nusabali

Angkot di Denpasar Tersisa 26 Unit

Dishub Gelar Pemilihan Awak Kendaraan Umum Teladan

  • www.nusabali.com-angkot-di-denpasar-tersisa-26-unit

Penyusutan armada angkot karena ada batasan usia kendaraan angkutan yang beroperasi di jalan paling lama 25 tahun. Sedangkan sebagian besar armada angkot yang beroperasi di Denpasar diproduksi tahun 1995

DENPASAR, NusaBali

Jumlah armada angkutan kota (angkot) di Kota Denpasar terus mengalami penyusutan selama lima tahun terakhir. Bahkan pada 2022 ini jumlah angkot yang masih beroperasi di Kota Denpasar terdata hanya 26 unit.

Padahal pada 2017 lalu, terdata ada sebanyak 599 unit angkot di Denpasar. Namun perlahan jumlahnya semakin menyusut hingga tahun 2018 lalu, jumlah angkot tinggal 285 unit. Sehingga ada penyusutan, sebanyak 314 unit angkot sudah tidak beroperasi lagi.

Menurut Kepala Dinas Perhubungan Kota Denpasar I Ketut Sriawan, jumlah tersebut bertahan selama tiga tahun hingga 2020 lalu. Namun tahun 2021 kembali terjadi penyusutan tajam sebanyak 248 unit, sehingga yang tersisa hanya 37 unit. Dan pada 2022 ini kembali terjadi penyusutan sebanyak 11 unit sehingga tersisa 26 unit.

Sriawan mengatakan penurunan jumlah angkot ini dikarenakan adanya pembatasan usia kendaraan. “Penyusutan ini dikarenakan adanya pembatasan usia kendaraan yang boleh beroperasi. Ini sesuai dengan Perda Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2016 tentang penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan pada pasal 19,” kata Sriawan, dikonfirmasi di sela acara pemilihan awak kendaraan umum teladan atau Abdiyasa, di Graha Sewaka Dharma Lumintang, Denpasar Utara, Selasa (5/7). Pemilihan awak kendaraan teladan ini sebagai bentuk apresiasi kepada sopir yang masih bertahan melayani masyarakat.

Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Walikota I Kadek Agus Arya Wibawa. Acara ini diikuti oleh 50 orang sopir yang berada di bawah koordinasi Organisasi Angkutan Darat (Organda) Denpasar.

Sriawan mengatakan peserta untuk pemilihan ini merupakan sopir taksi, sopir angkot hingga sopir bus. “Pemilihan ini dilaksanakan melalui ujian tertulis dan aktivitas saat diskusi. Kami harapkan agar masyarakat semakin terbiasa menggunakan angkutan umum,” jelas Sriawan.

Mengenai jumlah armada angkot yang terus menyusut, batas usia kendaraan angkutan orang dengan kendaraan bermotor umum dalam trayek yang beroperasi di jalan paling lama 25 tahun. Sementara itu, sebagian besar armada angkot yang beroperasi di Denpasar diproduksi tahun 1995. Terkait dengan berkurangnya angkot di Denpasar, Dishub sudah menyiapkan angkutan umum yakni dengan adanya Trans Metro Dewata.

“Ada amanat bahwa pemerintah wajib siapkan angkutan umum, oleh karena itu sudah disiapkan angkutan umum dengan melakukan MoU antara Pemkot Denpasar, Pemprov Bali, dan pemerintah pusat dengan adanya Trans Metro Dewata,” ujar Sriawan.

Pihaknya menambahkan saat ini sudah dibangun pula transportasi berkelanjutan dan terintegrasi di Kota Denpasar. Trans Metro Dewata menurutnya menghubungkan penumpang dari moda transportasi udara, darat hingga laut.

“Ada jalurnya dari Bandara Ngurah Rai menuju Denpasar, bahkan sampai ke pelabuhan pengumpan lokal Sanur. Jadi terintegrasi antara udara, darat, dan laut,” ucapnya.

Selain itu, dengan adanya kendaraan umum ini bisa mengurangi polusi udara dan diharapkan pula bisa mengurangi penggunaan kendaraan pribadi pada jalur-jalur yang dilintasi Trans Metro Dewata. *mis

Komentar