricket Bali, Nyoman Kariana Wirawan menambahkan target lolos kejuaraan dunia akhirnya terpenuhi. "Sebenarnya ada tiga negara ikut kualifikasi, tapi Samoa mengundurkan diri, sehingga tinggal ketemu Papua Nugini sebanyak tiga kali," tandas Kariana Wirawan.

Ditambahkan, dari 18 atlet Timnas Cricket Indonesia, 16 atlet  berasal dari Bali. Selain mendominasi dari sisi jumlah atlet, pelatih juga banyak dari Bali. Pelatih yang ikut mendampingi yakni Ni Wayan Sariani, Dewa Ayu Setiawati, Ni Kadek Fitria Rada Rani, dan Polwatta Samaraweera Arachhige Nuwas, serta 2 orang official yakni Soni  Hawoe, dan I Nyoman Kariana Wirawan.

Nama-nama atlet di Timnas Cricket U-19 Putri, Riatul Hanufi, Ni Kadek Ariani, Ni Luh Ayu Arin Kristina, Yesony Yolanda Djahilepang, Sang Ayu Ketut Puspita Dewi, Lie Quao, I Gusti Ayu Sandya Febri Pratiwi, Ni Wayan Risca Yulita Dewi, Ni Kadek Devi Murtiari, Ni Putu Cantika, Ni Kadek Dwi, Desi Wulandari, Ni Made Suarniasih, Gusti Ayu Made Ratna Ulansari, Dewa Ayu Sasrikayoni, Ni Kadek Dwi Aprilia Putri, Thersiana Feibrene Catrina Penu Weo (DKI Jakarta), dan Ni Luh Ketut Wesika Ratna Dewi (Papua). *dek

Komentar